No One PoV
Tepat saat Ouka berbalik pergi, ia tahu pasti akan terjadi sesuatu. Terlebih saat mendengar teriakan Ryuu yang memanggil Special Abilitynya, Rashoumon.
Entah apa yang dipikirkan anak itu, Ouka sama sekali tidak mengerti. mengeluarkan Rashoumon dengan gegabah di tempat terbuka. Ouka sendiri tidak masalah untuk menghindari bahkan menahan serangan Rashoumon, terbukti saat Ouka dengan mudah menghindari serangan serangan Rashoumun yang diarahkan kepadanya, serangan dengan emosi lebih jelas terlihat pergerakannya. Tapi tetap saja ia tak habis pikir, walau tempat ini tidak banyak orang bahkan nyaris sepi, tetap saja Ryuu seperti lepas kendali hanya karena masalah sepele?! Seriusan apapun yang menyangkut dengan Dazai Osamu terlalu dibawa serius oleh Ryuu. Padahal Ouka sendiri memegang marga Dazai, tapi dia merasa seperti orang yang menyamar saja saat ini.
"Rashoumon, Agit—" Ucap Ryuu terputus saat sebilah pedang mengarah ke lehernya begitu tajam, pelakunya adalah Maria sendiri yang menatap kakaknya dengan tatapan dingin.
"Hentikan, sebelum aku yang menghentikanmu, Ryuu-Nii" Ucap Maria dengan nada super duper dingin. Ouka hanya menatap adegan drama keluarga itu dengan datar, masih kesal dia jika memikirkan sifat Ryuu pada kakaknya.
'Bisa bisanya dia lebih protektif pada Dazai-Nii, aku harus lebih lagi. Pokoknya harus' Batin Ouka dan sepertinya mode Broconnya muncul kepermukaan.
"Ria, minggir" gertak Ryuu dengan dingin tapi Maria tak bergerak sama sekali, seakan menegaskan ia tidak takut pada gertakan kakaknya.
"A-ano~ aku tak tahu apa salahku. Tapi kalian bisa mengatakannya sekarang karena aku sedang buru-buru" Ucap Ouka dengan nada sopan takut, dia bahkan membungkuk untuk meyakinkan aktingnya.
"Ryuu-Nii tak bisa menyerang orang begitu saja hanya ingin mendapatkan informasi. lagi pula ini kan salah Ryuu-Nii sendiri tidak ingin bertukar informasi" Ucap Maria pelan pada Ryuu namun masih dapat di dengar jelas oleh Ouka sambil melenyapkan kembali pedang hasil kemampuannya.
"Mohon maaf atas kesalah pahaman kakakku, kami jadi menunda waktumu" Ucap Gin ikut membungkuk minta maaf, Ryuu yang sepertinya sudah dapat mengendalikan emosi hanya berdecih dan memalingkan wajah.
"Iie, kalau begitu saya pamit terlebih dahulu" sekali lagi Ouka membungkuk kecil sebelum pamit pergi begitu saja. Kali ini sudah di pastikan bahwa mereka tak akan menyerangnya dari belakang seperti tadi.
----
Singkat kata, walau Ouka hanya beralasan ketika dirinya sibuk saat hendak kabur dari amukan Ryuu. Namun itu tidak sepenuhnya bohong, 'Boss'ku meminta untuk menyerahkan tugas yang beberapa waktu lalu dia perintahkan siang ini di Sky Garden Yokohama. Tempat ramai yang banyak dikunjungi oleh sebagian penduduk untuk jalan jalan atau sekedar menghabiskan waktu akhir pekan. Setelah kembali ke apartement dan bersiap diri, Ouka langsung berangkat menuju Sky Garden Yokohama dengan pakaian casual dan benda yang diinginkan 'Boss'nya itu.
Kini dia berada di tempat teramai Sky Garden Yokohama, bersandar di dinding menunggu Boss datang menghampirinya. Dalam hati Ouka berharap Boss-nya segera datang agar dia bisa cepat bersantai dan melanjutkan aktivitas menonton adegan Live favoritenya, tentu saja.
"Yo! Ouka" seseorang datang menghampirinya, Ouka melirik untuk melihat penampilan Bossnya sebelum menghela nafas dan menggelengkan kepala, kebiasaan.
"Aku masih heran dengan Style-mu, Sky. Tapi yasudahlah, siapa yang mau komplain selain diriku?" Monolog Ouka begitu saja, menatap bosan penampilan yang menurutnya sangat out-of-fashion dari Boss yang dia panggil Sky. Kemudian Ouka mengeluarkan flashdisk yang berisi perintah/permintaan Bossnya dan memberikannya begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Osamu Twins || DISCONNECTED
FanfictionNarukami Ouka, 23 tahun. Mahasiswa yang baru saja selesai selesai Skripsi dan berleha leha membaca manga favoritenya yang baru saja tamat tiba tiba terbangun di tubuh bayi baru lahir, dengan segala kebingungannya menghadapi yang terjadi, kala menyad...