NO! -8-

2.2K 70 6
                                    

"Maaf, tapi boleh aku tau namamu?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutnya.

"Namaku? Kenapa?"

Oh, sepertinya tak ada kesempatan lagi bagi Samuel untuk mengimpikan pria bermata langit musim panas ini setelah apa yang dilakukannya pada Loren. Dan sekarang ia malah menanyakan nama pria itu?!

"Kau tau nama keluarga kami, bukan?"

Samuel mengangguk.

"Panggil saja begitu"

"Baik, Tuan Gracio"

"Hey, tak perlu canggung seperti itu"

Tangan besar itu menepuk-nepuk ringan kepala Samuel. Berhasil mengembalikan harapannya untuk memiliki pria itu. Oh, lupakan. Ini hanya seperti penggemar yang di notice oleh idolanya.

"Aku harus pergi kerdil. Urusanku denganmu sudah selesai"

"Jadi kau kemari hanya untuk memberiku pukulan?"

Anak sulung dari keluarga Gracio itu hanya tersenyum kecil. Sangat menawan di mata Samuel, sampai-sampai ia lupa untuk bernapas dengan baik.

"Aku hanya seorang kakak yang menyayangi adiknya" ucapan itu berhasil membuat Samuel memutar bola matanya.

"Hei, kau memutar bola matamu"

"Lalu? Apa yang salah dari itu?"

"Shh, jaga mulut manismu, nak" dan seuntaian kalimat yang sangat diktatorial itu membuat Samuel bungkam.

Pria ini berbahaya.

Di lain sisi, pria yang hampir menginjak kepala 3 itu tertawa melihat wajah yang diciptakan yang lebih mungil. Detik berikutnya,ia benar-benar pergi. Berhasil menciptakan kekosongan di dada Samuel.

🌚

Ponsel Reynand berdering saat bokongnya baru saja mendarat di kursi penumpang mobil SUV kesayangannya. "Bukankah kukatakan padamu untuk tidak menggangguku setelah jam makan siang hingga aku kembali ataupun tidak?!"

"Ma-maaf, Tuan. T-tapi...k-kami tidak bisa mencegah Nona Whitney lebih lama lagi, Tuan. Beliau memaksa kami unt-"

"Honey, kau dimana, sayangku?"

"Jaga ucapanmu, jalang"

"Hei, apa yang salah dari uca-"

"Otakmu sejak dulu tak pernah benar, kurasa. Jika yang kau inginkan adalah uang, akan kusumbat mulut kotormu itu dengan 5 emas batang, segera"

"Kenapa ucapanmu begitu padaku?! Aku ini kan kekasihm-"

"Kekasih apanya?!"

Dengan luapan emosi Reynand memutuskan sambungan ponsel secara sepihak. Dirinya sudah terlalu lama berurusan dengan wanita yang disebutnya jalang itu. Ternyata menyudahi kontrak dengannya tak ayalnya mengantarkan ia kepada hidup yang lebih tenang. Bahkan hampir tiap hari wanita itu datang dan merengek padanya untuk diberikan uang dan berbagai macam keinginannya yang lain.

"Suruh Fred untuk menyiapkan 1 koper batang emas"

"Baik, Tuan"

Reynand memijit pangkal hidungnya yang terasa pening. Dipejamkannya matanya dengan tujuan rasa sakit di kepalanya segera menghilang.

Not Your SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang