Part 5 (Jadian)

3 1 0
                                    

Seperti biasa, setiap Rara membuka pintu rumahnya pasti sudah ada seorang laki-laki yang sedang duduk manis di atas motornya dan tersenyum ke arahnya. Dia adalah Rasya, cowo yang selama ini selalu bersama Rara, cowo yang berhasil menyingkirkan nama Galang di hati Rara.

"Pagii! Udah lama?" sapa Rara

"Lumayan " jawab Rasya dengan setengah mikir.
Rara melihatnya hanya cemberut karna merasa menyusahkan! Sudah nebeng di tungguin pula! Dasar Rara si lamban!

"hahaha Nggak ko baru sampe" ucap Rasya sambil mengelus puncak kepala Rara.

Senyum Rara kembali terbit atas perlakuan Rasya.

"Ayo berangkat! Nanti telat!" jawab Rara bersemangat. Sedangkan Rasya meresponnya hanya dengan senyuman.

Mereka segera berangkat dan Rasya menancapkan gas nya ke sekolahnya.
Di perjalanan menuju sekolah, Rara hanya senyum-senyum sendiri tanpa berucap apa-apa. Entah mengapa dia sangat bahagia dengan hidupnya selama belakangan ini. Semoga kedepannya Rasya akan tetep seperti ini. Tidak akan pernah berubah. Semoga.

"sampe!"ujar Rasya

"makasih ya Rasya!"

"iya! Ayo gue anter ke kelas"

Seperti biasa Rasya selalu mengantar Rara ke kelas, mereka benar-benar sudah seperti sepasang kekasih. Sudah banyak rumor yang beredar bahwa mereka berdua pacaran. Ya namanya Rara dia hanya menanggapi nya dengan senyuman. Toh dia tidak di rugikan.

------
Saat istirahat tiba, entah mengapa saat wulan mengajak Rara ke kantin rasanya Rara sangat malas. Dia ingin bermalas2an di mejanya. Tidak ingin pergi kemana-mana.

"ayo ra!"

"males lan! Lo aja sono!"

"dasar pemalas! Awas Lo ga gue anter kalo mau kemana-mana!" wulan pergi meninggalkan Rara dengan kaki yg di hentak-hentakan karna merasa kesal dengan teman sebangku nya itu.

"Rara mana?" tanya Rasya saat bertemu dengan wulan di kantin.

"gatau tuh di kelas, katanya lagi males" jawab wulan dengan ketus.

"dia ga jajan?"

"gatau! Kesel gue sama dia! Kalo mau ketemu samperin aja ke kelas! Gue mau jajan!" wulan meninggalkan Rasya sendiri

Setelahnya Rasya bergegas ke kelas Rara dan tak lupa dia membawa bakso tusuk, siomay dan es jeruk kesukaan rara serta cemilan-cemilan lainnya.

"kenapa ga ke kantin?"tanya Rasya

Rara yang sedangkan menelungkupkan kepalanya di atas meja mendongkak dan mendapatkan Rasya di sampingnya sudah duduk manis.

"gapapa, lagi Males aja"

"Ooohh.. Oiya ini gue bawaan jajanan buat Lo. Lo belom makan kan?"

"belom"

"Yaudah makan nih"

"lo ga makan?"tnya Rara pada Rasya.

"gue udah tadi di kantin"

"oohh"

Rara memakan jajanan dari Rasya dengan bersemangat, karna memang sedari tadi dia lapar hanya saja dia mager untuk ke ke kantin.

"pelan pelan makannya" ucap Rasya sambil memberikan sisa makanan di pinggir bibir Rara.
Rara merasa pipinya memanas di perlakuan seperti itu. Dia belum pernah ndi perlakuan sespesial ini.
Rara memalingkan wajahnya agar Rasya tidak melihat pipi Rara yang sudah merona.

"ga usah Malu-malu. Gue suka kalo lo lagi kaya gini" ucap Rasya.
Dan lagi lagi Rara merasakan jantungnya jedag jedug tidak karuan.

"nanti pulangnya kita ke tempat kemarin lagi ya? Mau ga? " ajak Rasya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RalistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang