Elina - Part 1

1 0 0
                                    

“Elina ayo bangun sayang nanti kamu terlambat . Elina ini hari pertama loh masa mau terlambat ?” ujar Nadine ibu Elina.

“5 menit lagi mi Elina masih ngantuk Mami. Nanti Elina langsung turun dan mandi deh. Please 5 menit mih ” gerutu Elina.

“Udah jangan banyak protes ayo bangun Papi udah nungguin dibawah nanti Papi marah kalo tau kamu belum bangun cantik, Mami gamau belain yah kalo Papi marah” balas Nadine.

“Iya mami nih Aku bangun nih bangun ish nyebelin banget ga kasian apa anaknya yang cantik ini baru sampai. Papi juga tega banget maksa Aku langsung sekolah padahal sekolahnya kan punya Papi kenapa harus langsung masuk sih” gerutu Elina.

Nadine yang melihat kelakuan anak gadisnya hanya tersenyum. Nadine merapihkan kamar anak gadisnya dan menyiapkan seluruh keperluannya. Nadine tersenyum melihat Elina yang sudah terlihat cantik dengan seragamnya.

“Nah kan cantik putrinya mami kalau pake seragam kaya gini ? ” ucap Nadine sambil tersenyum menatap putri semata wayangnya “Benar-benar cantik anaknya mami ini ” lanjutnya sambil merangkul putrinya menuju ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nah kan cantik putrinya mami kalau pake seragam kaya gini ? ” ucap Nadine sambil tersenyum menatap putri semata wayangnya “Benar-benar cantik anaknya mami ini ” lanjutnya sambil merangkul putrinya menuju ruang makan

Dimeja makan sudah ada Andrew ayah Elina yang sedang sibuk dengan kopi dan korannya. Elina tersenyum melihat makanan favoritenya yang disiapkan ibunya.

“Morning pi” ucap Samara sembari mencium pipi ayahnya .

“Sudah siap kan ? Jangan buat masalah yah disini Papi gamau ada laporan yang sama seperti kemarin Elina. Kamu ga cape harus pindah-pindah sekolah ?” tanya Andrew Papi Elina.

“Oke pi tapi Elina punya satu keinginan. Elina gamau orang satu sekolah tau kalo Elina anaknya Papi . Elina mau berangkat sendiri ke sekolah dan Mami gaboleh samperin Elina kesekolah ataupun jemput Elina disekolah ?” tawar Elina.

Nadine dan Andrew yang mendengar permintaan putri semata wayangnya menyerngit heran. Mereka bertukar pandang mendengar keinginan Elina untuk pertama kalinya putri mereka tidak ingin diakui ? Andrew tersenyum dan menganggukan kepalanya disaat yang bersamaan Nadine tampak ingin protes dengan keinginan putri mereka.

“No Mami ga setuju pokoknya ga ada kaya gitu kamu itu putri Mami satu-satunya Elina masa Mami ga boleh ngakuin kamu putri Mami ? Dan apa itu mami gaboleh datang dan jemput kamu begitu ? . Astaga sayang Mami gamau tau pokoknya Mami ga setuju sama keinginan kamu dan Papi apa maksudnya ? Papi setuju sama permintaan konyol putri kesayangan papi ini ?” protes Nadine.

“Pokoknya Elina maunya kaya gitu kalo Mami gamau ngabulin keinginan Elina. Elina mau balik kerumah eyang aja, Elina mau tinggal sama Eyang aja. Memang cuma Eyang yang paham keinginan Elina” rajuk Elina sambil beranjak dari meja makan tanpa menghabiskan sarapan paginya.

Nadine dan Andrew hanya menghela nafas melihat kelakuan putri semata wayangnya. Andrew melihat istrinya dengan tatapan meminta pengertian istrinya. Dengan terpaksa Nadine pun menyetujui keinginan aneh putri mereka.

“Oke fine !! Mami akan ikuti keinginan kamu tapi kamu harus bisa jaga diri kamu dan jangan lupa bawa dan minum obatnya teratur oke ?” ujar Nadine mengalah pada keinginan putrinya.

Elina pun tersenyum senang saat mengetahui kalau ibu tercintanya menyetujui keinginannya. Dy pun mengambil tasnya dan berpamitan setelah itu keluar dari rumahnya untuk berangkat menggunakan bus. Walau Nadine masih keberatan tapi dy mengijinkan putrinya pergi sendiri.

“Kamu yakin Elina akan baik-baik aja naik bus ? Kamu tau kan putri kita  itu sedikit berbeda ? Aku takut ada apa-apa sama dy” ujar Nadine menyuarakan kekhawatirannya kepada Andrew yang hanya dibalas senyuman oleh suami tercintanya.

“Kita harus percaya padanya. Ingat nasihat mommy saat kita mengambilnya dari mommy saat itu ? Dy hanya ingin didengar keinginannya, permintaan yang simple bukan ? Lagipula aku juga akan tetap memantau putri nakal kita itu kamu tenang saja oke ?” Andrew berdiri sambil mengecup kening istrinya dan pergi menyusul putri kesayangannya.

“El apa lagi yang mau kamu lakuin sih sayang bikin mami pusing aja deh” gerutu Nadine sambil melanjutkan kegiatan hariannya.

Cut ---

Elina Karimova as Elina ❤ 


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ElinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang