1

15 2 3
                                    

Kisahku dimulai sejak kejadian itu

Pukul 00.00

Aku tengah tertidur lelap diatas ranjang hitam kebasaranku sambil memeluk sebuah bantalguling di depanku, malamitu sungguh malam yg damai tampa suara bising tangisan atau jeritan wanita wanita yg biasanya mengganggu tidurku malam yang tenang dengan cahaya rembulan yang menyinari kamarku dari luar jendela, namun ketenangan itu tiadak berlangsung lama tiba tiba suara langkaki yg sangat kukenal terdengar jelas memasuki rumah sederhana milik keluargaku itu.

Awalnya langkahkaki itu sama sekali tak menggangguku aku kembali berusaha untuk memejamkan mataku dan tertidur lelap di atas kasurku namun selang beberapa menit teriakan seorang wanita muadah sontak membangunkan tidur lelapku.

" sikap buruk ayah kembali lagi," ucapku dalam hati

tak sedikitpun aku memiliki rasa simpati tentang itu yg kupedulikan hanyalah bagaimana caranya agar aku bisa tidur dengan nyeyak tampa suara bising para wanita dari ruang bawah tanah yang terus memintatolong padaku.

Aku lihat jam tangan hitam yg menempel erat di tanganku

"Sekarang baru pukul 00.45 "
ucapku dalam hati, aku kembali berusaha untuk memejamkan mataku, selang berapa lama aku kembali tertidur lelap dengan selimut merah menutupi separu badanku,

Malam tenangku berubah menjadi malam penuh tangisan para wanita seperti malam malam lainnya, ayahku seorang pesicopat
Ya setidaknya itu yg biasanya orang katakan tentang pembunuh berantai,  tapi bagiku ayahku hanyalah seorang manusia biasa yg juga memiliki hati, karna jika dia tak memiliki hati iya takmungkin dapat menangis begitu terseduh seduh saat peringatan kematian ibuku, ayahku selalu terlihat menderita setiap kali melihat foto ibuku yg tengah memelukku erat diranjang rumah sakit itu, Entah apa yg membuatnya jadi menggila dan terus membunuh para wanita.

setiap pukul 00.00 dimalam bulan purnama iya akan membawa seorang wanita untuk dijadikan tumbal sang iblis untuk hidup abadinya mungkin seperti itulah yang dapat aku pikirkan tentang ayahku, aku tak begitu tahu tentang nya yg aku tahu dia suka membunuh para wanita berumur 18 tahun.

:
:
:
:
Tiba tiba mimpi buruk membangunka tidur malamkuh yg indah, dengan segera aku bangkit dari ranjangku dan berdiri sejenak untuk menenangkan kepalaku tubuhku panas dan berkeringat dari atas hingga bawa. merasakan ketidak nyamanan itu akupun bergegas keluar menuju kamarmandi yg terletak tidak terlalu jauh dengan kamarku sura lakahkakiku menemani perjalananku menujuh kamarmandi, namun tiba tiba kakiku terpaku secara sendirinya tepat didepan ayahku yg tengah memegang sebuah kayu beroti dengan darah di ujung kayu itu mataku melirik pelan kearah kursi tamu disampingnya,
Betapa terkejutnya aku saat melihat seorang jasat wanita mudah tengah terduduk rapi diatas sofa, sejujurnya bukan jasat itu yg membuatku terkejut melainkan wajah dan tubuh sang jasat yg terlihat persis sepertiku, awalnya lidah ini tak ingin mengucapkan satu katapun pada peria yg tengah asik melihati jasat wanita itu,  namun apa daya jiwaku sudah terbakar api penasaran.

" apa ini " ucapku dingin pada ayahku itu

Namun percuma dia tidak berpaling dari wanita itu tatapannya masih tetap terpaku pada sang jasat aku kembali mencoba untuk bertanya sekali lagi pada ayahku  meski kini rasa penasaran yg membakar jiwaku sudah mulai berkurang.

" siapa dia?" tanyaku ketus padanya namun seperti yg sudahku perkirakan dia sama sekali tak menghiraukanku seperti angin yg bertiup ditelinganya datang dan menghilang.

Aku pergi menuju kamarmandi dan membasuh mukaku sambil kulihat kaca besar berukiran naga hitam didepanku . aku tatap kaca itu dengan seksama aku lihat pantulan wajahku dari atas hingga bawah aku lihat bola mataku yg berwarna merah darah, bibir tipisku, rambut putih panjangku, dan tubuhkurus pucat yg tidak terlalu tinggi. tak ada satupin dari tubuhku yg terlihat seperti seorang peria dewasa yg terlihat dikacah hanyalah seorang remaja wanita yg wajahnya sama persis seperti seorang mayat yg barusaja ayahku bawa pulang itu.

HANYa Untuk Hidupku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang