Siapa sangka, Lee Jeno ternyata ada di Cable Car yang sama denganku dan Lucas. Sempat mengira bahwa ia pergi bersama Herin, tapi ternyata ia pergi bersama tim hoki es nya. Ada Jaemin dan beberapa orang yang ku kenali.
"Kenapa, (Y/n)?" Tanya Lucas.
"Gak ada apa-apa kok! Pemandangannya bagus, ya?"
Aku mencoba mengalihkan perhatian Lucas. Untungnya baik Jeno maupun Jaemin, tidak ada yang menyadari keberadaanku disitu. Lucas sendiri juga tidak terlalu penasaran dengan apa yang membuatku terkejut setelah naik Cable Car.
Seketika aku merasa bersalah dengan Jeno karena sudah mengabaikannya selama seminggu penuh dan sekarang aku malah berkencan dengan lelaki lain. Tapi setelah diingat-ingat, Jeno bahkan tidak pernah memikirkan perasaanku saat sedang bersama Herin.
Impas, kan?
Ku harap dia tidak melihatku dan Lucas selama kami di Namsan Tower.
Setelah sampai, aku langsung mengarahkan Lucas untuk pergi ke arah yang berbeda dari Jeno dan teman-temannya.
"Gimana kalo kita duduk dulu?" Ajakku.
Lucas mengangguk setuju dan kami pun duduk di bangku yang ada di sekitar.
"Mama kamu udah ngasih tau semuanya, ya?" Tanya Lucas.
"Ngasih tau apa?"
"Ya.... Semua tentang aku."
Aku mengernyitkan dahi, tapi Lucas malah tertawa kecil.
"Oh iya, kita belum kenalan..."
Lucas mengangkat tangannya, berniat untuk berjabat tangan denganku.
"Lucas Wong, 21 tahun, single..."
Sambil tersenyum, aku pun menjabat tangan Lucas.
"Moon (Y/n), 19 tahun."
"Statusnya?"
"Em... Calon mahasiswi."
"Calon mahasiswi? Masa sih? Keliatannya gak cocok deh..."
APA?!
Memangnya aku terlihat seperti anak bodoh?!
Wajahku rasanya sudah berubah menjadi kotak semenjak setahun terakhir aku belajar dengan keras dan giat supaya bisa lulus dan masuk perguruan tinggi.
"Jangan asal ngomong ya!" Jawabku ketus.
"Serius kok, kamu gak cocok jadi calon mahasiswi..."
Minta di hajar sepertinya.
".... Cocoknya emang jadi calon istriku."
WTF!
Aku benar-benar tidak menyangka Lucas memiliki sisi gelap seperti barusan, pintar menggombal.
"Sesuai apa yang aku bilang minggu lalu, aku bakal mulai pendekatan ke kamu. Kamu gak keberatan, kan?"
Meskipun gombalannya tadi sempat membuatku agak illfeel, tapi cara bicara Lucas saat sedang serius benar-benar menggambarkan sosok yang pantas di ajak berumah pohon.
Rumah tangga maksudnya.
Aku mengangguk, "Aku gak keberatan kok. Kan waktu itu aku juga sudah setuju."
"Kalo gitu sekarang kamu bisa tanya apapun ke aku..."
"Bukannya yang mau mulai pendekatan itu kamu? Kok aku yang di suruh nanya, sih?"
"Ya, soalnya aku udah tau semua tentang kamu."
"Apa? Tau apa kamu?" Tanyaku heran.
"Semuanya.... Salah satunya tentang pacar kamu, si pemain hoki es itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mio Marito [REBORN]
Fanfiction❝Erotomania, adalah gangguan delusi cinta yang membuat penderitanya yakin bahwa ada individu yang mencintainya. Kondisi ini bisa terjadi sebentar atau dalam jangka waktu lama, bahkan terkadang dapat membahayakan dirinya dan objek cintanya.❞ - dikuti...