🌛 BAB 1 🌜

76 6 1
                                    

"mutia, lena kemana kok belom dateng mut?"

"ohh iya ga masuk tadi dia line gua katanya badanya panas"

"ih gua kaga dikasih tau"

"gua kira lu dikasih tau monyet"

saat tasya ingin menjawab mutia, tiba-tiba guru mereka datang

"selamat pagi anak-anak!"

"pagi pakk!" sahut seisi kelas tak kalah semangat

"widih semangat banget nih, bapak jadi semangat kasih ulangan dadakan ke kalian"

"tas tabokin yok tangan gua gatel"

"engga ah ga mau ikutan, entar di penjara"

"makan gratis bego di penjara"

"itu yang di belakang kenapa ngobrol sendiri, MUTIA SAMA TASYA TAU TIDAK APA YANG BAPAK SAMPAIKAN?"

"darah tinggi anjing entar mut dia, kerjaannya marah marah mulu udah yok ah keluar aja mut laper gua hehe" ajak tasya pada mutia. Jangan lupa muka tanpa dosa tasya yang ia pasang

"Eh jangan dodol udah tau pengen ulangan"

"Ishhh iya iya gajadi" jawab tasya pasrah

-

bel istirahat pun berbunyi semua kelas mulai kosong, termasuk kelas mereka. mutia dan tasya beranjak dari tempat duduk.

"Ca kantin bareng gak?" tanya mutia

"ga ah hehe, gua mau bareng damar"

"pacaran mulu taii"

"sirik aja lu jomblo"

"yaudah gua duluan ya dadahh" tasya melambaikan tangannya pada mutia

"iya, dadaaah"

-

sesampainya mutia di kantin ia bertemu dengan azka, pacar dari sahabatnya

"lah mut, lena mana kok ga keliatan?" tanya azka sambil melihat sekeliling

"kan sakit bego, lu ga tau apa?"

"engga, gua ga tau" jawab azka sambil menggelengkan kepalanya

mampus mati gua, kata lena kan ga boleh kasih tau azka -dalam hati

"y-yaudah skaa gua duluan pen makan laper" setelah mengatakan itu, mutia langsung lari ke tempat damar dan tasya makan

"bego si mutiaaaa malah kabur, hehhh lena sakit apaaa" azka mengejar mutia

"TASYAAA GUA DIKEJAR AZKAA" teriak mutia di kantin, hingga ia menjadi pusat perhatian para siswa yang sedang istirahat

"BERISIK ANJING, SUSU GUA TUMPAH" bentak tasya karna kesal

"bukannya susu lu abadi?" tanya damar

"anjir mesum"

"woi mutia si lena sakit apaan?" tanya azka yang tiba-tiba datang ke meja yang damar dan tasya duduki

"tasya gua takut iiih" kata mutia sambil bersembunyi di balik baju tasya

"eeeh skaa, si lena demam doang" sahut tasya agar mutia berhenti bersembunyi di balik bajunya

"bilang dong, kan gua gak perlu kejar si nenek nenek"

"APAAN LU KATAIN GUA NENEK NENEK? ORANG CANTIK KAYA IRENE RED VELVET DIBILANG KAYAK NENEK?"

"huussshhhh, pergi lu pergii gua mau makan ama tasya sanaaaaa pergii"

"iya bangsat gua baru pengen pergi ini"

-

jam terakhir sekolah.

"mutia ini jawabannya apaan?"

"nomor berapa?"

"nomor satu"

"lu baru nomor satu tas? wah gila lu"

"kaga muttt, gua kerjain dari bawah makanya baru nomor satu"

"Keren anjir"

"tasya sama mutia lagi ngapain? asik banget" tanya pak mamat yang sedang berkeliling kelas untuk memeriksa jawaban

"nyontek lah pak, apa lagi" jawab tasya tanpa merasa takut

"Pak saya mutia yang cantik dan pintar ini, mana pernah nyontek pak" tutur mutia dengan sangat percaya diri

"keluar kalian dari kelas saya sekarang!"

"ALHAMDULILLAH" jawab mereka kompak

"dadah bapak dadah teman temann semuanyaaaa akuu mau pulang duluan yaa muuaacccc"

-

sesampainya mereka di parkiran. kebetulan parkiran itu dekat dengan lapangan, sehingga tasya dan mutia bisa melihat damar yang sedang latihan basket bersama teman temannya.

"oh iya mut, gua nebeng lu ya damar latihan basket tuh"

"damar bisa maen basket?" Teriak mutia dengan keras hingga damar bisa mendengar suara nya

tidak lama, ada sebuah bola basket mengenai tubuh mutia. tidak lain lagi bola itu berasal dari damar yang melemparnya dengan sengaja.

"mampus lu mut, ahahahahah" tasya terbahak bahak melihat kejadian yang baru ia saksikan itu

"gua denger anjir mut" teriak damar dari lapangan basket

"tasyaaa sakit tasss pacar lu jahad"

"bodo amat, damar aku pulang bareng mutia dadah. ayok mut"

-

                             Lena pov

"len, kamu sakit apa?"

"apa? aku ga sakit"

"jangan boong, aku ga suka"

"kamu tau dari mana?"

"aku kerumah kamu sekarang"

"iya dateng aja"

"mau dibawain apa?"

"gausah aku baru makan"

"yaudah aku otw ya"

"iya hati-hati"

maap gaes ga jelas 😀
lanjut ga?






berbeda arahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang