Langit biru cerah menjadi objek yang dipaku seorang gadis bersurai hitam dengan mata hazel yang indah. Gadis cantik pemilik nama asli Park Zheline ini sedari tadi sibuk bergumul dengan pikirannya, benaknya melayang pada suatu tempat.
"Pulsek jalan-jalan ke taman kota kuy? Kita sibuk sama tugas sekolah akhir - akhir ini, capek, mau refreshing." seorang gadis hiperaktif dan agak tomboy pemilik nama San Joceline ini syukur sekali sudah mendudukan dirinya diatas rerumputan hijau sembari menawarkan ajakan untuk jalan-jalan ke taman kota.
Beberapa merespon San, dengan nada yang kurang suka gadis super-perfeksionis bernama Aiy Linyha menolak dengan cepat namun tidak mengalihkan atensi sama sekali dari buku tebalnya.
"Gak, Buang waktu doang" Sahut Aiy cepat karena kembali teringat ada lima buku lagi dikamarnya yang belum ia baca. Jadi lebih baik, ia selesaikan dirumah daripada harus berjalan-jalan ke taman kota dan membuang tenaga. San mendengus, ia sudah menebak jawaban Aiy maka San mengajak yang lain.
"Joy, Myena, Sonya, Eline! Kalian gimana?" tanya San sambil merebahkan diri pada rerumputan di taman belakang sekolah tempat mereka berkumpul sekarang ini.
"Gak tau." jawab ketus Joy Kathryn dan Sonya Natalie secara bersamaan. Dan San menghela nafasnya, susah menghadapi orang yang kurang piknik seperti mereka.
"Aku gak bisa, San. Kan pulsek aku kerja." gadis lain bernama Lai Myena yang sibuk memainkan handphonenya.
"Bolos sehari aja boleh dong..?" kata San diakhiri kekehan menyebalkan.
"Gak mau, nanti gajiku dipotong gimana? Mau tanggung answer kamu?" Myena berujar membuat San terkekeh tanpa dosa.
"Pecat aja bos lu," Kemudian, San tertawa. Benar-benar aneh, dan Myena hanya bisa menoyor kepala teman seperbobrokannya tersebut.
Satu orang yang masih sibuk dengan dunianya sendiri, Zheline. Sama sekali tidak menggubris bahkan ikut serta dalam obrolan mereka.
Joy sempat curiga dan sesekali curi-curi lihat, ingin bertanya tapi dipanggil saja Zheline tidak dengar. Padahal jarak mereka tidak jauh, benar-benar.
Belum selesai bingung karena sikap Zheline, pernyataan kembali terlontar membuat mereka semua-minus Zheline dan San- bingung setengah mampus."Fyi, kalian nanti kangen kalo hari ini gak jalan bareng gue sama Eline kan kami mau pindah." Tutur San membuat mereka saling menatap, bahkan Aiy ikut serta kebingungan.
"Mau kemana kalian?" suasana mulai serius. San bangkit dari baringnya mendekati Eline dan menyeretnya turut serta bergabung dengan yang lain. San benar-benar ya, rasanya Eline ingin membuang nya dikolam ikan sekarang. Seragamnya sedikit kusut dibuatnya.
Zheline hanya bergumam seribu kata penenang jiwa seusai menghadapi manusia laknat modelan San.
"Mau kemana?" Aiy menuntut pertanyaan yang sama. Mereka terlalu lama, Aiy sudah tidak sabar menunggu mereka selesai bercanda.
San menyikut Eline tidak tau mau bilang seperti apa pada mereka ber-empat yang sedang serius saat ini.
"Emm.."
"Em?" Sonya menuntut mereka berdua untuk segera menjelaskan.
Perlu sekiranya dua menit Zheline berkutat dengan pikirannya sedangkan yang lain menunggu sembari menatap serius terhadap Zheline. Minus San, dia sibuk menerawang jauh keatas langit dia tidak perlu ikut-ikutan serius ingin tau, tinggal terima beres menunggu kapan Zheline akan selesai kebingungan ingin buka penjelasan dari mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET STORY ; ft. boystory
FanfictionHidup memang tidak selalu semanis di film-film. Ya, kami percaya akan hal itu. Dan hidup juga terkadang tidak adil. Kami tidak seperti yang lainnya yang begitu mudah dalam menggapai segala hal. Mereka punya nama baik, ketenaran, nilai bagus, teman...