NO! -1-

9.1K 142 1
                                    

Alunan musik memenuhi ruangan itu. Tak hanya musik, orang-orang dibalut selimut malam turut serta memenuhi ruangan itu. Diantara mereka ada yang berjoget-joget atau hanya sekedar minum-minum. Para manusia malam itu menumpahkan segala stress dan pikirannya di tempat ini. Setidaknya beberapa gelas dapat menghilangkan beban mereka untuk beberapa saat.

Sedangkan aku?

Oh, tentu saja. Aku lah yang berperan dalam hal itu. Aku bisa dalam sekejap menghilangkan rasa penat dan hasrat mereka. Dengan tubuhku tentunya. Tak usah repot-repot berbelas kasih padaku dulu. Aku menikmati ini! Ini memang tampak menyedihkan namun ini pekerjaanku. Bertemu dengan banyak orang, bertukar pandangan, lalu berakhir di ranjang.

🌚

[Samuel]

"Ngh..."

Oh, sudah pagi. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Perlahan kuraih ponselku diatas nakas. Aku tak katakan nakasku kan?

Ya ampun! Jam 10!

Aku segara bangkit dari posisi tidurku, meraih bajuku, dan memasangnya dengan tergesa-gesa. Aku harus cuci muka dan sikat gigi. Lupakan soal mandi! Sehabis mencuci muka tak lupa kusulut sebatang rokok dan menyelipkannya ke bibir partner sex ku.

"Hm.. Oh, sudah mau pergi?"

"Ya, aku sudah terlambat 1 jam"

"Mau kuantar?"

"Terima kasih tawarannya, tapi tak perlu, Tuan"

"Baiklah, ini bayaranmu"

"Terima kasih banyak"

Kukecup bibirnya sekilas, lalu keluar dari kamar itu. Aku mempercepat langkahku untuk mendapatkan bus 10.15.

Aku sampai di halte tepat pukul 10.13. Tak perlu menunggu lama, bus pun datang. Huh, lega sekali rasanya. Aku sungguh lupa hari ini adalah akhir pekan. Dan aku mendapat shift pagi di akhir pekan. Haa bodohnya aku!

Aku tiba di halte yang berada di jalan Pokrovka pada pukul 10.30. Hanya perlu berjalan sedikit untuk sampai di minimarket tempat ku bekerja. Sepanjang jalan aku berdoa agar bukan Nyonya Marry yang membuka minimarket hari ini. Semoga saja Tuan Brent.

"Selamat pagi"

"Selamat siang, Samuel"

Ah, tidak mungkin. Nyonya Marry akan membunuhku.

"Maafkan aku, tapi jalanan sangat ramai dan-"

"Sangat ramai dan macet sehingga aku sulit untuk mendapatkan bus pertama"

"Ah, ya begitu"

"Tolong kau pindahkan semua kotak itu ke ruang persediaan, kemudian untuk persediaan kopi instan dan roti jahe kita sudah hampir habis jadi tolong pesan lagi ya, kemudian..."

Ya Tuhan! Makhluk ini sungguh...

"...dan yang terakhir berikan aku data pemasukan bulan ini"

Aku tak dapat berbuat apa-apa selain mengangguk. Dia membuatku ingin meledak! Setelah memberiku banyak tugas, Nyonya Marry meninggalkanku.

-1 pesan masuk-

'Sam, apa kau sibuk?' -Loren

Hm, tentu saja, kan?

'Yang benar saja, ini akhir pekan!'
-Loren

Aku mengetikkan balasan untuknya, 'Aku ada kerja part time, kau ingat?'

'Ya ampun, benar. Kalau begitu aku kesana ya?' -Loren

'Tak usah repot-repot,' balasku.

Setelah itu aku mematikan data selulerku. Gadis itu selalu membuatku sesak. Aku seperti tak memiliki ruang untuk bergerak!

🌚

[Author]

Jika kemarin Samuel terlambat ke tempat kerja, kini ia datang ke sekolah terlalu pagi. Jika saja ia memiliki sesuatu untuk sarapan ia takkan datang secepat ini!

"Selamat pagi, Sam!"

"Pagi, Loren"

Kini gadis berambut blonde ini duduk di hadapan Samuel. Ia terlihat kesal sambil memainkan permen tangkai di mulutnya. "Kau mematikan ponselmu?"

"Apa?"

"Kemarin"

"Bateraiku habis"

Loren hanya memutar bola matanya.

"Kau sudah mempersiapkan diri untuk ujian kelulusan?"

"Hm, kurasa aku tak bodoh"

"Kau akan ikut prom night setelah ujian, bukan?"

"Kurasa aku tidak"

"Yang benar saja! Aku tak bisa pergi sendirian!"

"Kenapa harus aku?"

"Huh, kau ini!"

Samuel hanya mengedikkan bahunya, tetap kukuh dengan keputusannya. Lagipula, siapa Loren bagi seorang Samuel?

"Aku akan mencarikan jas untukmu jika itu masalahnya," Loren kembali bersuara.

"Kau sungguh keras kepala, Loren"

Loren bangkit dari duduknya disertai gebrakan meja. Beberapa detik kemudian ia beranjak kembali ke kursinya, membuat Samuel mengelus dada lega.

🌚

.
.
.
Saya mohon dukungan dan apresiasi dr pembaca sekalian dlm proses pembuatan cerita ini. Ini karya pertama saya yg akhirnya berani saya publish, namun saya yakin masih banyak kekurangan. Maka dari itu, mohon kritik dan saran nya. Arigatou 🖤🙏🏻
.
.
.

Next>> NYS -2-

Not Your SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang