PROLOG

13 2 1
                                    

Theressa Aquiella, gadis polos dan terbilang nerd bersekolah di SMA Genessa yang merupakan sekolah elit dikotanya, Jakarta. Theressa bukan gadis kaya, ia berasal dari keluarga sederhana yang mampu menyekolahkannya di SMA Genessa.

Theressa bukan gadis nerd yang penampilannya culun layaknya difilm-film, akan tetapi gaya khas nya adalah rambut yang diikat satu dengan wajah yang tanpa polesan, hanya bedak baby yang menutupinya. Ia adalah gadis yang sederhana yang hanya bergaul dengan buku. Karena kesederhanaan dan kepolosan-nya itu menjadikan Theressa sebagai bahan bully-an oleh teman-temannya maupun kakak kelasnya.

Sean Alvaro, anak blasteran Amerika-Indonesia yang lahir di Florida ini menjadi siswa idaman bagi para siswi. Kekasih dari Rachel Fieclenro, sepasang kekasih remaja yang bersekolah di SMA Genessa juga dan kerjaannya melakukan hal-hal negatif seperti berantem, bolos, merokok, langganan terlambat dan lain-lain termasuk mem-bully Theressa, adik kelasnya.

Sean sering sekali menjadikan Theressa sebagai bahan bully-an ia dan Rachel, kekasihnya serta teman-temannya. Ia mempunyai rencana rahasia untuk Theressa, yang akan membuat Theressa merasakan sakit hati dan merasa dipermainkan

Namun apakah waktu terus berjalan seperti itu? Kira-kira apa rencana rahasia tersebut? Apakah akan ada ikatan cinta diantara Sean dan Theressa?

*
Bully-an adalah makanan keseharian Theressa, ia mulai dibully sejak memasuki SMA, lebih tepatnya SMA Genessa. Theressa dijauhkan hanya karena ia sederhana dan tidak pandai bergaul di sekolah yang elit ini, yang tentu saja isinya adalah siswa siswi diatas rata-rata, yang eksis, gaul, famous, manja serta cantik dan tampan.

Theressa adalah siswi yang terbilang cantik tetapi jika dibandingkan dengan siswi-siswi lain yang bersekolah di SMA Genessa tentu saja Theressa jauh dibawahnya
Theressa jauh dari mereka-mereka yang hidupnya mewah, Theressa adalah anak keluarga sederhana yang mandiri, seperti pagi hari ini ia sedang membantu mamanya yang membuka usaha kue, Theressa sedang memasuki kue-kue kecil itu kedalam tempatnya.

"Ada lagi ma yang mau dibantu?" Theressa bertanya

"Tidak ada re, sudah kamu berangkat kesekolah saja, inikan hari pertamamu masuk SMA, nanti telat loh" ucap Sarah, mamanya

Iya, Re atau Rere serta There adalah nama panggilan Theressa

"Oke, kalo gitu Rere pergi dulu ya, ma"

"Hati-hati ya nak, jangan lupa bekalnya dimakan"

"Oke mama ku sayang"

Senyum Sarah mengembang dipagi hari itu, ia bersyukur memiliki anak seperti Theressa. Selain menjadi anak yang baik, Theressa juga pintar dan mandiri, Theressa tidak pernah mengeluh tentang keadaannya, seperti sekarang walaupun sudah SMA Theressa tetap menggunakan sepeda untuk pergi kesekolah, beda dengan anak remaja lain yang maunya menggunakan kendaraan mewah

Bagi Theressa bersepeda itu sekalian berolah-raga, karena diusia yang masih muda harus banyak bergerak. Selain itu agar terhindar dari kemacetan

*
"Den Ean bangun den ini sudah jam setengah 7, nanti telat sekolah den"

Ya manusia satu ini adalah Sean Alvaro yang akrab dipanggil Ean, aneh bukan. Sean memang paling susah untuk dibangunkan apalagi kalau urusan sekolah

"Iya entar bi masih jam setengah 7 kok" Ucapnya
"Kan sekolah mulainya jam 7"

"Nanti den Ean dimarahin Nyonya dan Tuan loh" Ucap bi Ina

"Iya-iya bi, lagian kemana sih tuh dua orang itu?" Ketus Sean

"Sudah berangkat kerja sejak jam 6, den" Jawab bi Ina

"Kerja aja taunya" Helaan nafas Sean terdengar

Sean adalah anak yang ditelantarkan oleh orangtua-nya, sejak umur 10 ia diurus dengan bi Ina. Orangtua-nya, Martha dan Martin sibuk berbisnis dan berfoya-foya. Mereka menikah karena dulu Martha hamil diluar nikah, itulah sebabnya mereka mengabaikan tanggung-jawabnya dan hidup sesuka hati

Bi Ina adalah orang yang paling dekat dengan Sean dibanding dengan kedua orangtua-nya, bi Ina pun menganggap Sean sebagai anaknya sendiri

"Mau bibi bikinin sarapan, den?" Tanya bi Ina

"Gak usah, bi. Sean bisa beli dikantin nanti" Jawab Sean
"Sean pergi dulu ya, bi" Pamitnya

"Hati-hati den, cepat pulang jangan kelayapan"

"Iya bi"

Namun 'iya' itu hanya sebuah ucapan, berani taruhan pasti nanti malam ia nongkrong bersama teman-temannya dan pacarnya

*

"Huh! Nyampe juga" Ucap Theressa
"Duh parkir sepedanya dideket mobil ini aja deh"

SRrrEeeTttt...

"Alamak, kenapa pake kena mobil orang segala coba! duh malah hari pertama masuk sekolah lagi" Theressa memikirkan nasib kedepannya jika bertemu dengan si pemilik mobil

"Duh pokonya harus tenang, re! Parkir-kan sepedanya abis itu kabur" Theressa berkata dalam hati dan benar saja ia langsung kabur begitu saja setelah me-markirkan sepedanya

Dilain tempat, Rachel si pemilik mobil itu geram ketika melihat kejadian tersebut

"Sialan, mobil gue kena sepeda anak culun!"

"Mobil pacar lo kali lebih tepatnya" Ucap Anna

"Hah? Mana? Gaada orangnya?" Tanya Jane, temannya

"Iya, orangnya udah masuk kedalem begok!" Sensi Rachel
"Harus gue kasih pelajaran"

"Eits tenang kawan, jangan gegabah gitu dong. Kita main cantik aja, nanti gue ada rencana" Ucap Anna, siswi dengan make-up tebal

Rachel menghela napas dan mencoba menetralisir-kan amarahnya "Oke, gue bakal pastiin tuh orang ga akan lolos dari gue"

"Dari kita lebih tepatnya" Ucap Jane

Mereka tersenyum licik layaknya seseorang yang sedang merencanakan kejahatan, dan disinilah awal mula kesengsaraan Theressa dimulai

*
*

Hai semuanya! Ini cerita pertama author, maaf kalau ada kata yang salah atau gaenak diliat. Boleh minta sarannya :)

Dan ini cerita murni dari otak author sendiri yaa, author tidak meniru siapa pun ;)

Jangan lupa like, komen dan share ke teman-teman kalian kalau kalian suka ya! :)

Nantikan eps 1 nya! :)

Salam,
Tesya Alvaro
[selingkuhan Sean]

I LOVE YOU, NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang