Empat

184 31 0
                                    

"Junho.." aku memanggilnya tapi dia justru pergi begitu saja.

Dikantin suasana sepi walaupun kami berkumpul seperti biasa, aku merasa junho aneh hari ini dia tidak menggangguku, dia bahkan belum berbicara denganku..

"Yaaa kenapa meja jadi sepi gini!!" yena

"Kemaren mingkyu nunjukin apaan ke elo?" tanya wonyoung

"Gapapa."

"Ayolaahhh gue kepo nih."

"Ntar kalian tau sendiri." balasku

"Hai haii.." sapa sakura tiba tiba

"Hai.." sapa junho sambil tersenyum? Senyum? What sejak kapan dia senyum ke perempuan maksut gue ke perempuan yang belum akrab.

"Hai sakura!" wonjin.

"Yujin?"

"Ahn yujin!!" teriak yena membuatku tersadar dari lamunanku.

"Mian."

"Yujin lo kenapa? Lo lagi ada masalah?" tanya sakura to the point.

Aku hanya menatapnya diam.

"Mianhae gue salah ngomong ya?"

Apa maksut lo sakura?

"Oh iya junho gue ada sesuatu buat lo sebagai kado, taraaa.." cletuknya lalu memberikan sebuah kotak besar.

"Etsss tapi jangan disini bukanya ntar aja dirumah."

"Gomawo."

Gomawo?? Padahal dia juga ga bilang makasih ke gue, gue susah payah buat kado itu ke junho.

Junho benar benar aneh dia tidak berbicara padaku sama sekali.

Kali ini pelajaran olahraga kami pergi ke lapangan dan bermain bola tangan.

"Junhoo kamu satu kelompok sama yujin ya?"

"Pak junho satu kelompok sama yena aja." cletuku membuat mereka kaget.

"Lo marahan sama junho?" dongpyo.

"Engga tapi kayanya dia yang marah sama gue."

"Yujin awass kepala lo." dongpyo

Aku menoleh ke arah datangnya bola, tapi seseorang berhasil menangkapnya terlebih dulu.

"Jangan ngelamun kalo ga mau kalah."

Aku hanya diam tapi dalam hati aku senang karna dia bicara padaku.

Pelajaran olahraga selesai.

Kelas.

"Heh!!!!! Lo kan yang ambil buku gue!!" triak eunbi pada yena

"Lo budek!? Dibilangin bukan gue!!"

"Buktinya buku ini ada di loker lo!!???"

"Bukan gue yang ngambil, terserah lo sih kalo lo ga percaya."

"Heh! Urusannya belum selesai!!" triak eunbi sambil menarik tangan yena.

"Gausah pegang tangan gue dasar!!" balasnya mendorong eunbi.

Mereka bertengkar, aku mencoba memisahkan mereka berdua tapi eunbi mendorongku hingga terjatuh dan menabrak laci yang ada di kelas.

"Aw.." rintihku saat punggungku terasa sakit.

"Lo gapapa?" tanya junho yang menghampiriku

"Gapapa." ucapku lalu bangkit

"Udah!" teriaku sambil mendorong tubuh eunbi menjauh.

"Gausah ikut ikut lo!!"

"Karena dia temen lo, lo belain dia padahal jelas jelas dia salah!!"

"Emang lo punya bukti yena yang ngambil!? Lo liat ga dia yang ngambil?"

"Engga, tapi buku gue ada di loker dia."

"Bisa jadi kan ada yang jebak yena, lagian buat apa yena ambil buku lo kalo dia punya buku yang sama??" jelasku membuatnya bungkam.

"TAPI LO JUGA GA PUNYA BUKTI BUAT BELA YENA!?"

"Gue akan buktiin ke elo, gue akan cari buktinya."

Eunbi pergi meninggalkan kelas.

"Yujin punggung lo gimana masih sakit?" yena

"Mianhae ini semua karna gue."

"Gue gapapa, sekarang lo ke uks luka lo harus diobatin." balasku

jeLousyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang