Taera tengah memasak makanan untuk sarapan.
"TAERA!! DIMANA KEMEJAKU!!"Taera berdecak kesal , mematikan kompor tersebut dan berlari menuju kamarnya
Ceklek
"Kena-?! Astaga!"Taera reflek menutup matanya
Jaemin hanya menggunakan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya dengan telanjang dada
"Kenapa kau menutupi matamu?"tanya Jaemin sok polos
"Bisa kah kau memakai baju dulu?! Hah sudahlah"ujar Taera membuka matanya lalu mendekat ke arah lemari dan menyiapkan pakaian Jaemin
Saat Taera hendak kembali. Jaemin menarik tangannya dan memojokannya di lemari.
Taera menatap Jaemin dingin
"Berhenti bermain main denganku Na Jaemin"Ujar Taera"Ayolah Taera sudah lama bukan? Tidakah kau merindukanku?"Goda Jaemin
"tidak!"Jawab Taera tegas
"Wah benarkah?"Jaemin semakin menghapus jarak di antara keduanya
"Hei sadarlah' ini sudah siang, dan kau banyak pasien"lirih Taera
"Kau akan tetap makan dengan Jabatan CEOku sayang"
"kau sombong sekali, tidakah seharusnya kau memilih salah satunya. Ayah sudah tua "
"Maka dari itu kajja berikan dia cucu yang banyak"ucap Jaemin di akhiri dengan seringainya
"Ini masih pagi"
"Buk--
"Apa yang kalian lakukan?"Taera langsung menepis tangan Jaemin
"Jaera?"
"Kalian ini benar²"ujar Jaera malas
Na Jaera anak perempuan berusia 7 tahun, cenderung moody banget. Sebenarnya dia sosok yg seperti Jaemin. Namun saat moodnya tidak baik dia akan seperti Taera dan akan tidur jg seperti Taera saat Moodnya tidak baik.
"Yak' sayang bisakah kau mengetuk pintu dulu, kami sedang berusaha disini"ujar Jaemin
"Berusaha apa?"
"Mambuatkan adik untukmu "Taera langsung menyubit perut Jaemin
"jangan rusak otak anaku"Bisik Taera"Woah! Jinjja?"tanya Jaera antusias
"Kau harus sekolah Jaera, kajja kita sarapan"Ajak Taera
"Bun emang bener?"tanya Jaera ke Taera sambil berjalan menuju Ruang makan
"Enggak"jawab Taera cuek
"Bun Jaera maunya adik cwok ya"
"Siapa jg yg mau bikin"
"Bunda gk kasian liat Jaera sendiri terus kya gini, Jaera butuh temen"
"Loh kan Ada Kak david, Kak Ardarn,Guangdae,Lieunha,Younghan,Minrae,Kak Daehyun, Jinhwi kan?"ucap Taera
"Ya kan klo di rumah Sendirian Bun"jawab Jaera
"Berhentilah bersihkeras seperti itu Jaera, makan sarapanmu"Perintah Taera sedikit tegas
Jaera membanting Sendok dan Sumpitnya
"Bunda gk pernah paham sama kemauan Jaera! Jaera gk mau sekolah!"teriak Jaera lalu beranjak ke kamarnya"Jaera.. Jaera!!"Taera mengusap wajahnya kasar dia sedikit stress terakhir hari ini karena kasus yg ia terima akhir² ini
"Kemarilah"Jaemin langsung merengkuh tubuh istrinya
"Dia hanya kesepian Tae, wajar dia berkata seperti itu, apalagi kau masih melanjutkan sebagai pengacara"ujar Jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
What About? [Lai Guanlin]
Fanfiction"Lo suka sama Guanlin Wi? "-Hwang Shun wi "Tau lah, dia tuh dingin dingin galak ganteng gitu sih, sayang banget nyebelin"-Park Daewi "Dinginan mana sama Taera? "-Jung Jihan "Lo gk tau Sedingin apa Guanlin tpi dingin dingin gwe tetep sayang dasar gw...