PROLOG

27 1 0
                                    

"Oke sir, I'll go right now! yes sir, no problem... Your welcome... Tuth..."
Kata lelaki separuh baya tersebut yang sudah memutuskan telpon dengan oraang yang ada di sebrang sana.

Kemudian terdengarlah suara yang memanggil nya dengan nada seperti orang yang sedang ketakutan, kemudian lelaki separuh baya tersebut membalikkan badan nya.

"Okamiyo! Aiko ya ampun sayang kau ini mengagetkan Papa saja! untung Papa gak kenapa napa" kata lelaki separuh baya itu dengan menggunakan nada agak tinggi dan mengelus dada nya untuk menenangkan diri nya.
" Gomennasai... Pa..." ujarnya dengan menundukkan pandangan nya ke bawah
Lelaki separuh baya yang ternyata Ayah nya itu, langsung mengubah nada bicaranya dan mendekatkan diri kepada gadis kecil yang sedang memeluk boneka Teddy bear kesayangan nya, kemudian memeluk anak semata wayang nya tersebut.

"Ya ampun Aiko sayang, maaf Papa pikir kau siapa? jadi Papa ngomong nya agak keras, dan ngomong ngomong mengapa kau belum tidur? ini kan udah malam gak baik buat kulit mu..." terang Papa panjang lebar yang di selipkan beberapa pertanyaan.
Aiko yang masih berada di pelukan hangat sang Ayah langsung melepaskan pelukan nya secara pelan pelan dan mencoba mengangkat kepala nya dan menunjukkan wajahnya, lalu butiran butiran kecil yang berwarna bening itu pun muncul dan turun melewati pipi nya yang berisi.

" Aiko... mengapa kau menangis? coba kau bercerita sedikit saja pada Papa" pinta nya seraya memegang ke dua pundak Aiko.
"Hiks... hiks... hiks... Pa... Aiko takut Pa... hiks..." kata anak semata wayang nya itu deangan mata sembab
"Takut kenapa sayang?" tanya nya yang mulai penasaran
"Aiko mimpi buruk Pa... hiks... hiks... hiks..." terang nya yang tangis nya makin menjadi
"Sssttt..... udah sayang, jangan nangis lagi... Sssttt... udah..." tenang Ayah Aiko.

" Kalau boleh tau, kau mimpi apa sampai sampai kau tak bisa tidur hmh?" tanya nya penasaran
"Hiks... hiks... Aiko mimpi... waktu Mama ke... kecelakaan... Pa... hiks... hiks... padahal Aiko hiks... hiks... gak pernah tau... wajah atau.... atau kecelakaan it... itu... hiks... hiks... " jawab nya yang masih menangis dan akhirnya memeluk Ayah nya, sang Ayah pun terkejut dan hanya bisa membalas pelukan sang anak.
Bayangan masa lalu akan teringat sang Istri untuk terakhir kalinya, itu pun terlintas secara tiba tiba, di mana kejadian yang tak di inginkan itu akhirnya terjadi begitu cepat yaitu kecelakaan yang harus merenggut nyawa sang Istri tercinta nya.

Sayonara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang