si kaku junho

4.9K 755 127
                                    

Bagi Junho yang kaku,

sejak kali pertama, eunsang itu layaknya semestanya.

sosok eunsang dapat membuat dunia kaku dan monotonnya sedikit melunak hanya dengan menatap sosok itu.

pertemuan junho dengan eunsang bagai kesengajaan lucu yang telah digariskan oleh Tuhan yang mungkin saja saat itu ingin mempermainkannya.

Pengumuman peserta olimpiade saat itu, memang timing yang tepat yang tuhan ciptakan untuk mempertemukan keduanya.

Mata Junho menelisik keberadaan namanya disecarik kertas pengumuman itu, bibirnya menampakkan untaian tipis tak kasat mata saat irisnya menemukan namanya diantara tiga orang perwakilan sekolah di bidang ekonomi.

Minkyu menepuk bahunya pelan, "Ada nama lu?"

"Ada.", sahutnya singkat.

Minkyu lalu menampilkan dua buah jempolnya tanda selamat.

Segerombolan orang disampingnya memekik ricuh membuat telinganya yang anti kebisingan terasa ngilu, matanya berpaling pelan mendapati 4 orang siswa sebayanya yang mungkin dari jurusan ipa sedang bersorak ria, mungkin disebabkan secarik kertas pengumuman itu juga.

Tiba – tiba tatapannya terpaku pada salah satu diantara mereka,

Manis, pikir Junho.

Hanya kata itu yang tercetak di pikirannya saat itu.

Di gerombolan itu, yang lebih pendek membuka suara, mengisyaratkan seolah ingin bertanya pada sosok si manis itu,"Kakak, masuk bidang apa?"

Belum sempat sosok yang menghentikan kerja otak Junho itu ingin menyahut, dengan lancangnya suara mikrofon bergumam nyaring.

"SEMUA SISWA HARAP MASUK KE KELAS MASING MASING, BURUAN, KALIAN SEMUA PADA TULI APA GAK DENGER TUH BEL TERIAK TERIAK DARI TADI, KESIAN TA TUH BEL KALIAN SEMUA KACANGIN. BURUAN MASUK KALIAN !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Tanpa tunggu apa – apa, Minkyu segera menarik kasar Junho ke kelas mereka. Dalam langkahnya, Junho tahu cepat atau lambat dia akan bertemu lagi dengan orang itu dan mengenalnya, atau mungkin itu semua hanya sekedar harap bagi si kaku Junho seorang.

--

Rentetan kelas ipa dan ips di sekolah Junho sangat terpisah jauh kelas ips berada disekeliling ruang guru belakang, sedangkan kelas ipa berada di daerah pojok-pojok sekolah. Para guru berdalih murid ips lebih harus dipantau daripada murid ipa yang terkesan lebih jinak.

Awal sekolah, hal ini bukanlah suatu masalah besar bagi Junho karena dia tidak ada kepentingan dengan orang-orang di jurusan ipa kecuali yang satu organisasi dengan dia, tapi sejak pengumuman seleksi peserta olimpiade beberapa hari lalu yang mempertemukan dia dengan sosok itu segala hal menajdi masalah baginya.

Karna itu, setiap pagi dan sepulang sekolah saat di kordidor utama, dia selalu mencuri-curi pandang pada rentetan kelas ipa lewat jendela kelas 12 ips yang dilewatinya. Awalnya Junho terlihat kesusahan dengan rutinitas baru ini, tetapi lama-lama dia mulai terbiasa.

Junho juga dikenal sebagai siswa yang jarang kekantin dan jika ke kantin pun hanya memakan waktu yang sangat singkat, tapi akhir-akhir ini dia selalu ke kantin lebih awal dan kembali ke kelas saat kantin mulai sepi hanya untuk celingak-celinguk mencari sosok si manis itu. berdalih masih bingung makan apa pada Minkyu, saat si tinggi itu memintanya cepat-cepat mengambil makanan yang ingin dibelinya.

Junho juga tipe orang yang setelah bel pulang sekolah langsung ke parkiran dan pulang kerumah, belakangan ini terlihat terduduk sebentar di motornya baru memutuskan untuk pulang. Sengaja. Berharap bertemu sosok itu, tapi tetap saja hasilnya nihil. Bumi masih belum berpihak padanya.

direct sign -junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang