Seharusnya ini menjadi hari yang cerah karena hari ini adalah hari senin ,hari dimana dia bisa melihat seseorang berbaris lengkap dengan suara lantangnya memimpin upacara.
Nisca Alyndia Holovexia memandang dirinya di cermin besar berbingkai putih menatap dirinya yang memakai seragam kotak biru navy, dan rambut pirang coklatnya dibiarkan tergerai di atas serangam putih - kotaknya. Hari ini Nisca tidak berpenampilan nyentrik seperti biasanya, Nisca segera mengambil tas dan menyampirkan tas di punggungnya.
"Gimana di sekolahnya 'di? ." Mrs. Helena bertanya di sela sarapan . Nisca mengangkat kepala menatap dining room yang baru kali ini penuh kembali.
"Baik kok ma ."
"Baik apanya. Gue yakin lo pasti bikin ulah lagi kan?. " sudah menjadi kebiasaan Rendra menyambar perkataan Nisca . Nisca segera bangkit dari kursinya .
"Jaga tuh mulut! Gue berlaku sesuka hati gue karena gue tau gue berguna. Coba pikir lo udah ngelakuin apa sampe lo terus nyusahin orang tua ." Nisca berlari keluar dari dining room dan hari in sarapanya tidak ada yang berkesan walaupaun semua keluarganya hadir .
"Are you okay? Ca. " Nisca segera menatap siapa yang berada disampingnya.
"Gue fine. Gue berangkat dulu yah. " Fatya tersenyum saat Nisca mencium punggung tangannya .
🍭Kelas xi- IPA 1 sangatlah gaduh, dan ada seorang yang hanya menopang dagu dengan kedua tangannya.
"DIAM! ." tiba - tiba suara seorang perempuan sangat keras menggema di seisi kelas ,seketika keheningan menembus, namu seorang itu masih terdiam.
"Lo sehat kan?. " Nisca menoleh dengan kemalasan maksimal.
"Sehat . "
"Ah elah . masa seorang Nisca Alyndia Holovexia yang sangat fenomenal ini diem terus ngebiarin kelas berisik kaya tadi .please Nisca itu hidup dengan aturan dan kedisiplinan. " Nisca hanya menata Laura dengan tatapan malas dan "jangan ganggu! ."
"Niscaaaaaaaaaaaaaa-. " teriakan Laura terhenti saat Pak Arman menggebrak meja.
"LAURA! ." Laura menoleh dengan senyuman.
"Iya pak? Ada apa?. " Pak Arman semakin geram.
"DIAM kamu! ."
"Sudah diam pak. "
"Terserah kamu saja! Saya pusing. "
"Ooh Bapak pusing, saya bawa obat loh Pak . Bapak mau?. " Belum sempat Pak Arman menjawab Nisca sudah mencubit lengan Laura .
"Gak usah berlebihan! ." Laura mengangguk.
"Baik anak - anak hari ini langit kurang cerah, tapi kalian semua harus cerah ceria.. " Laura mendekatkan wajahnya je telinga Nisca.
"Bacot yah. " Nisca segera melempar tatapan ganas, seketika Laura menunduk. Namun tak lama Laura kembali mendekatkan wajahnya ke telinga Nisca.
"LAURA!!!. "
"Eh iya iya. Sorry. "
Tanpa mereka sadari kini ada seseorang yang berdiri di depan. Dia terlihat asing dan sepertinya murid baru. Perkenalan sudah berlalu kini hanya tinggal sesi tanya jawab, dan Laura bertanya.
"Lo udah punya pacar?. " Nisca melihat Laura yang tersenyum menunggu jawaban seseorang yang ada di depan itu.
"Punya. Dia kelas xi - IPS 2 namanya Deany Vanisya Amela. Buat cowo jangan ada yang deketin dia, buat cewe jangan ada yang ganggu dia!. " Laura mendengus kesal.
"Yah udah punya pacar lagi. " Nisca kembali ke aktivitas awal dan sedikit mengomel.
"Cih .ngapain juga gue ganggu pacar orang belagu kaya dia. " guman Nisca, tanpa Nisca sadari ada seorang yang tengah memperhatikannya.🍭
Bel pulang sekolah baru saja berbunyi beberapa detik yang lalu, tetapi kelas xi - IPA 1 sudah kosong, hanya ada Nisca dengan kedua lolipopnya. Dari tadi Nisca hanya terdiam sesekali mengabari ALFIAN yang sejak satu tahun lalu mengisi hatinya.
Kak Alfiiii!
-Niscaalydi
Kak Alfi! Nisca
Udah nunggu di kelas .
Katanya kak Alfi mau
Kesini ❤
-Niscaalyda
Meski harus menunggu jawaban pesan whatsapp dari Alfi. Tapi Nisca tetap tersenyum sambil memainkan lolipopnya. Nisca kembali tersenyum saat mengingat kenangan manis bersama Alfi saat ulang tahunnya di tahun lalu. Nisca tak henti - hentinya tersenyum saat Alfi datang membawa satu kotak lolipop tak hanya itu Alfi juga memakai baju unicorn warna pink.
Tiing!
Nisca tersentak dari bayangan kenangan dan tersenyum saat menyadari handphonenya berbunyi. Pasti jawaban dari Alfi, dan isinya pasti. "Iya aku udah ada di depan .kamu keluar aja. " Nisca segera mengambil handphonenya.Oh iya ca maaf kayanya
Gue gak bisa ngajak
Ketemu sekarang.-Alfiandlndra
Nisca mengeluh. Tapi tak lama handphonenya kembali berbunyi. "Pasti emoticon love. " batin Nisca.
Soalnya masih ada
Kerjaan Osis sama
Klub basket belum beres-Alfiandlndra
Oh iya gak papa
Kok:)
-Niscaalyda💕 ❤💕
-NiscaalydaOh iya lupa ❤
-Alfiandlndra
"Masa bisa lupa sih kak. Walaupun kakak dingin, tapi gak pernah tuh kakak lupa kirim emot legendaris itu. "
Tapi dengan secepat kilat Nisca membuang pikiran seperti itu. Nisca segera mengambil kembali hadphonenya yang tadi ia banting ke dalam tasnya. Nisca segera keluar dari kelasnya, tanpa Nisca sadari karena terlalu sibuk dengan handphonenya dan tiba - tiba saja.
Buuk
Handphonenya lepas dari tangannya beserta 2 lolipopnya. Dan tanpa Nisca sadari pula ada seseorang berambut hitam legam tengah berjongkok membereskan barang Nisca yang tadi berjatuhan.
"Aduhh maaf ya, soalnya aku lagi buru - buru ." Seharusnya Nisca marah besar. Tapi karena melihat wajah cantik, teduh, dan damainya. Seketika Nisca tersenyum.
"Iya gak papa. "
"Kalo hp kamu kenapa - napa besok kamu dateng aja ke kelas IPS -2 yah. "
"Oh enggak ini gak kenapa - napa kok. "
"Yaudah kalo gitu aku duluan. Maaf yahh. "
Seseorang itu tersenyum, Nisca juga ikut tersenyum. Nisca kini terdiam memperhatikan seorang itu berjalan hingga berlari kecil, dan taj lama datang lagi seseorang yang memakai motor besar dan melambaikan tangannya. Nisca tersenyum, dia segera melihat 2 lolipopnya, kemudian Nisca menyusul langkah perempuan berambut lurus itu.
"Heii tunguu!. " seseorang itu berbalik
"Ada apa?. "
"Ini buat kamu. "Nisca menyerahkan 2 lolipopnya itu kepada seseorang tadi.
"Haah? ini buat aku?. " Nisca mengangguk kemudian melihat ke arah sesorang yang sedang diam di atas motor lengkap dengan helm fullface nya. Seorang perempuan itu tersenyum.
"Makasih yah. Aku duluan. "
Setelah dia pergi kini Nisca benar - benar sendiri di koridor sekolahnya yang sangat luas. Tetapi Nisca ingat ini sudah melewati jam pulangnya dengan seluruh kekuatan Nisca bergegas menuju basement.
Duug
Tanpa Nisca sadari dia menabrak punggung seseorang, dia memakai Tuxedo hitam lengkap dengan perawakan tingginya.
"Aww. Shh. " Seseorang itu berbalik.
"Papa!. "
"DIAA!. " seketika Nisca langsung memeluk seseorang tadi, kerinduanya sudah tidak tertahan lagi, tanpa semua orang sadari dan termasuk Nisca, dia menangis.-karena jarak adalah penghalang rasa-
#NISCALFI
#NADLGimana ceritanya? Yaudah biar gak penasaran ayoo scroll / swipe lagi ☺ jangan lupa buat vote & comment buat yang mau ngasih saran - saran boleh follow ig aku😍
@mamegaamal-sorry for bacot
KAMU SEDANG MEMBACA
NADL
Teen FictionIni memang hanya kisah anak SMA yang mempunyai jalan cerita berbeda karena tak hanya Cinta dan kekuasaan yang terkandung dalam cerita ini akan membuatmu berfikir keras 😁😀. New story 😂 mohon dukungannya 🙇♀️ yang baca jangan lupa vote yaaa 😁 j...