"Kenyamanan bukan berasal dari uang yang banyak atau harta yang melimpah. Kenyamanan yang sesungguhnya adalah kita berada di dekat orang yang kita sayang."
Vina Pov
Setelah sarapan bersama keluarga ku aku pun berangkat bersama sahabat ku sejak SMA, ya namanya Rayhan nama lengkap nya sih Muhammad Rayhan Firmansyah. Sejak di kelas X aku dan dia selalu bersama. Jujur aku memiliki sedikit rasa untuknya, tapi mau bagaimana lagi, dia sepertinya tak menyukai ku dan hanya menganggap ku sebagai sahabat nya. Ya jujur aku tak apa-apa, yang terpenting aku dan dia tak terpisahkan."Kami berangkat dulu ya bu, assalamualaikum," salam ku seraya bersalaman dengan ibu kandung ku.
"Waalaikumussalam, hati hati di jalan ya," jawab ibuku dengan muka yang sedih.
"Jaga Vina baik baik ya han," kata bapakku sambil bersalaman dengan Rayhan.
"Ih bapak, anakmu ini udah besar ngapain di jagain segala," kata ku sambil bersalaman dengan bapak.
"Besar? Besar tu pala lu," kata Rayhan sambil terkekeh-kekeh."Apa sih njing, nyaut aja!," Kata ku dengan muka yang kesal.
" Sudah sudah ributnya cepetan kalian berangkat nanti bus nya keburu berangkat," kata ibuku.
"Ok syap buk, kami berangkat dulu yak assalamualaikum," salamku.
"Waalaikumussalam,"jawab kedua orang tuaku
Perjalanan dari rumah ku ke terminal kota memakan waktu 1 jam menggunakan angkutan umum. Aku duduk di tepi belakang angkot sedangkan Rayhan duduk di depan dekat supir. Sesekali aku melihat ke depan untuk melihat wajah nya yang tampan. Ya ku akui dia tampan, dengan muka lancip, hidung mancung dan bulu mata lentik serta pipi yang begitu simetris menambah kegantengan pria itu. Tanpa ku sadari, dia tau bahwa aku mengamatinya. Aku pun langsung menoleh ke belakang lagi.
"Duh malu banget," kataku sambil membenarkan kerudung ku. Satu chat WhatsApp muncul di hp ku, "
Raynyet
eh nyet kenapa tadi lihat² gua? Lu naksir ya sama gua? Kalau naksir ngaku aja lah, 😂"Y Allah malu banget aku, segera aku membalas chat dari Rayhan itu
Vina
"Apaain sih? Bacod lu ya, siapa juga yang naksir? Bisa muntah 7 hari 7 malam aku naksir sama lu😈."Aku pun meliriknya dan dia seperti menahan tawa di depan,"Hufft, " kata ku sambil menarik nafas panjang.
Setelah 1 jam kami pun sampai di terminal, kami pun segera mencari bus untuk membawa kami ke Jakarta. Dan setelah berkeliling terminal kami pun menemukan bus Ramayana jurusan Yogyakarta-Jakarta. Tak berselang lama kami pun masuk ke dalam bus itu, kami memilih tempat duduk dengan 3 kursi, tujuannya agar tak menimbulkan fitnah juga agar kami tak saling berjauhan. Setelah ngetime kira kira 30 menit bus pun berangkat. Di perjalanan ku lihat dia hanya bermain ff dan pubg."Huft, membosankan, aku di cuekin sama game," kata ku di dalam hati. Aku pun memutuskan untuk bermain permainan di hp ku, ya mungkin bagi orang-orang game yang aku mainkan membosankan, tapi tak apa lah untuk menghilangkan rasa bosan ku. Tapi lama kelamaan aku pun tertidur karena bosan di dalam bus.
Rayhan POV
Ku amati dia yang tengah tertidur pulas, jujur dia cantik waktu tertidur. Dengan mata sedikit sipit, pipi yang tembem dan cubby menambah kesan imut di wajahnya. ASTAGHFIRULLAH Rayhan sadar Vina itu bukan mahram mu. Sesegera mungkin aku palingkan wajah ku dan kembali bermain Pubg. Setelah beberapa lama bermain game baterai HP ku habis. Segera aku membangunkan nya untuk meminjam powerbank."Eh nyet, bawa powerbank nggak?" Kata ku sambil menyenggol bahunya. Ealah ni anak, aku pun memutuskan untuk sedikit jahil terhadap nya.
"Hehehe, maaf ya Vin habis nya kamu nggak bangun bangun sih," kata ku sambil mengambil kaos kaki yang belum aku cuci 1 Minggu. Kulihat dia mulai merasakan aroma menyengat dari kaos kaki tersebut.
"Hm bau apa nih?" Katanya dengan muka yang masih setengah sadar." Aku mendekatkan kaos kaki itu di hidung nya, dia sedikit bergerak dan akhirnya dia bangun dengan tangan menutupi hidungnya. Segera aku menyembunyikan kaos kaki itu.
"Eh nyet, lu tadi ngerasa kaya ada bau bau trasi gitu nggak?" Tanya nya sambil terus menutupi hidungnya. Dan jujur aku sangat suka melihat wajah yang sekarang.
"Bau trasi apaan? Emang kita ke Jakarta bawa trasi?" Jawab ku sambil menahan tawa agar tak ketauan. Tapi kelihatannya Indra penciuman nya tajam, tak berselang lama dia pun menemukan kaos kaki yang aku sembunyikan.
"Anjing Lo ya, beraninya ngerjain gua," katanya sambil terus memukul tangan ku.
"Aduh aduh,sans ae lah mbak nya, lagian siapa suruh kalau tidur bangun nya susah banget," jawab ku.
"La emang kenapa nyet lu bangunin gua? Perjalanan masih lama," katanya dengan wajah di tekuk. Aku pun menjitak kepalanya,
"Sans ae mbak mukanya," kataku sambil tertawa,
"gua mau minjem powerbank, ada nggak?" Tanya ku
Ya elah tinggal ambil sendiri, nggak usah bangun bangunin gua," katanya sambil mencari powerbank yang akan aku pinjam."Nih powerbank nya, kalau mau apa apa tinggal ambil sendiri napa! Enak enak mimpi di ganggu," katanya.
"Eh iya iya, jangan ngambek gitu nyet, maaf," jawab ku dengan tangan di telungkup di depan dada.
"Ok Ok ok, gua mau lanjut tidur, jangan ganggu!" Katanya dengan mata yang kini sudah tertutup.
"Okok mbak nya, " jawab ku.
Dan setelah aku menancapkan powerbank di Hp ku, aku pun tertidur sama seperti nya. Dalam hati aku berkata Have a nice dream my bestfriend.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary
Teen FictionApakah salah mencintai sahabat sendiri? Apakah salah aku berharap padamu yang jelas-jelas hanya menganggap aku sahabat. Tapi pada akhirnya kau pun memilih jalan yang benar 15++