Prolog

126 8 0
                                    

Aku seorang OSIS di SMA ISLAM YASPIA Pondok Pesantren Al-baqiatusholihat . Zahrah fatmawati fharunissa. Sekarang aku duduk di Kelas XI IPA-1.

Hari-hariku penuh kesibukan. Kami bangun pukul 03.00 WIB. Para santri wajib melaksanakan sholat tahajud; kemudian zikir dan mengaji sampai azan subuh berkumandang. Santri putri melaksanakan sholat subuh berjamaah di Majlis, dilanjutkan kuliah subuh atau mengaji sampai pukul 06.00 WIB. Setelah itu kembali ke asrama, mandi dan sarapan pagi.
Pukul 07.00 WIB, kami mulai belajar di sekolah.

Sholat dhuha, sholat dhuhur, makan siang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Kami pulang sekolah pukul 15.30. Sekolah kami full day. Semua aktivitas sekolah diselesaikan di sekolah.

Setelah sholat ashar biasanya kami agak santai. Bisa sedikit bercengkrama dengan teman-teman, atau menghapal kitab. Menjelang magrib, kami kembali berkumpul di Majlis untuk sholat berjamaah dan mengaji sesuai program masing-masing sampai waktu sholat isya tiba.

Setelah sholat isya berjamaah, kami kembalI ke asrama untuk mengaji dalam kelompok kecil yang dipimpin oleh ustadzah kamar masing-masing. Kegiatan ini berlangsung sampai pukul 22.00 WIB.

Kami para santri ditempa untuk kuat dan tangguh, tidak lemah, tidak cengeng, dan tidak rapuh. Tidur kami hanya 5 jam maksimal. Kadang kami tidur 3 jam saja atau mungkin kurang. Penyebabnya bisa karena hapalan, bila kami akan tes, namun yang lebih sering karena kami susah tidur gara-gara guyon dan ngrumpi.

Terus terang, aku bukan santri yang sangat alim. Aku juga tidak jago bahasa Arab, atau hapal Alquran 30 juz. Aku santri biasa saja. Bahkan prestasiku di bidang keagamaan biasa saja, kalau tidak dibilang hampir tak ada prestasi. Aku cenderung suka pelajaran umum saja.

Tapi semua itu kunikmati, kusyukuri; toh ummi dan abiku juga tidak menuntut aku menjadi seorang ustadzah. Beliau berdua memasukkanku ke pondok supaya aku punya pondasi agama yang kuat. Kata ummi, 3 tahun aku wajib mondok. Nanti kuliah jurusan apa pun terserah aku.

Aku seorang remaja, usiaku 17 tahun. Sama dengan remaja pada umumnya aku pun sudah mulai menyukai seseorang. Maksudku, kaum Adam. Namun aku harus tahu diri. Sebagai santri, kami diajari akidah dan akhlak, fikih, Alquran-Hadist; yang bukan hanya untuk dipahami secara ilmu tetapi juga untuk diterapkan dalam kehidupan. Aku harus mampu mengelola perasaanku, aku harus mampu mengendalikan diriku. Aku seorang santri.

Muhamad ilham nama orang yang aku sukai . Muhammad nama panggilannya. Dia adalah ketua osis di sekolah ku .

Cinta Bersemi Dipondok Pesantren ( Cerpen )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang