🍼MIMPI √

25.4K 1.6K 46
                                    

Oekk oekkk oekk

Suara nyaring tangisan bayi terdengar begitu jelas. Lingga bangun dari tidurnya suasana taman saat ini sepi. Tapi ada yang aneh, Ada bayi di tengah dirinya dan Dara.

Sekali lagi, ada bayi diantara mereka.

Dengan mulut menganga dan mata membulat sempurna. Lingga mengguncang tubuh Dara yang masih terlelap, "Dar! Dara bangun!"

"Hoammmmm" Dara merentangkan tanganya sembari mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Kita dapet bayi Dar!" Mata Dara membulat sempurna. Tangannya hampir melayang. Tadinya, dia berpikir yang tidak-tidak karena sebelumnya Lingga mebahas tentang membuat anak. Namun, saat melihat bayi di tengah-tengah mereka, mulutnya ikut menganga.

"Ini anak siapa Lingga?!" Ujar Dara histeris.

"Dari langit!" Jawab asal Lingga membuat Dara geram.

"Serius Lingga, ini anak siapa?!" Teriak Dara membuat bayi mungil itu menangis semakin kencang.

"Gue gak tau Dar,"  Ujar Lingga seraya memangku bayi itu dengan hati-hati.

"Hati-hati Ga. Kayaknya baru sepuluh bulanan deh," pekik Dara.

"Aduh Dar. mulai mendung lagi,"

"Bawa ke rumah lo, Ayo cepet!"

Lingga tidak terima,"Lho? kok ke rumah gue?"

"Heh! Nyokap gue bisa histeris. Lagi pula, Di rumah lo cuman kan cuma ada lo sama bang Bagas!"

"Tapi--"

"Ga ada tapi-tapian. Gue bersedia ngerawat bayi ini asalkan tinggal di rumah lo!" Ucap Dara asal.

"Ya udah ayo cepet. Nanti ke buru hujan," Putus Lingga, lalu Dara mengambil alih bayi itu dan menempatkan kembali di dalam keranjang dan menuju parkiran.

Lingga mengendarai sepeda motornya dengan hati tak tenang. Sedangkan Dara, melamun sembari melindungi bayi yang saat ini ada dalam dekapannya setelah merasa tidak tega jika membawanya dalam keranjang.

Hingga mereka sampai di kediaman Lingga, yang artinya bersebelahan dengan rumah Dara.

"Ayo cepetan bawa masuk!" Titah Lingga, Dara mengangguk sembari memeluk bayi itu erat.

"Lingga, coba lo cari di keranjangnya. Siapa tahu ada surat kayak di sinetron gitu,"

Lingga dengan malas membongkar keranjang itu. Hingga, matanya tertuju pada tas kecil berisi dua pasang baju bayi. Dan setelah di cari lebih dalam. Benar saja, ada sepucuk surat disana.

"Ada Dar," Pekik Lingga dengan mata berbinarnya.

"Baca Ga!"

Teruntuk siapa pun yang menemukan bayi ini, saya haturkan banyak terimakasih. Saya mohon dengan sangat. Rawat dia, beri nama untuknya, beri juga ia kasih sayang. Maafkan saya, dengan segala kekurangan dan kelemahan saya. Tapi tenang saja, saya akan mengambilnya kembali dan mengganti segala kerugian serta apa pun yang anda minta. saya meminta dengan sangat kepada kalian rawat dia dengan baik.

-Dirla

Lingga membaca surat itu dengan geram. Sepertinya, ia akan meledak sebentar lagi. "Shit! Ga mikir banget nih cewek. Heran gue, Dia 'kan udah jadi seorang ibu!"

"Ah, Mungkin ibunya lagi banyak masalah. Besok bawa aja ke panti asuhan, ok?" Kata Dara tenang.

"Sebentar," Pandangan Lingga langsung menusuk Dara, "tadi pas di taman, lo bilang bakal rawat bayi ini asal tinggal di rumah gue. Kenapa sekarang lo mau bawa dia ke panti?"

Darling Young Parent ✅(PROSES  REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang