Episode 5

7 1 0
                                    

   Pertempuran di mulai dengan sihir yang sangat kuat,dan munculnya beberapa budak di antara ketiga belah pihak,serta kehancuran dari serangngan para budak yang menyerang tanpa pandang bulu mengakibatkan kehancuran yang sangat besar di tempat kejadian, di tambah lagi sang keturunan ketiga mengeluarkan rigulus aurum. Seekor singa petir kuning yang mengakibat kan kerusakan parah pada tempat kejadian,dan menjadi banyak lubang yang besar.
“huh,sepertinya ini masih permulaan bagi red. Karna dia masih belum mengeluarkan budaknya. Oy kau sang keturunan ketiga jaga staminamu pertarungan sesungguhnya baru akan di mulai”tegurku seraya maju. Lalu melemparkan sebuah tombak petir yang berwar biru mengkilat. Setelah itu dengan sesaat setelah red menang kis tombak itu dengan tangan kosong. Maka tombak itu meledak dengan dasyat di dekatnya hingga red terpen tal dari tempat berdirinya,dan asap mengepul tebal. Namun,sebuah rantai hitam dengan bertubi tubi julurannya datang dari arah kepulan asap itu. Dengan sigap aku menangkisnya. Dengan sebuah pedang yang sulit di bentuk. Karena,pedang yang ku gunakan adalah pedang yang terbuat dari partikel es langka yang tak pernah mencair,dan pecah oleh apa pun. Sehingga pertarungan yang di tunggu tiba denga sangat sengit.
Tangkisan pedang dengan serangngan rantai hitam yang tak ada habis habisnya membuat keadadaan semakin memburuk. Kecuali, kami harus menyerangnya secara cerdas. Karna, jika kami memakai budak dia akan menyerap kekuatannya sebelum sampai menyerang dirinya.Namun seseorang muncul dengan sebuah senjata legendaris muncul,dan menyerang red tanpa ampun sehingga keadaan menjadi terbalik.  Dengan itu aku memanfaatkan kesempatan ini.
“saire bantu aku kau siapa namamu” tanyaku
“baik tuan”jawab saire
“nagato syirayuki”jawabnya
“Aku minta kau temui aku malam ini di sini”pintaku seraya memberikan sebuah kertas“Sekarang saire keluarkan budak ularmu”tanpa di perintah dua kali saire langsung mengeluarkan dua ularnya yang menjadi satu. Lau menyerang red.  Bertepatan dengan itu aku memanggil budakku yang ke sembilan.
“Aku penerus dari darah ayahku melepaskan belenggumu budak ke sembilan rose floria lahap siapa saja yang menghalangi kebajikan”teriaku. Maka keluar lah seorang wanita bertubuh besar dengan senjata dewa si tanganya. Lalu dia menyerang red. Tak lama kemudian dia menghilang bersama red. Maka tampaklah seorang gadis namanya kiana dia sudah pernah bertemu denganku.
“ya aku tau apa tujuanmu seaire siap kan kamar jangan jauhkan kamarnya dari kamarku ingat itu jangan bahas lagi kau ikut aku malam ini akan ada yang aku bicarakan”kataku lalu pergi di ikuti saire,dan kiana sedangkan nagato dia pergi membalik. Namun sebelum aku pergi aku menjentikan tangan kananku. Maka sebuah ledakan yang besar timbul,dan menghancurkan senjata dewa itu menjadi abu.
“kuat sekali dia jadi ini kekuatan dari clan yang sudah di jadikan sebagai clan legenda”gumam kiana.
“Ingat ini kiana itu masih awal aku tau apa yang kau pikirkan jadi jangan pikirkan macam macam. Ingat itu”tuturku sambul berjalan “membosankan sekali pertarungan tadi tidak membuatku terluka sedikitpun”ketusku.
                           ***

Darkness Rise : The Rise Of The King DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang