Part 6 (Edited)

1.2K 168 19
                                        

No One PoV

Kaki kecilnya berjalan menapaki jalan menuju tempat yang sudah ia hapal, pesisir laut Yokohama yang masih asri. Menuntunnya pada seorang anak laki laki 5 tahun seumurannya. Wajah imut anak anaknya semakin cerah, langkah kaki itu ia percepat.

"Nii-Sama" Pekiknya, Ouka 5 tahun sambil menerjang kakak kembarnya. tidak terlalu kuat tapi cukup untuk membuat Dazai kecil goyah, tidak jatuh karena mempertahankan tubuhnya.

"Ou-Chan, Sudah kakak bilang jangan berlari. apalagi kakimu masih belum sembuh" Walau di usia 5 keduanya sudah lancar berbicara, tatapan hangat sang kakak membuat Ouka kecil merasa bersalah. Sebelum ia ingat tujuannya mencari sang kakak.

"heum,, Gomen nee, Nii-sama" Ucap Ouka sambil menyentuh luka perban baru di mata kanan kakaknya. Perban yang menutupi separuh wajah kakaknya karena menolongnya. Isakan kecil lolos dari bibirnya, Ouka kecil sangatlah rapuh, Karena kesalahannya kakaknya juga kena imbas.

"Daijoubu, Nii-chan Daijoubu. Jadi berhenti menangis. Nii-chan tau Ou-chan kuat" Dazai kecil merengkuhnya dalam pelukan. tubuh mereka sama sama penuh perban yang sedikit memerah, isak tangis Ouka pecah begitu saja.

Kalau tadi dirinya tidak menyenggol vas bunga ibunya. kalau tadi ayahnya tidak menuduh mereka mengambil uang, luka luka ini tidak akan bertambah. Semua ini salahnya, salah Ouka. Tapi Dazai hanya menolongnya, kenapa juga Dazai harus kena? bahkan lebih parah? Mata kiri Ouka sakit karena luka dari ibunya beberapa hari lalu, dan sekarang terluka lagi karena ayahnya. Harus kah dia memanggil mereka dengan sebutan orang tua? Meski masih sungguh belia, Ouka bahkan Dazai tahu mereka diperlakukan berbeda, sangat istimewa dari anak anak yang lain.

Disaat anak lain mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anak kembar ini malah mendapat sebuah makian disertai torehan luka baru ditubuh mereka. Mereka tak mengerti kenapa diperlakukan sedemikian, bertanya pun percuma saat jawaban hanya tatapan tajam yang menusuk.

Ouka sendiri, yang saat itu usia pemikirannya sudah lebih dewasa karena ingatan masa lalunya tak paham. ia yakin orang tuanya dulu menyayangi mereka sampai diusia 2 tahun saja, entah kenapa semua tiba tiba berubah? Walaupun begitu, fisik kecilnya tak mampu menahan segala tindak kekerasan ini. Dirinya selalu saja mengadu pada kakaknya, ia hanya bisa melakukan itu saat tak ada yang mau mendengarkannya. Bagi Ouka, Dazai benar benar sosok yang dewasa karena bisa menahan semua ini. ingin Diana bisa sekuat Dazai, tapi belum berhasil.

Osamu Twins || DISCONNECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang