thirteen

7.3K 1K 217
                                    

"Yang.."







"..."







"Sayaang.."







"..."







"Chaeryeong sayang"







"..."







"..."







"Bangsat"







Umpat Chaeryeong sambil memukul tangan Ryujin yang barusan megang pantatnya tanpa surat ijin.







"Nah gitu dong ngomong." Ryujin lalu menggenggam tangan Chaeryeong.





"Plis jangan marah sama aku Chaer." Lanjutnya sambil menatap mata Chaeryeong dengan tatapan sendunya.





"Aku ga suka kamu beranten." Tegas Chaeryeong sambil memalingkan wajah ke samping menghindari tatapan Ryujin.





"Tapi berantem itu asik lho yang.."









Hhh Ryujeen ryujeen









"Becanda atuh hehehe" Kata Ryujin lagi begitu mendapat tatapan tajam dari Chaeryeong beserta bibirnya yang mempout manja.





"Jangan berantem lagi." Chaeryeong menatap tangan Ryujin sambil mengusap bekas lukanya perlahan.





"Dasar bucin. Khawatir kan pasti sama aku?" Kata Ryujin songong sambil mengacak pelan rambut Chaeryeong.





"Iya, aku khawatir.." Kata Chaeryeong dengan mata berkaca-kaca lalu memeluk tubuh Ryujin erat.





"Loh, kok nangis? Hey udah dong. Aku kan ga kenapa-napa ini.." Ryujin auto panik dan segera membalas pelukan Chaeryeong dan mengelus punggungnya.





"Kalo kamu kenapa-napa yang jagain aku siapa?"





Ryujin mengendurkan sedikit pelukannya lalu memegang kedua pipi Chaeryeong agar menatapnya.





"Aku pasti akan baik baik aja. Maaf udah bikin kamu khawatir. Tapi aku sama kak Chaeyeon juga ngelakuin ini demi kamu. Biar orang itu ga gangguin kamu lagi." Jelas Ryujin lalu mengecup puncak kepala Chaeryeong.





"Eh tunggu, tadi kamu bilang apa?" Chaeryeong tiba-tiba melepaskan pelukannya.





"Yang mana?" Tanya Ryujin balik.





"Tadi kamu bilang kamu ngelakuin itu sama siapa?" Tanya Chaeryeong lagi memastikan.





"Sama kak Chaey–"





"HAH AWAS AJA YA KAK CHAEYEON! BERANI-BERANINYA DIA RAHASIAIN INI DARI GUE!"

















********

















"Eh udah adem ayem aja pasangan satu ini." Kata Yujin begitu menghampiri meja yang ditempati Ryujin dan Chaeryeong.





"Yaiyalah doi kan bucin banget sama gue. Mana tahan marah lama-lama." Pedenya sedangkan Chaeryeong hanya memutar bola matanya malas.





"Shombong amat." Sahut Dewi Sanca yang tiba-tiba muncul dari belakang tubuh Yujin.





"Eh ember bocor diem ya!" Balas Ryujin.





"Masih diungkit aja bangke." Balas Daehwi sewot lalu mengambil posisi duduk di samping Ryujin.





"Ngapain lo deket-deket!? Geser gak lo?"





Sebenarnya Ryujin keselnya cuma pura-pura doang. Sengaja buat gangguin si Daehwi.







"Iiih, yaudah gue pindah ke meja lain aja!" Daehwi mencebikkan bibirnya lalu beranjak dari duduknya dan pindah ke meja lain tanpa memperhatikan kalau ternyata ada orang lain yang ternyata duduk disitu.





"Lah ngambek dianya. Malu woy malu! Balik lo sini!" Kata Yujin dari meja mereka tadi yang tak digubris oleh Daehwi.





"Yaudah semangat ya Dew!" Sambung Yujin lagi. Sementara Ryujin dan Chaeryeong hanya berbalik menatapnya sambil tersenyum penuh makna.





Daehwi bingung dengan maksud senyuman mereka tapi memutuskan untuk tidak peduli karena perutnya yang keroncongan saat ini.












"Lo mau?"







"EH AYAM SPICY PAKE SERUNDENG! Kaget gue!"







Daehwi berbalik dan mendapati seorang siswa yang ternyata sedari tadi duduk di meja yang sama dengannya.





"Lo mau punya gue ga? Belom gue makan kok. Daritadi bunyi perut lo kedengeran." Tawar siswa itu sambil menyodorkan semangkuk bakso di tangannya. Sementara Daehwi hanya diam menatap mangkuk bakso dan siswa itu bergantian.





"Kalo lo mau gue bisa pesen lagi, kalo ga mau yaudah gue makan." Lanjutnya hampir menaruh kembali mangkuknya di meja.





"Yaudah sini!" Daehwi lalu merebut mangkuk dari tangan cowo tadi dan segera makan setelah meniup-niup baksonya.





"Gue Bae Jinyoung btw, lo Daehwi kan?"






















**********







maap kalo pendek🙏














ini cerita masih ada peminatnya ga?

songong;-ryuryeong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang