Debat

2 0 0
                                    


Sebentar lagi akan ada diadakan kegiatan penyambutan murid baru atau bisa disebut dengan masa MOS.Itu artinya hari-hari Tabyna akan semakin sibuk karena ia harus menyiapkan semua sesi acara MOS dengan anak Osis yang lainnya. Dan sekarang dia sedang rapat untuk membahas kegiatan-kegiatan pada masa MOS nanti.

"Ck,dimana ketua Osis itu,mengapa dia tidak ada disini?" kesal Tabyna. "Heh,sabar sih mungkin dia sedang sibuk" ujar salah satu anggota Osis lain dan sekaligus fans berat Eros. "Sibuk apaan? Sibuk pacaran sih iya!" Ketusnya.

"Siapa bilang?" Tabyna sangat kaget mendengar suara seseorang dibelakang nya. "Mampus orang nya ada di belakang gue" batin Tabyna. "Lo ngapain ngomongin gue dari belakang?" Tanyanya dengan nada yang menyeramkan.

"N-ngomongin? Apaan coba? Siapa juga!!! Gue cuman kesal ya sama lo terlalu mementingkan pacar lo daripada rapat penting ini!!!" Kesalnya. " Susah ya kalau lo ngomong cemburu ke gue?" balasnya dengan wajah smirk. "S-siapa juga yang cemburu? Ngak kok." Aneh benar-benar aneh kenapa sekarang muka nya menjadi warna merah.

"Sudah-sudah,kalian ini udah jadi mantan kok berantem mulu. Dulu aja waktu pacaran mesra-mesraan sampai buat orang jomblo iri." ucap Rafael.

"Diam deh lo anak kambing" celutuk Tabyna. "Jahat kamu yang" dengan nada lebaynya. "Bomat,udah ah sekarang kita mending rapat ini!!!! Cepat fokus semuanya!!!!!" suruh Tabyna.

Akhirnya,para anggota Osis pun mulai rapat yang membahas tentang kegiatan MOS.

~💫~

Setelah menjalankan rapat yang penting, Tabyna langsung mengikuti ekskul pilihannya yaitu ekskul Tari. Ia benar-benar sangat suka menari. Baginya menari adalah pelampiasan yang cocok untuk melupakan masalah dan melepaskan bebannya dalam menari.

Di ruang tari,tampak Marissha yang selalu dipanggil Icha telah menunggunya. "Kok lo lama banget sih rapatnya untung kaka tarinya belum datang" kesalnya. "Ini semua gara-gara si playboy kelas kakap itu yang datang terlambat." kesal Tabyna.

"Ehm,maksud lo Eros?" Tanya Icha. "Ya pacar lo,emangnya siapa lagi?" nada kesalnya. "Yaaaa,kan bisa jadi Rafael dia kan playboy kelas kakap juga."

"Dia bukan playboy kelas kakap Cha" ucapnya. "Trus apa dong?" Tanyanya. "Dia itu playboy kelas monyet" jelasnya. "Dih garing lo!"

"Siapa juga yang ngelawak,orang bener kok. Muka model monyet aja sok-sok an jadi playboy."celutuknya. "Dih,lo ngak boleh loh ngejelekin jodoh sendiri,dosa." tegur Icha.

"Jodoh? Sama dia? Amit -amit dah jambang bayi." ucapnya dengan jijik. "Terserah lo lah,mending lo diam tuh kaka penarinya udah datang" peringatnya. Tabyna hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

Setelah mengikuti ekskul narinya, Tabyna langsung pulang yang biasanya dijemput oleh supir pribadinya. "Pak Rudi mana ya? Kok daritadi ditelpon ngak diangkat-angkat mana lagi udah sore lagi." Sial,mengapa hari ini adalah hari sialnya sih.

"Loh lo kok belom pulang by?" tanya Icha. "Ngak tahu nih,pak Rudi daritadi ngak bisa dihubungin." jawabnya.

"Lah,yaudah lo mau ngikut gue ngak?"tawar Icha. "Ehm,boleh nih?" tanyanya dengan ragu-ragu. "Lah,ngapain lo malu-malu sih sama gue,ya boleh lah masa gue tega sih liat lo sendirian disini." jawabnya.

"Wah makasih Icha sayang,makin sayang deh aku sama Icha." Tabyna berkata sambil memeluk tubuh Icha. "Plis deh by lo jangan peluk-peluk gue dah,malu gue diliatin orang. Dikira gue lesbi lagi!" malunya.

Akhirnya Tabyna melepaskan pelukannya dan terkekeh. "Yaudah ayok Cha nanti keburu malam" teriaknya yang sudah ngacir duluan masuk kedalam mobil. "Dasar temen kampret" umpatnya.




Semoga sukaaaaaaaaaaaaa,iya tau kok ceritanya lumayan ngebosenin. Maaf ya kalau ada yang kecewa. See you next chapter👋👋👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate VS LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang