Aku membuka mata dan sadar, kalau aku sedang mengambang di ruang gelap. Atau bahkan mungkin ini bukan ruangan, Aku tidak di mana ini.
Saat ini yang ku pandang hanyalah kegelapan dan cahaya yang menyelimuti tubuhku seperti aura berwarna biru muda.
"Gelap...,di mana aku?" itulah yang aku katakan saat pertama kali terbangun.
"Saat ini kau sedang menuju ke tempat pemilihan alam baka," saut suara gadis manis yang entah darimana asalnya.
"Eh, pemilihan alam baka? Apa aku sudah mati?"
"Ya, kau baru saja mati karena umurmu telah mencapai batasnya."
Oh iya, aku ingat sebelum aku berada di sini. Aku hanyalah seorang kakek berumur 78 tahun yang sedang berbaring di rumah sakit kerena sudah terlalu tua, tiba tiba saja seseorang datang berjubah hitam tanpa kepala diselimuti aura kematian, sambil memegang sabit panjang. Setelah itu, aku sudah tidak sadarkan diri kemudian terbangun di ruangan gelap ini. Mungkin itu yang dinamakan Sang Kematian.
"Jadi, apakah aku akan ke neraka atau ke surga?" tanyaku dengan pasrah karena walaupun aku di biarkan hidup kembali, tubuhku masih keadaan tua tak berdaya.
"Tunggu hasilnya di pemilihan alam baka, disanalah awal dari kehidupan abadimu," jawabnya.
Tunggu!! Jika aku ke Neraka, apakah aku akan di sana selamanya? Sial!!
.
.
.
.
.Sudah lima menit aku menunggu sambil memandang kegelapan yang hampa ini. Oh iya!
"Halo...suara misterius, apa kamu masih ada di sana?"
"Hm? Ada apa? " Jawab suara gadis misterius itu dengan manis, sangat manis.
"Siapa yang akan memilih di sana? "
"Dewi Freya," jawabnya dengan singkat, sepertinya dia udah mulai bosan menunggu.
Tunggu, dewi Freya itu bukannya dewi cinta, perang, sekaligus kematian ya?. Jadi dia yang mewakili semuanya ya. Naru ho to.
"Apakah dewa Freya cantik? " tanyaku dengan nada sedikit aneh.
"Sungguh lancang seka-," belum sempat menyelesaikan kata-katanya, sebuah cahaya muncul dari bawah.
Whhhuuuussshh
Tubuhku berasa seperti sedang terjatuh di jurang yang sangat dalam.
"Ap-apa yang terjadi?" tanyaku dengan gugup, panik sekaligus takut.
"Tenang, kita baru saja memasuki gerbang pemilihan,sampail. Sebentar lagi kita akan sampai," jawabnya dengan santai.
.
.
.
Tiba tiba kesadaran ku memudar, kemudian tertidur.-------------------------------------------------------------------
.
"Dimana ini? " Aku masih setengah sadar dari tidurku sambil mengusap mata berusaha sadar."Kau berada di tempat pemilihan alam baka," jawab seorang gadis yang sedang duduk di kursi yang sungguh mewah dengan warna emas.
Pandanganku masih terlihat berkabur, mencoba membetulkannya dengan mengusap mataku lagi. Alhasil, aku melihat seorang gadis yang sangat indah dengan kulit putih mulus dipadukan sebuah cahaya menyelimuti tubuhnya membuat aku merinding.
Apa apaan ini!! Siapa gadis yang cant- bukan, indah ini? Sial...! Tubuhku tidak bisa bergerak. Apa apaan ke indahan ini!!
"Aku adalah dewi Freya. Dewi yang akan menentukan kehidupanmu selanjutnya," jawab dewi Freya itu.
Tunggu....!! Apa barusan dia membaca pikiran ku? Atau mungkin itu cuman imajinasiku saja.
"Ya... Aku sedang membaca pikiranmu, agar mempermudah percakapan," jawabnya membuatku memikirkan sesuatu untuk menjahili nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of Franza
FantasySeorang pria tua telah meninggal akibat penyakit dideritanya. Setelah menuju ke alam baka, dia terpilih untuk direnkarnasi ke dunia terbaik yang diciptakan dewa. Dunia pedang dan sihir, di mana hampir semua ras ada di sana dengan sejarah yang telah...