Daevon baru saja memasuki kawasan Universitas Bratawija. Yah Yayasan Bratawija terdiri dari 3 bagian, yaitu SMP, SMA dan Universitas. Merupakan Yayasan terbesar di Indonesia menjadikannya sangat bergengsi.
Daevon berjalan menuju kelasnya tanpa membalas senyum dan sapaan dari orang-orang disekitarnya yang berusaha mencari perhatiannya. Saat fokus dengan jalannya Daevon melihat seorang gadis SMA yang berdiri kebingungan dengan sekitarnya. Entah apa yang terjadi pada dirinya Daevon menghampiri gadis tersebut.
"Gue rasa lo salah masuk ? Gedung SMA ada disebelah barat gedung ini." Ujar Daevon dengan ketus. Dan anehnya gadis itu malah tersenyum lebar menanggapi ucapan ketusnya.
"Oh aku salah yah ? Abis papi ga kasih tau dimana sih. Gedungnya juga besar banget yah. Ohiya makasih udah kasih tau, nama aku Elina" ucap Elina sambil mengulurkan tanganya bermaksud untuk berjabat tangan.
Daevon pun hanya melewati gadis itu begitu saja tanpa membalas uluran tangannya. Elina hanya mendengus melihat pria itu pergi tanpa membalas uluran tangannya yang berniat untuk berjabat tangan.
"Dasar sombing, semoga aku ga ketemu lagi sama cowok itu." dengus Elina sambil melanjutkan perjalanannya.
Andrew yang melihat putrinya datang langsung menghampirinya. Sudah hampir 1 jam Andrew menunggu kehadiran putrinya. Yah Andrew merupakan kepala sekolah di SMA Bratawija.
"Sayang kamu kemana aja ? Kenapa baru sampai ? Bikin Mami sama Papi khawatir tau gak ? Kemana ponsel kamu ? Kenapa bisa dihubungi ?"omel Andrew pada putrinya. Yang dibalas dengan dengusan kasar oleh putrinya. Melihat putrinya mendengus Andrew hanya bisa menahan gemasnya.
"Ponsel Elina mati Papi semalam lupa charge dan Elina tadi nyasar, tapi Elina udah sampai disini kan ? Elina udah buktiin sama Papi El bisa berangkat sendiri" jawab Elina dengan senyuman yang mengembang lebar.
Melihat senyuma putrinya membuat Andrew tidak dapat menahan diri untuk menjawil pipi putrinya dengan gemas.
"Putri manja Papi udah besar ternyata. Padahal dulu ditinggal Papi sama Mami kerja aja dy nangisnya sedih banget. Yaudah kalo gitu charge ponsel kamu dan kirim pesan ke Mami sebelum dy sampai disini dan jangan lupa dengan pesan Mami " goda Andrew sambil meninggalkan putrinya. Yah Nadine istrinya memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap putri mereka. Bahkan sering kali Nadine menyusul putri mereka bila ponsel putrinya tidak dapat dihubungi.
Ditempat lain.
Daevon hanya menatap jengah wanita yang berdiri didepannya. Vannya hanya itu yang Daevon tahu. Yah wanita itu adalah wanita yang menjadi kekasihnya selama dua minggu belakangan. Namun sifat manja wanita itu mulai membuat Daevon jengah, seperti sekarang wanita itu marah-marah karena melihat Daevon berbicara dengan gadis dikoridor tadi.
"Kamu denger aku kan ? Aku gasuka yah kamu tebar pesona kaya gitu apalagi tebar pesonanya sama anak SMA ? Apa kata orang Dae ? Kamu itu pacar aku tapi ngobrol sama perempuan lain."omel Vannya.
"Lo cuma pacar gue jadi ga berhak atur-atur hidup gue Van, lagian gue Cuma kasih tau gadis itu kalau dy tersesat. Dan apa barusan ? Lo larang gue buat ngomong sama siapapun karena lo pacar gue ? Kalo gitu mulai sekarang lo sama gue ga ada hubungan lagi kita selesai." Ujar Daevon sambil berjalan meninggalkan Vannya tanpa menggubris teriakan wanita tersebut.
Setelah diperkenalkan sebagai murid baru di SMA Bratawija Elina pun memulai kegiatan belajarnya, sampai seorang siswi menghampirinya dan menjulurkan tangannya.
"Hai aku Keyla boleh kenalan kan ? "ucap siswi tersebut. Elina hanya melirik tangan gadis itu dan memandang wajah cantik siswi tersebut.
"Hai Keyla aku Elina, dan tentu saja aku mau berteman denganmu" jawab Elina sembari membalas jabatan tangan itu. Keyla pun duduk disamping Elina mereka bercengkrama tentang sekolahnya.Walaupun baru berteman Elina dan Keyla terlihat sangat dekat seperti sudah lama berteman. Elina dan Keyla berdiri dihalte bus sembari menunggu bus yang mengantar mereka datang. Ya Keyla dan Elina searah, itu yang membuat mereka menunggu bus bersama.
Setelah melihat busnya tiba Elina dan Keyla pun masuk kedalam bus dan duduk dikursi panjang paling belakang.
Elina memperhatikan sekitarnya hingga ia melihat pria yang tadi pagi membantunya. Tanpa sadar Elina tersenyum ketika melihat pria tersebut.
"Keyla apa kamu mengenal pria itu ? Tadi pagi dy menolongku waktu aku kesesat" tanya Elina pada Keyla. Keyla yang melihat Daevon pun terkejut ditambah saat dy mendengar pria itu menolongnya. Yah pria yang diliat Elina adalah Daevon.
"Dy Daevon anak Fakultas Bisnis di Univ. Bratawija mending kamu jauh - jauh dari dy El. Dy bukan orang sebaik yang kamu kira" jawab Keyla membuat Elina bingung.
Ada apa dengan pria itu sampai Keyla bilang tidak boleh mendekatinya. Bahkan Keyla bilang bila bertemu dengannya untuk menghindarinya. Entahlah mungkin Elina akan mencari tahu sendiri...
Tbc
Benjamin Cotte as Daevon ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Elina
Teen FictionCerita tentang dua orang yang memiliki sifat yang bertentangan. Gadis yang selalu ceria yang melihat segalanya secara positif tapi ada sesuatu yang salah pada gadis tersebut dan Pria dingin yang tidak tersentuh oleh siapapun. Bagaimana bila mereka d...