Prolog

37.1K 1.7K 139
                                    

"Oek...oek..oek"
Seorang ibu baru saja melahirkan bayi nya. Setelah lima hari di rumah sakit ibu dan ayah itu pulang ke rumah minimalis mereka. Memang mereka berasal dari keluarga sederhana.

"Oek..oek..oek"bayi itu terus saja menangis tanpa henti saat di rumah.

"Aish!!! Kita harus apa?! Bayi ini sungguh menyusahkan ku saja!! Kita apakan bayi ini?!"sang ibu frustasi menghadapi bayinya sendiri.

"Kita buang saja dia gampang kan mengapa kau buat semua itu menjadi susah"jawab sang ayah dengan santai sambil meneguk segelas wine.

"Kau yakin? Bagaimana jika kita tertangkap polisi? Aku sih setuju saja jika hendak membuangnya! Tetapi aku tak ingin berakhir di jeruji besi"balas sang ibu namun bayi itu tetap menangis.

"Yakin saja dan buat dia diam dahulu supaya aku dapat menyusun rencana dengan matang! Bayi sialan itu membuatku pusing saja! Jika aku pusing maka tidak ada rencana untuk menyingkirkan bayi sialan ini!!!"ucap sang ayah.

Dengan cepat sang ibu membuatkan susu di botol lalu memasukkan botol minum ke mulut bayi itu dengan sangat kasar. Karena tak tahu rencana setan apa yang direncanakan orang tua kandungnya, bayi itu meminum susunya dan tertidur pulas.

Sungguh bayi yang malang...

Setelah merencanakan semuanya orang tua setan itu mulai pergi sambil membawa bayi mereka. Bayi itu di garis di keranjang dengan hanya pakaian bayi serba panjang, kaus kaki dan sarung tangan, topi, dan di bedong bergambar beruang.

Tanpa selimut? Ya benar, tanpa selimut. Jadi bayi ini mungkin akan kedinginan. Orangtuanya tak perduli jika bayi mereka akan meninggal karena kedinginan, toh mereka tak menginginkannya.

"Kita buang dimana ini?"tanya sang ibu.

"Di dekat restaurant 'Bake My Day' saja, bagian samping gang kecil kan ada tempat sampah..taruh saja di sana! Lagi pula bayi ini sama sampahnya dengan sampah sampah bekas restaurant itu"jawab sang ayah sambil berjalan perlahan supaya orang-orang tidak mengetahui.

Hari ini sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Mereka menaruh dengan hati hati bayi itu supaya tak terbangun.

"Ayo cepat pergi! Aku sudah muak dengan semuanya! Aku ingin segera meninggalkan bayi sialan ini!"ucap sang ibu.

"Baiklah..bagaiman jika kita minum habis ini untuk merayakan kepergian bayi sialan itu?"tawar sang ayah sambil berjalan mendekati halte bus.

"Baiklah aku setuju!"jawab sang ibu.

Sedangkan bayi malang itu tak mengetahui jika ia telah dibuang. Bahkan dia belum diberi nama oleh orangtuanya.

TBC

Annyeong! Ini FF pertamaku semoga kalian suka😊
Jangan di copas ya..susah tahu bikin cerita😥 harus nyari ide sampek ngejungkel sana sini kaya Hoseok(?)
Gumawo dah baca ceritaku ya~

Saranghae😘

Paw~🐾

So Cute Baby Kookie♥🐰 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang