Tu: Prolog

40 3 1
                                    

Prolog dulu ya gaes
Ada pepatah mengatakan
"kalau tak kenal maka tak pacaran"
"Paan si gaje anjir"
Ea canda!! Gosah serius² amat napa
Udah lah langsung aja, cus!

Author Prov

Dia melajukan mobil sportnya tanpa ampun di jalanan kota. Membuat keributan disana-sini dan membuat orang-orang kesal setengah mati padanya.

"Woe!!!!!! Baru punya mobil lu ya?? Biasa aja kali, shombong amat!!!!" ucap seorang warga yang geram dengan ulahnya.

Dia menghentikan mobilnya sejenak, menggerungkan suara mobilnya, lalu pergi begitu saja tanpa rasa bersalah dan mengabaikan orang-orang yang sudah meneriakinya karena kesal.

Di sebuah jalanan yang tak begitu ramai dia kembali berulah, hingga akhirnya ia menabrak seseorang.

"Anjir, gua nabrak lagi. Mati ngga ya tuh orang??" dia panik sekaligus dilema antara memilih turun sekadar melihat keadaan atau pergi tancap gas.
Akhirnya ia pun memilih turun untuk melihat keadaan orang itu. Masih hidup atau sudah lewat??? Kini batinnya tak karuan bagaimana kalau orang itu mati.

Dia membuka pintu mobilnya dan keluar. Dia terlihat sangat......tak bisa dijelaskan. Dengan kacamata hitam yang menutupi kedua matanya, serta dengan penampilan yang cool abizzz. Dengan kemeja yang kancing bagian atasnya terbuka membuatnya sangat keren.

#ilustrasi

#ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adoh...laki gua cakep bet dah....maaf tingkat kehaluan autornya udah mendarah daging, awok:v

Pantas saja semua wanita di kampus mengaguminya.

"Woe!! Kalo nyebrang tuh hati-hati. Punya mata ga lo!! Kalo lo mati kan gua yang repot!!"
Dia terus saja memarahi gadis yang baru saja ia tabrak tanpa berhenti. Boro-boro menanyakan keadaan gadis itu. Namun, sang gadis kini masih terduduk lemas tanpa mengeluarkan kata-kata sedikitpun.

"Woe!! Kalo orang nanya tuh disautin!! Lo pernah sekolahkan?? Masa ia ga diajarin sih."

Gadis itupun kini mendongak, membuat wajahnya yang tadi tertutup rambut panjangnya kini terlihat.

"Ma...maaf, Saya minta maaf," ucap gadis itu sembari mencoba untuk berdiri.

Lelaki itu diam terbungkam seribu bahasa, kepala nya mendadak pusing saat melihat wajah gadis itu.

"Ga mungkin dia kan??" batin lelaki itu.
Ya, gadis yang sama dengan gadis yang ditabraknya dua tahun lalu. Waktu itu dia baru aja lulus SMA dan baru dibelikan mobil oleh ayahnya. Dia kehilangan kendali, sampai akhirnya menabrak seorang gadis. Dia panik, dia meninggalkan gadis malang itu sendirian terbaring di jalanan.

Lalu, seseorang datang menghampiri mereka. Membuyarkan ingatan lelaki itu.

"Woe!! Lo emang orang kaya, orang terpandang, tapi apa pantes lo ngehina orang yang punya kekurangan," ucap seorang wanita yang digadang-gadang adalah Jean, sahabat Aelita--gadis yang tertabrak-- itu.  Sementara lelaki itu masih terdiam.

"Jean. Udah jean! biarin aja!! Ini bukan sepenuhnya salah nya ko. Aku yang kuang hati-hati." ucap Aelita yang kini mulai berdiri. Ia tahu betul suara siapa itu.

"Tapi ga seharusnya dia maki-maki lo Ael!" balas Jean.

"Eh gua tau lo ya, Lo anaknya pengusaha terkenal itu kan. Jadi, dari pada lo gua laporin ke polisi trus nanti lo ditangkep, trus nanti keluarga lo malu, mending lo cabut deh dari sini. Pergi lo!!!!" bentak Jean.

"Jean udah!" Pinta Aelita.

Masih dengan keadaan ketakutan, lelaki itu pergi meninggalkan kedua gadis itu.

"Mati ae lo!!!!!!" teriak Jean seiring dengan hilangnya mobil yang dikendarai lelaki itu karena ditelan jarak.

"Lo ga kenapa-kenapa kan??" tanya Jean pada Aelita.

"Gapapa ko," ucapnya dengan ramah, dia adalah gadis yang ceria dan ramah meskipun ia tidak sempurna tapi ia mampu tersenyum.

Ya seperti yang tadi dibicarakan...dua tahun lalu dia mengalami kecelakaan karena tertabrak sebuah mobil dan harus kehilangan kedua matanya.

"Lo ko berangkat sendiri sih?? kan udah gua bilang, tunggu gua, bakal gua jemput ko," ucapnya khawatir dengan keadaan sahabatnya itu. Dia memang selalu membantu Aelita. Dia selalu ada di samping Aelita.

"Maaf tadi aku cuma mau nunggu kamu di halte tapi aku malah nyasar sampe kesini..hehe maaf" dia memang sangat ceria. Seperti ada keindahan dibalik senyumannya.

"Ya ampun Aelita, tangan kamu berdarah, kita obatin dulu yuk," Jean membawa Tari ketepi lalu mengobati luka yang ada di tangan Aelita itu.

.
.
.
.
.
Karena ini masih Prolog, Author kasih dikit dulu ya:')

makasih loh gaes udah mau mampir....ini ceritaku yang kedua setelah yang pertama itu judulnya "my idol to be my love"

Semoga kalean suka sama ceritanya ya..kalo ada waktu juga jangan lupa baca yang "my idol to be my love" ya...

Kalo suka lanjut ya, sayang. Gua maksa!!

Ga deng becanda ih <3

Tapi serius ih gua maksa!

Big Love from Author Cantek:')

Definisi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang