si manis eunsang

3.1K 610 111
                                    

Eunsang berdecih kecil jika mengingat keadaannya. Memang apa yang bisa dia harapkan dari statusnya sebagai siswa sma biasa, yang rutinitasnya hanya pulang dan pergi, sejak awal masuk sma dia memang sudah tidak tertarik dengan dunia Organisasi. Terlebih lagi Ibunya tidak membolehkannya terlalu sering keluar rumah.

Lingkup pertemanannya juga tak begitu luas, Dia hanya sangat akrab dengan si Berisik Dongpyo dan si Kalem Minhee, juga si adik kelas Jinwoo Entah, dia juga bingung kenapa bisa terlibat pertemanan dengan mereka semua.

Nilai akademisnya lumayan bagus, berkat Ibunya yang selalu memangkas waktu bermainnya hanya untuk menyuruhnya berdiam diri di depan meja belajar untuk mengulang pelajaran di sekolah. Berkat itu semua, dirinya beberapa kali direkomendasikan untuk mengikuti berbagai macam lomba akademis oleh sekolahnya.

Eunsang sendiri juga bukan siswa yang terlalu populer ataupun siswa culun di sekolah. Dia cukup dikenal dikalangan anak jurusannya. Sifatnya yang ramah kadang menjadi poin tambahan orang senang bergaul dengannya. Dia tidak bisa sering ikut acara-acara yang menyenangkan untuk anak seusianya karna larangan Ibunya. Menurut Ibunya, semua itu hanya mengganggu proses belajarnya dan bisa menyebabkan nilainya turun. Eunsang sendiri tak ingin hal itu terjadi, huft Dia tak ingin dimarahi sambil dipukuli hanya karna nilainya yang kurang memuaskan Ibunya itu.

Sering kali, dia menahan ludah malu ketika terlibat suatu topik pembicaraan yang tidak dia mengerti. Dia tidak terlalu mengikuti tren. Jadi, dia akan pura-pura tertarik dan mengangguk-angguk setuju dengan arah pembicaraan lawan bicaranya. Itu selalu jadi kebiasaan kecilnya hingga saat ini.

--

Pertama kali dalam hidup Eunsang dia mendapati dirinya diseret paksa oknum kecil disampingnya kala itu. Jika bukan karna paksaan Dongpyo, dia tak akan mau ikut-ikutan acara penerimaan anggota baru Paskibraka di sekolahnya. Dia berbaris ogah-ogahan disamping Dongpyo, menyadari itu Dongpyo berkomentar,

"Muka lu udah jelek, jangan ditekuk gitu malah makin jelek.",

"Tau ah, males gue sama lu. Mending gue dirumah ngerjain tugas."

Dengan jawaban itu, mau tak mau Dongpyo menoyor pelan kepala Eunsang.

"Lu tuh, ya! Gak ngerti apa perjuangan gue minta ijin ke nyokap lu yang super mega galak itu buat ijinin lu ikut ginian hah!".

Mata Eunsang mendelik malas, "Kan, gue gak minta".

"kampret..", Baru saja dia ingin melanjutkan kemarahannya. Salah satu Senior mulai berteriak untuk merapikan barisan.

Akibat perbedaan tinggi Eunsang dan Dongpyo mereka berdua tidak dapat baris bersebelahan. Eunsang menatap sekelilingnya, dia memang mengenal beberapa dari mereka karna pernah satu smp, tapi tak ada satupun orang yang dikenalnya dengan baik. Matanya berralih pada seorang lelaki yang baris tepat di depannya.

"Lanjut!".

"Cha Junho, X IPS 3!". Orang yang tadi dipandanginya berteriak nyaring,

Junho, ya?

--

Hari itu, kali pertama dan terarkhir Eunsang ikut Organisasi. Dia ingin tetap ikut, tapi Ibunya bersikeras melarang. Jadi, dia bisa apa?

Eunsang yang mempunyai kebiasaan berjalan menunduk jika melewati gerombolan orang banyak hari itu nampaknya sedah sial, bahu kanannya tak sengaja menabrak tiang kordidor dekat lapangan, dia mengaduh pelan, segelintir orang yang melihatnya tertawa kecil, seolah mengejek.

Dia kembali melanjutkan jalannya, di depan kantor guru belakang dia melihat lelaki yang kemarin baris tepat di depannya.

Dia mempesona.

direct sign -junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang