Diluar langit terlihat sangat gelap dan pekat. Petir-petir bersahutan dan bergemuruh hebat. Menambah suasana tengah malam menjadi tambah mencekam.
Di sebuah rumah sakit, seorang wanita sedang berjuang melahirkan dengan normal tapi sampai satu setengah jam kepala sang bayi belum keluar. Hingga akhirnya air ketubannya habis dan dokter memutuskan untuk melakukan operasi caesar pada wanita tersebut karena air ketubannya sudah habis dan akan mengering yang dapat membahayakan keselamatan sang bayi.
Sebelum pingsan oleh pengaruh obat bius, wanita tersebut melihat seorang laki-laki paruh baya yang memakai pakaian dari masa lampau hingga kesadarannya terenggut oleh obat bius.
Setengah jam operasi cesar akhirnya selesai, sang bayi dalam kondisi lemah dan hampir kehilangan detak jantungnya.
Tiba-tiba dibalik punggungnya terdapat sinar yang berpendar berwarna putih merah keemasan. Bayi tersebut yang awalnya terlihat lemah tiba-tiba menjadi sehat.
Dokter dan suster yang menyaksikannya terkejut, dan mereka telah melihat sinar dari balik punggung sang bayi tersebut dan buru-buru mulai memeriksa punggungnya.
Dibalik punggung bayi tersebut muncul tanda hitam lambang harimau dan elang dengan dua pisau dibawah serta lambang trisula dan petir ditengah dua binatang tersebut. Dokter dan suster yang melihatnya sangat terkejut dan tiba-tiba merasa merinding.
Tanpa mereka ketahui, dibelakang mereka ada sekumpulan orang tua dan laki-laki paruh baya dengan menggunakan baju dari masa lampau.
Didepan ada seorang gadis yang melewati ruangan tersebut dan merasakan aura yang ganjil pada ruang yang dilewatinya, ruang itu ternyata ruang yang digunakan untuk melahirkan atau melakukan operasi caesar, lalu dia menengok ke celah jendela ruangan tersebut dan dia terkejut melihat sekumpulan roh yang berasal dari masa lampau dan didepan kumpulan roh ada seorang dokter dan suster membersihkan dan memeriksa kondisi bayi tersebut.
Tiba-tiba dia melihat tanda dipunggung bayi tersebut dan dia sangat terkejut.
"Darah keturunan ?" gumamnya dengan rasa terkejut yang masih menderanya."Nak."
Sontak gadis tersebut terkejut.
"Eh eyang." ujar gadis tersebut.
"Kamu kenapa disini ?" tanya perempuan tua yang merupakan eyang dari gadis tersebut.
"I i i ...tu eyang yang melahirkan hari ini siapa ?" tanya gadis tersebut dengan badan gemetaran.
"Kamu nggak tau nar ?" tanya wanita tersebut.
Gadis yang disebut Kinar menggelengkan kepalanya dan badannya masih gemetaran.
Eyang Rahma yang melihat cucunya gemetaran bingung.
"Itu yang lagi melahirkan mbak Susan nar. Masa kamu nggak tau."Kinar yang mendengarnya sangat terkejut.
"Apa ??!!! Eyang.....sepertinya sesuatu bakal terjadi pada keluarga kita... Bayinya mbak...mbak Susan punya tanda yang ada di buku primbon punya eyang." ujar Kinar masih dengan badan gemetaran.Eyang Rahma yang mendengarnya terkejut. Pasalnya buku primbon tersebut diberikan oleh buyutnya yang berasal dari Jawa Tengah untuk berjaga-jaga.
Buku tersebut berisi tentang garis keturunan yang akan mewarisi darah keturunan.
"Apa ???" Eyang Rahma sangat terkejut.
"Eyang lihat celah jendela itu, dibelakang dokter, ada cahaya yang kabutnya putih merah keemasan" tunjuk Kinar.
Eyang Rahma yang melihatnya terkejut. Sebenarnya Eyang Rahma juga bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata orang biasa atau orang awam. Namun kemampuannya ia sembunyikan seumur hidup, hanya almarhum suaminya yang tahu.
Dan Eyang Rahma jadi tambah terkejut saat melihat buyut-buyutnya terdahulu yang berasal dari Jawa Tengah yang sudah tiada dan yang pernah menjadi korban perang melawan penjajah ada dibarisan roh dan yang paling membuatnya tambah terkejut ada sosok laki-laki paruh baya yang berwibawa dengan pakaian dari masa lampau.
"Sebenarnya takdir ini akan terjadi setelah 500 tahun berlalu." guman Eyang Rahma yang masih bisa terdengar oleh Kinar.
"Bagaimana ini eyang ?" tanya Kinar dengan cemas.
"Tenang dengan lahirnya anak Susan, semuanya pasti bisa ditumpas oleh anaknya Susan walaupun lahirnya anak Susan memang melahirkan petaka tapi anaknya Susanlah yang akan menumpas petaka dikeluarga kita. Karena bukan bayi itu yang membawa petaka tapi keturunan terdahulu. Itulah kata eyang Rara" jawab Eyang Rahma.
Kinar yang mendengarnya akhirnya menghembuskan nafas lega.
"Ayo keruang Susan, bayinya sudah selesai dibersihkan." kata Eyang Rahma.
Mereka akhirnya bergegas menuju ruang tempat Susan dirawat.
Bayinya diletakkan di inkubator yang berada disampingnya dan Susan sedikit sadar dari pengaruh obat bius.
"Mah..." panggil Susan.
"Susan, kamu sudah sadar ya ? Masih pusing ?" tanya Eyang Rahma.
"Nggak mah Susan sudah tidak terlalu pusing." jawab Susan.
"Bayinya sudah kamu siapkan namanya ?" tanya Eyang Rahma.
"Belum ma. Mas Adnan masih di Belanda ini."
"Kamu masih ingat Eyang Rara ?"
Susan yang mendengarnya merasa perasaannya tiba-tiba menjadi tidak enak mendengar pertanyaan ibunya.
Susan menganggukkan kepalanya."Eyang Rara menyarankan generasi kelima yang berasal dari anak kelimaku yang pertama harus diberi nama Rara Kirana Aji Laras Dewantari." ujar Eyang Rahma dengan nada serius.
"Jika tidak, suatu nanti petaka dalam keluarga akan semakin parah. Dan anakmu telah mewarisi darah keturunan." sambungnya.
Susan yang mendengarnya sangat terkejut dan tersenyum pahit. Ia baru menyadari bahwa anaknya adalah generasi kelima dari dirinya yang anak kelima dari Eyang Rahma, dimana anaknya itu sudah ditakdirkan akan mewarisi darah keturunan dan akan membuat petaka dalam keluarga bangkit kembali dan anaknya lah yang akan menumpas petaka dalam keluarga tersebut yang diakibatkan oleh keturunan sebelumnya.
"Rara Kirana Aji Laras Dewantari."
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Keturunan
ParanormalRara Kirana Aji Laras Dewantari merupakan siswi SMA 2 Pelita Bangsa. Kirana dari luar terlihat seperti remaja normal, tetapi sebenarnya dia adalah indigo yang mewarisi darah keturunan dari generasi sebelumnya. Ibu Kirana hanya tahu jika keluarganya...