Sepanjang perjalanan menuju Yulou Courtyard*, mereka hanya diam. Tak satu pun dari mereka yang berniat untuk memecahkan suasana ini dan menurut Ye Rui Qin, itu adalah suasana yang patut dihargai!
Sedangkan untuk Liu Lin Fan, entah apa yang dia pikirkan, tapi suasana di sekitarnya agak berat. Dia masih tidak habis pikir dengan perubahan drastis Ye Rui Qin. Menurutnya, meninggalkan Liu Wei Yan ke Yulou Courtyard sudah merupakan hukuman teringan yang dia berikan. Tetapi mengapa Qin'er tidak puas akan pengaturannya!?
Merasakan suasana menyeramkan Liu Lin Fan, Ye Rui Qin mengernyit. "Apa yang tengah Kamu pikirkan?" Dia memandang Liu Lin Fan, mengancam, "Jika Kamu berani memikirkan untuk menyakiti putriku, aku akan membuatmu menyesal!"
Status Ye Rui Qin tidak sederhana, jika dia benar-benar berani memikirkan putrinya, dia tidak keberatan membiarkan panatua itu memberinya pelajaran!
"Aku tidak berniat menyakiti putriku." Saat mengucapkan kata putriku, Liu Lin Fan dengan sengaja menekan. Ekspresinya gelap. "Mengapa Kamu selalu berpikiran buruk tentangku?"
Ye Rui Qin menaikkan alisnya. "Kamu masih mengingat bahwa dia putrimu? Aku pikir, Kamu sudah tak menganggapnya." Dia kemudian menghela napas. "Aku tidak tahu apakah itu keberuntungan atau kesialan bahwa Yan'er memiliki ayah sepertimu."
Dia tidak peduli apakah Liu Lin Fan mendengarnya atau pura-pura tak mendengar. Terpenting, siapa pun yang berani memindahkan putrinya akan berhadapan dengan dia, Ye Rui Qin!
Itulah janji yang dia buat kepada mereka.
Mengingat mereka, Ye Rui Qin tak berdaya. Dia menghela napas dan menatap langit, berharap semoga mereka baik-baik saja.
Sesampainya di Yuluo Courtyard, mereka dikejutkan oleh teriakan seseorang. Ye Rui Qin yang mendengar itu segera mengubah ekspresinya, dia tidak bisa membantu untuk tidak berlari menuju asal suara.
Sesampainya di sana, dia melihat putrinya—Liu Wei Yan—menatap kolam dengan cemas. Ye Rui Qin mengernyit, dia segera menghampiri Liu Wei Yan dan bertanya dengan lembut, "Ada apa Yan'er? Apa yang membuatmu cemas?"
Liu Wei Yan berbalik. Dia melihat seorang wanita berambut ikal panjang berwarna coklat, kulitnya yang seperti batu giok cocok dengan pakaian yang ia kenakan, hidung yang mancung, mata yang sipit, bibir tipis berwarna merah dan memiliki dagu yang tajam, sedang berdiri dihadapannya.
Melihat sosok itu, Liu Wei Yan diingatkan sama seseorang yang sangat ingin ditemui di kehidupan sebelumnya. Matanya memerah, dia memeluk erat Ye Rui Qin dan bergumam, "Ibu ...."
Hati Ye Rui Qin bergetar, dia dengan lembut mengelus kepala Liu Wei Yan. Matanya mendelik tajam ke arah Liu Lin Fan, menyalahkan. Dia kemudian berkata dengan lembut, "Jangan takut. Ibu di sini."
"Tidak." Liu Wei Yan menggeleng. Dia kemudian mendongak, menatap Ye Rui Qin sambil tersenyum. "Wei Yan tidak takut."
Tatapan polosnya membuat Ye Rui Qin tersenyum. Dia dengan sungguh-sungguh berkata, "Ibu tahu, Yan'er tidak akan mudah digertak."
"Un! Un!" Liu Wei Yan mengangguk, matanya dengan polos berkedip. Dia kemudian memperhatikan sosok di belakang Ye Rui Qin. Ekspresinya terkejut, dia cepat-cepat memberi hormat, berkata, "Maaf atas kelancangan Wei Yan, ayah."
Melihat putrinya yang seperti itu, Ye Rui Qin semakin tak menyukai Liu Lin Fan. Dia membantu Liu Wei Yan, berkata, "Di masa depan, kau tak perlu memberi hormat kepadanya. Paham?"
Liu Wei Yan mengernyit. "Kenapa, bu?"
Ye Rui Qin tak menjelaskan, dia hanya menatap Liu Wei Yan dengan lembut, berkata, "Kau hanya tak perlu memberinya muka. Abaikan ia."
Liu Wei Yan menatap wajah Ye Rui Qin. Dia sedikit menghela napas dan berpikir, sepertinya hubungan Ibu dan Ayah ini tidak cukup bagus. Tapi ini yang kusuka! Aku tak ingin mempunyai Ayah seperti dia. Ayah yang tega membuang putri sahnya ke halaman terpencil dan membiarkan anak-anak selir menggertak, bahkan para pelayan pun berani memandang rendah!
Liu Wei Yan berpikir sejenak, sebelum mengangguk. "Baik!"
Seperti mengingat sesuatu, Liu Wei Yan dengan cemas berkata, "Ibu!"—tangannya menunjuk kolam di depannya—"... ada pelayan yang jatuh di kolam!"
Catatan Penulis :
Yulou Courtyard - Halaman Liu Wei Yan saat ini. Halaman ini sangat jauh dari halaman utama. Tepatnya halaman ini terletak di belakang tidak jauh dari halaman pelayan. Konon katanya, halaman ini adalah halaman selir terdahulu yang meninggal secara tragis. Ketika Liu Wei Yan diketahui tidak memiliki bakat apapun, dia di buang ke halaman ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebirth of Second Young Lady
Fiksi Sejarah[Original - Bukan Terjemahan] Seorang pembunuh profesional pada abad ke-21 terbunuh oleh sebuah plot yang berbahaya. Setelah membuka matanya, dia mendapati bahwa dia dihidupkan kembali di dunia kuno sebagai Nona Muda Kedua yang dikenal sebagai limba...