Chanyeol bingung dengan gadis yang terbaring lemah di tempat tidurnya saat ini. Keduanya sedekat itu hingga membiarkan Chanyeol masuk ke kamar gadis itu tanpa ragu, tidak ada yang mereka lakukan di dalam kamar itu selain meminjam sesuatu dari kamar itu atau duduk diam di atas sofa kamar milik gadis yang saat ini tergeletak tidak berdaya karena demamnya.
Keduanya bersahabat sejak beberapa tahun kebelakang, Chanyeol tidak jarang menginap di apartement gadis itu jika dirinya malas pulang.
Tapi tidak sekalipun Chanyeol menyentuh tempat tidur gadis itu, jangankan berbaring, duduk di tepian nya saja Chanyeol tidak pernah.
"Apa aku terlihat sangat menyedihkan?" gadis itu buka suara.
Bertahun-tahun bersahabat, Chanyeol tidak pernah sekalipun melihat gadis itu sakit atau terlihat sakit. Entah gadis itu memang tidak pernah sakit atau tidak pernah memperlihatkannya pada Chanyeol.
"Apa yang harus aku lakukan, aku tidak biasa melihatmu seperti ini Baek" Chanyeol terlihat putus asa.
Chanyeol tidak bodoh, jika hanya memberikan obat penurun panas saja laki-laki itu sudah melakukanya. Gadis itu hanya tersenyum lemah melihat Chanyeol yang terlihat bingung.
"Jangan seperti itu Baekhyun, aku benar-benar bingung" Chanyeol bersungguh-sungguh.
"Apa kau tidak pernah sakit?" Baekhyun memiringkan tubuhnya menghadap Chanyeol yang duduk di kursi.
"Pernah"
"Ibumu?"
"Pernah"
"Adikmu?"
"Pernah"
Chanyeol menjawab pertanyaan Baekhyun singkat dan yakin.
"Lalu, apa yang kau lakukan?" Pertanyaan Baekhyun kali ini membuat Chanyeol berpikir.
"Aku membelikanya obat" Chanyeol yakin, karena sering melakukanya "...jika ibuku yang sakit, aku memberikan itu pada adikku, dan jika adikku yang sakit, aku memberikanya pada ibu"
"Astaga, kau benar-benar seperti laki-laki" Baekhyun menggeleng mendengar jawaban Chanyeol yang begitu jujur.
"Tentu saja aku laki-laki"
"Kemarilah" Baekhyun memundurkan tubuhnya dan menepuk ruang kosong di depanya, gadis itu memberi ruang untuk Chanyeol.
"Apa boleh?" Chanyeol mendekat dan duduk di depan gadis itu.
"Peluk aku" Baekhyun jelas mengatakanya.
"Apa?" Chanyeol terkejut mendengarnya.
"Jika aku terserang demam, ibuku akan memelukku sepanjag malam, dan saat ini ibuku ada di Bucheon, aku tidak mungkin memintanya datang kemari saat ini juga"
Baekhyun menceritakan kebiasaan ibunya jika Baekhyun terserang demam."Tentu saja, itu akam menyusahkanya" Chanyeol membenarkan perkataan Baekhyun.
"Maka dari itu, sekarang peluk aku" pinta Baekhyun lagi.
"Tapi--"
"Bukankah kau bertanya, apa yang harus kau lakukan?" keduanya saling menatap.
"Baekhyun"
"Aku percaya jika Park Chanyeol tidak akan melakukan apa-apa padaku"
Chanyeol dengan hati-hati merebahkan tubuhnya, laki-laki itu menggulung kemeja putihnya sebatas siku sebelum menelusupkan lenganya di bawah leher Baekhyun yang berbaring menghadapnya.
"Apa seperti ini?"
Chanyeol yang awalnya ragu, kini memeluk Baekhyun posessif dan membenamkan kepala gadis itu ke dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooming Day (Chanbaek GS - Short Story)✅
Short StoryWarning 21+ Menikah tidak semudah itu, menikah butuh persiapan matang. Tapi itu tidak berlaku untuk Park Chanyeol, hanya karena memeluk tubuh Baekhyun semalaman, laki-laki itu memutuskan harus menjadikan Sahabatnya Baehyun sebagai istrinya Tittle S...