Bertemu teman baru

10 4 1
                                    

"Sahabat sejati itu ialah sahabat yang mampu menuntunmu di dunia dan membawamu kelak menuju JannahNya"

Tasya POV
Ya, hari ini aku mengantarkan teman ku Anis ke Universitas Gunadarma Jakarta untuk bertemu kekasihnya di sana. Ya jujur aku malas karena pada akhirnya aku di tinggal sendirian nantinya. Mau di bilang dia sahabat tapi kayak enggak, karena jujur aku belum memiliki teman yang aku impikan menjadi sahabat.

Setelah Anis bertemu kekasihnya, aku memutuskan untuk jalan-jalan keliling kampus ini. Aku berjalan sambil bermain game Pou di Hp ku. Dan Buuuuggggh, awww , aku sepertinya di tabrak seseorang. Ku lihat dirinya, ups ternyata lelaki. Dia memandangi ku cukup lama, dan pada akhirnya dia pun meminta maaf kepadaku. Aku memaafkan sambil tersenyum ramah kepadanya. Dia pun mengajak ku berkenalan, ya namanya Rayhan nama lengkapnya aku lupa. Dia pun juga meminta nomer wa ku. Ya aku memberikan nya, dan akhirnya aku pun pergi meninggalkan nya karena Anis sudah menunggu ku di sana.

Setelah sampai di kampus, aku pun menyalakan data seluler ku dan membuka apk wa. Ku lihat satu pesan dari nomer yang tak ku kenal . Ya itu Rayhan, lelaki yang menabrak ku tadi. Dia juga mengajakku ketemuan. Jujur aku malas menanggapinya, tapi ya sudah lah. Setelah aku mengesave nomer nya aku pun memutuskan untuk ke kantin karena perut ku sudah sangat lapar.

Rayhan POV
Aku pun segera kembali ke kelas setelah aku mengesave nomer Tasya. Sesampainya di kelas aku selalu memikirkan senyum manis nya. Ah membayangkan saja Sudah membuat ku begini. Tak sadar ada yang menepuk bahu ku dari belakang. Ya siapa lagi kalau bukan Vina.

"Eh nyet, Lu kenapa nglamun? Nanti kesambet setan kampus baru tau rasa lho! Hehehe," katanya sambil duduk di kursi yang bersebelahan dengan ku.

"Hehehe, nggak apa apa kok," jawab ku sedikit kikuk.

Setelah itu tak ada percakapan di antara kami. Aku pun memilih bermain game ml sebelum dosen ku datang.

Vina Pov

Ku lihat dia sudah kembali ke kelas. Tapi ada yang aneh dengan nya, ya dia melamun. Lalu ku tepuk bahu nya sehingga dia menengok ke arah ku. Aku bertanya dia melamun kan apa, tapi sayang dia bilang nggak apa-apa. Ya aku tau dia berbohong, tapi ya sudah lah. Dan dia sepertinya asyik bermain game di Hp nya sembari menunggu dosen datang. Dan aku lebih memilih membaca novel yang aku pinjam tadi di perpustakaan.

Setelah kurang lebih 45 menit, dosen kelas kami pun datang juga. Pelajaran kami tempuh selama 40 menit, dan tak terasa waktu pelajaran sudah habis. Aku pun memutuskan untuk menghampiri nya dan bertanya siapa yang akan menjadi teman satu kontrakan ku, hitung hitung modus supaya bisa ngobrol sama dia hehheh

"Han, mana orang yang satu kontrakan sama gua? Tanya ku. Dia sepertinya sedang melamun kan sesuatu.

"Han, nyet ewewe?" Kataku sambil menjitak kepalanya.

"Heh Tasya eh eh," jawabnya dengan latah. Dan degggg, seperti di tusuk beribu-ribu pedang, ya jujur hatiku sakit saat tau dia sedang memikirkan perempuan yang bernama Tasya, tapi aku sadar aku bukan siapa-siapa nya.

"Hm, Tasya tu siapa? Tanya ku sambil menunduk menahan air mata yang hampir lolos di pipiku.

"Oh, dia tu anak kampus sebelah hehehe, eh tadi lu ngomong apa?" Tanya nya mengalihkan pembicaraan tentang Tasya.

"Hm nggak gua ngomong mana yang bakal satu kos san sama gua?" Tanya ku masih menunduk.

"Oh, dia mungkin sebentar lagi kesini, tunggu dulu aja nyet!" Jawab nya

Tak ada pembicaraan setelah itu antara aku dan dia. Dan akhirnya ada seseorang berjalan mendekati kami. Dia memperkenalkan dirinya
Namanya Aisyah, nama lengkapnya Nabila Aisyah Putri. Dia mengulurkan tangan padaku, dan aku membalas uluran tangan nya.

"Udah kan kenal nya, gua mau balik ke kontrakan. Jaga diri lo baik baik ya!" Pesannya sambil menjauhi kami berdua.

Dia sepertinya pendiam, Dengan bukti tak ada percakapan diantara kami saat berjalan. Sampai pada akhirnya kami sampai di kontrakan kami.

"Alhamdulillah akhirnya bisa istirahat juga." Katanya sambil membereskan baju baju nya di lemari.

"Eh Aisyah, lo mau makan apa? Tanya ku

"Aku puasa, makasih tawaran nya, nanti aja aku makan," jawabnya sambil menuju ke tempat tidur untuk istirahat.

"Oh, hehehe maaf ya nggak tau. Btw kamu nggak gerah apa pake hijab panjang banget kek gitu?" Tanya ku sambil menunjuk pakaian yang dipakainya.

"Alhamdulillah nggak, mungkin karena hatiku selalu ingat Allah. Kamu tau kan Allah memperintahkan kita pakai hijab menutupi dada?"tanya nya

"Iya sih aku tau, eh bacain aku Firman Allah dong tentang hijab," tanya ku penasaran


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖوَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖوَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ ...

Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka ...." (QS. An-Nuur: 31)

Perintah mengenakan jilbab sebagaimana diterangkan dalam ayat,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59)

"Gitu Vin, dan aku yakin kamu suatu saat atau mungkin aja hari ini mampu buat berhijab Syar'i kaya aku." Katanya tersenyum kepadaku.

"Makasih ya Syah, nggak salah Rayhan nemu kamu buat jadi temen satu kontrakan sama aku, In syaa Allah aku proses berhijrah seperti mu." kataku mantap.

"Alhamdulillah Y Allah, niat hijrah ini harus niat karena Allah bukan yang lain," katanya lagi

"Siap siap, eh lu buka mau makan apa?" Kataku. "Biar aku yang masak hehe," kataku.

"Sayur kacang aja sama tempe goreng, yummy enak hehe, maaf ngerepotin, " katanya kepadaku.

"Sans, bentar yak aku masak dulu, kamu tidur aja dulu sebentar, nanti kalau udah Maghrib aku bangunin," kataku sambil menuju ke dapur.

"Ok, makasih yak," jawab nya yang sekarang mungkin sudah berada di Alam mimpinya.

Di dalam hati aku berterimakasih kepada Allah karena telah mempertemukan aku dengan orang yang kuat agamanya seperti Aisyah.

"Yeyy, Alhamdulillah akhirnya jadi juga masakannya, Aisyah udah Mateng nih masakannya," kataku berteriak

"Eh iya , hm wangi nya harum banget vin, makasih yak! " Katanya sambil mendekati meja makan

*Allahuakbar Allahuakbar*
" Alhamdulillah udah buka Syah, ayo buka."
"Alhamdulillah" katanya.

*Semoga kau menjadi teman ku selamanya Asiyah!*

Diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang