Her - Part 1

22 4 0
                                    

"Bangsat!"

"Segitu doang kemampuan lo pada? Cupu lo!" ucap cewek itu dengan nafas tersengal-sengal.

"Tunggu pembalasan gue! Ayo cabut!"

Segerombolan cowok itu pergi meninggalkan cewek yang berdiri sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Buset dah! ada aja ujian orang sabar kayak gue" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan tempat sepi itu

***

Natasha memasukkan motornya saat sampai di sebuah pekarangan rumah yang terbilang besar dan langsung di sambut ketika ia membuka pintu rumah tersebut.

"Natasha! Gila dari mana lo? Ini kenapa lagi? Lo berantem lagi? Sama siapa? Lo menang apa kalah?" tanya Nathan beruntun.

"Bacot ah Than! Badan sama muka gue sakit semua nih! Mending lo obatin gue."

"Bentar gue ambil baskom sama air hangat dulu."

"Tunggu disini dan jangan kemana-mana." lanjut Nathan.

Dan hanya di balas dengan anggukan oleh Natasha.

"Lo di keroyok lagi?" tanya Nathan yang kini telah mengompres dahi Natasha yang sudah mulai membiru.

"Hm."

"Sama siapa? Gilang?"

"Hm."

"Lo sendiri?"

"Hm."

"Terus lo menang apa kalah?"

"Hm."

"Apa sih bego! ditanya menang apa kalah jawabnya malah hm hm doang, mulut lo kesemutan?" ucap Nathan yang agak kesal dengan respon Natasha.

"Emang ada sejarahnya gue kalah lawan Gilang?" ucap Natasha dengan tatapan sinis.

"Ya gak ada sih." ucap Nathan dengan cengiran khasnya.

"Udah ah, gue ke kamar dulu." ucap Natasha yang langsung pergi meninggalkan Nathan di ruang tamu sendirian.

"Dasar cewek jadi-jadian!" gerutu Nathan.

***

Pagi ini Natasha berniat untuk bolos sekolah karena badan nya agak kurang enak. Bagaimana tidak, semalam Ia habis di keroyok kurang lebih ada 5 cowok sedangkan dia hanya sendiri.

"Natasha! Sekolah gak lo? Udah jam 6 lewat 15 nih!" teriak Nathan sambil mengetuk pintu kamar Natasha dengan kencang.

"Kampret! Nih orang makan apa sih, toa banget mulutnya." gerutu Natasha.

Natasha langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya dengan kasar.

"Bisa gak sih lo sekali aja gak teriak pagi-pagi, kasian kuping tetangga pada berdarah denger suara lo." ucap Natasha sinis.

"Ya maaf, lagian dari tadi gue bangunin juga." ucap Nathan sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Gue gak sekolah" ucap Natasha yang langsung menutup pintu kamarnya.

"Yah Nat, Ayo dong sekolah. Lo gak kasian sama Mama? Lo gak inget apa kata mama Nat? Jangan kecewain mama disana Nat. Kita harus buktiin ke mama, kalo kita bisa ngehadapin ini semua. Lo gak mau bikin mama bahagia disana? Mama pasti sedih ngeliat lo kayak gini Nat. Ayolah jangan kayak gini." ucap Nathan lirih.

Tiba-tiba pintu Natasha terbuka dan menampilkan seorang Natasha yang sudah siap dengan seragam serta tas nya.

"Ayo berangkat" ucap Natasha yang langsung disusul oleh Nathan yang sedang tersenyum melihat punggung kakaknya itu.




Hai maaf ya kalo part ini pendek banget. Kasih tau juga ya kalo ada yang typo!
Maklum author amatir☺️

Jangan lupa vote dan comment!

HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang