chan

19 3 0
                                    

Pemuda itu merenggangkan otot ototnya sehabis dipakainya berlari tadi

"Nih"
Seorang wanita dengan rambut dikepang dua juga kaca mata bulatnya itu memberikan sebotol minuman pada chan

"Makasih adeknya chan tersayang"
Chan langsung mengambil minuman itu dan menenggaknya sampai habis

Sementara adiknya? Duduk di depan chan memerhatikan keringat kakanya yang bercucuran itu

"Gak cape kak?"
Chan tersenyum hangat pada adiknya
"Cape, tapi kan kamu ada disini jadi pereda capeknya kaka" chan mengusak pelan rambut adeknya itu











"Adek!!"
Chan melambai dari sebrang jalan, tapi yang dipanggil tak melihat, ia hanya terus berjalan cepat sambil menatap kebawah

Chan yang merasa aneh dengan tingkah adiknya itu mengikuti adiknya dari belakang tanpa ingin mendekatinya

Dan di ujung jalan saat adiknya itu ingin menyebrang, ditengah jalan begitu saja

Brakk!!

"LUNA!!!"
Chan berlari kehadapan adiknya itu, mobil yang menabrak adiknya, luna juga berhenti untuk melihat perempuan yang sudah tak berdaya begitu saja

Luna,
benar, adik dari chan itu sudah tak bernyawa saat chan berada di hadapannya

Sekarang hanya tersisa chan yang sedang menangis memeluk adiknya, membiarkan darah adiknya itu membasahi seluruh tubuhnya

Ini seorang chan dengan masa masa kelamnya,
Impiannya perlahan hilang
Karna Pereda lelahnya sekarang telah hilang,

Karna penyemangatnya hilang juga dihantar waktu.

Ini baru intro
Pengenalan tokoh

Jakarta
Minggu, 01-06-19

i'am Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang