16 [M]

5.8K 257 15
                                    

"Dugaan kadang selalu tak terduga"
.

.

.

.

.

Taehyung Pov

Aku sudah memutuskan untuk pergi menenangkan pikiranku untuk saat ini. Diam di perkotaan dengan semua yang aku alami ini selalu membuatku tercekik.

Diperjalanan aku melihat mobil Min Yoongi, artis sekaligus mantan anak didik ku. Mobil itu tepat di sebuah cafee yang membuatku turun sekaligus ingin memastikan, saat aku turun tidak ada siapapun dan pintu masukpun bertuliskan tutup.

" Permisi pak, anda melihat pemuda yang memiliki mobil ini? " tanyaku pada seorang kakek yang cukup tua dengan tongkatnya.

" hah? aku tidak memiliki ubi nak" jawabnya membuatku bingung.

" Apa anda melihat pemuda yang memiliki mobil ini? " Tanyaku kembali padanya dengan pelan agar dia mengerti

" Saya tidak menjualnya nak "

" APAA ANDA MELIHAT PEMUDA YANG MEMILIKI MOBIL INIIII? " teriak seorang nenek tua.

" Dia tidak bisa mendengar dengan baik, dan kebetulan cafee ini miliku pemuda tampan mungkin dia pergi ke rumah jungki"

"Dimana rumahnya nek?"

Nenek itu menunjukan rumah putih yang cukup luas dan indah, aku hanya membalasnya dengan anggukan dan membungkuk mengucapkan terimakasih.

Rumahnya cukup dekat, aku kemudian mengetok pintu dan entah kenapa hatiku terasa tenang.

" Jungkook?!" Aku membulatkan mata tidak percaya siapa yang aku lihat, nafasku sesak sakit rasanya melihatnya.

Setelah pertama kali aku memeluknya serat ini, Jungkook menyuruhku masuk dan melihat ekspresi Yoongi yang melihat aku memerlakukan Jungkook.

"Aku paham, tuan kim mengkhawatirkan anakmu" balas Yoongi setelah aku menatapnya.

"Tidak yoongi, saya mencintainya." Jawabku membuat Yoongi maupun Jungkook kaget.

Seolah Yoongi jijik dan tidak mengerti dia menerima telfon bahwa mobilnya sudah bisa di pakai dan koleganya ingin menemui dia saat itupun Yoongi berpamitan dan berjanji menemui Jungkook nanti.

"Aku merindukanmu Jungkook" aku menetapnya lekat mengisaratkan keriduan dan berapa tersiksanya aku tanpanya, aku tidak mau menahan dan membohongiku aku mengerti bukan hanya tubuhnya namun semua dari bagian hidupnya ingin aku jadikan miliku.

"Kemarilah!"

"Peluk aku tuan" jawabnya dengan airmata yang tak berhenti.

"Panggil aku Daddy, jangan seperti itu sayang"


Aku memegang pipi Jungkook yang sedang terisak namun kepalanya menyusup di bahuku aku memeluknya lembut, mengusap punggungnya dengan sigap.

"Sudah sayang, lihat aku"

Akhirnya Jungkook berhenti menangis, aku menatapnya hangat mendekatkan wajahku dengannya bibirnya begitu merah tak kuasa menahannya aku menciumnya.

Bibirnya merespon dengan balasan menciumku, lidahku menjilat setiap sudut bibirnya perlahan ku arahkan lidahku agar bertemu dengan lidahnya. Tidak bisa mengelak memang hanya dia yang membuatku candu akan hal seperti ini.

" mphhhh.... "

Desah Jungkook disela ciuman kami, badannya terasa panas dengan lidah kami yang saling menyapa. Dibawah nafsu yang tak terahan sadarku mulai menghilang.

"Kulum sayang" Pintaku dengan suara beratku yang tidak sadar membuatnya semakin terangsang.

Aku membiarkannya melakukan itu sendiri, sejujurnya Jungkook itu binal dia sangat menggemaskan saat seperti ini.

"ii--ini daddh?" Tangannya yang memijat penisku dari balik celana yang aku kenakan.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis, Jungkook membuka kain yang menghalangi adik kecilku membuat kebebasan dari sesaknya dikurung.

"Akhh--iya begitu sayang"
Jungkook mulai mengulum penisku dengan sangat lambat namun sensual, libido ku tidak bisa aku tahan selama ini.

Dia menjilat dan mengulumnya kembali, memijatnya dengan mulut kecilnya membuatku mendorong kepalanya sehingga Jungkook mengulum lebih cepat.

"mpphh daddhh--" Sorot matanya meminta lebih saat itu juga aku membalikan tubuhnya memaksa celana yang menutupi lubang kesukaanku terbuka.

jleb

"akhhhh daddhhyy enakhh" Kali ini aku diam dan Jungkook menggoyangkan pinggulnya memijit penisku dengat kuat.

"shit-- Jungkookhhh"
Aku memuja lubang ini sangat memberiku kenikmatan, aku terus di beri perlakuan yang sangat nikmat. Jungkook terus mendesah membuatku semakin gemas.

"shhh-- akhhh"

"Iya daddyh gituu-- akhhhhhh!"  Suara kulit yang saling bertemu memenuhi ruangan ini.

Tanganku kualihkan dengan memijit adik kecil milik Jungkook yang sedari tadi mengantung dan sudah licin ternyata.

Aku semakin menggenjotnya dengan kasar, dengan hentakan yang kuat

" akhhhhh sial daddh aku keeluar"

"aku juga sayangg akhh"

Kami orgasme bersama, membuat jungkook terduduk dan aku memeluknya seerat mungkin.

"Ayo hidup bersama"

"Tidak, aku sangat tidak bisa bagaimana dengan mommy wendy?"

"Kami sudah bercerai dan dia juga mencintai orang lain sama sepertiku yang mencintai kamu sayang, kita akan bersama hum?"

Jungkook mengangguk dengan mata yang berkaca kaca, sungguh aku berterimakasih pada wendy yang memberitahu bahwa Jungkook dipedesaan meskipun dia tidak secara langsung menyebut dia disini.

Aku harus memikirkan bagaimana jalan yang akan kami jalani setelag ini, namun aku sangat bahagia. 

. . .











Author Pov

Setelah kegiatan yang mereka lakukan pagi itu, Jungkook dan Taehyung terlelap saling berpelukan di atas ranjang milik Jungkook itu.

"Daddy bangun aku lapar" Pinta Jungkook dengan menggoyangkan tubuh Taehyung.

"Kesayangan Daddy lapar?"

Seperti kucing yang meminta makan, dengan bola mata yang berkaca kaca menggemaskan Jungkook terduduk diatas perut Taehyung.

"Setelah ini ikut Daddy ke kota dan membawa semua barang barang kita, aku akan mengurus semuanya."

.
.
.
.
Tbc



Voment ya jangan lupa!!! kalo cerita ini pengen terus di up jangan jadi silent reader. Terimakasih ^ ^

Dan mampir juga di work terbaruku

https://my.w.tt/aKd9Qhtn8W

(parable of the moon)

mohon supportnya dong, boleh tidakk :"((
dan siapa tau mau saya mention di chapter selanjutnya biar pas up notifnya masuk?? NGGA MAU! oke sankyuuu... ⚘

Pervert Daddy [kth × jjk] ncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang