Hari sabtu ini Nisca masih terbaring lemas di atas ranjang pink kesayangannya. Nisca di tutupi dengan selimut pink baby. Meski matahari telah datang menerobos kamarnya , namun tetap saja Nisca masih menggulung dirinya dengan selimut .
Teng tong
Ringtone suara handphonenya berbunyi keras sehingga membuatnya membuka mata dan segera mengambilnya .
"Heeem apa? ." Nisca bersuara dengan malas .
"Nisca bangun!." Terdengar suara laki - laki dari senrang sana .
"Apaan sih Leon! Ngapain coba nelpon gue . Heh emangnya lo bisa bohongin gue , inget hari ini hari libur ."
"Nisca ini aku."
"Aku . Aku apaan sih jijik gue dengernya ."
"Nisca ini aku Alfi ." Seketika Nisca langsung duduk .
"Haah Kak Alfi maafin Nisca ."
"Iya gak papa . Nisca ini di Lab ada eksperimen kimia , tadi bu Felly sama temen - temen kamu udah nelpon tapi gak diangakat katanya jadi aku telpon deh . Kamu cepet bagkit ini jam berapa?." Nisca segera melihat jam dan dia sudah telat beberapa menit .
"Aah Kak Alfi makasih ." Nisca segera berlari , eksperimen ini sangat penting karena bu Felly adalah anggota guru terkiller di Holovexia. Nisca sudah siap , dia tidak berdandan dan segera berlari ke garasi . Betapa terkejutnya Nisca saat melihat ford merahnya tidak ada , Nisca semakin frustasi .
"Haah bi Neneng ! Mobil Nisca kemana ?."
"Ah iya non setahu bibi tadi pagi den Rendra pake mobil non."
"Aah Rendra gue benci lo!."
Nisca kini berdiri di depan gerbang rumahnya , dia sudah memesan ojek online , tapi ojek itu datang dengan sangat lama . Dan tepat di saat Nisca akan menelpon tiba - tiba saja ojek itu membatalkannya . Tapi satu pertolongan datang untuknya ojek lain datang.
"Eeh Bang STOP!." Ojek itu berhenti
"Apa neng ? wah cantik banget dah ."
"Ah elah banyak nanya lo! Udah cepetan anter gue ke Holovexia." Ojek itu mengangguk dengan sungguh - sungguh .
"Pelaminan juga bisa neng." Nisca memukul helmnya .
"CEPETAN GUE UDAH TELAT BEGO!!!." Ojek itu ketakutan.
Nisca sampai di Lab dengan nafas ter- engah .
"Itu Nisca ." Nisca segera menghampiri mereka .
"Maafin gue ."
"Iya gak papa udah cepetan yuk." Eksperimen kelompok Nisca sukses . Tapi setelahnya Nisca malah merasa kepalanya berat dan dunia buyar seketika , Nisca berjalan ke kelasnya kemudian duduk di bangku dengan menutup wajahnya .
"Aah kepala gue...!.." Nisca mendengar suara langkah kaki dan tidak tahu lagi setelahnya dia duduk di samping Nisca.
"Nisca! Lo gak papa? ."
"Enggak gue gak papa. Lo siapa? ." Nisca berharap dia akan melupakan kejadian ini.
"Itu gak penting . Udah cepetan lo kenapa?."
"Gue cuman pusing , udah sana lo pergi."
"Uks atau rumah sakit?."
"Gue gak pap-." Dia memotong ucapan Nisca
"Gue bakalan anter lo kemanapun."
"Yaudah anterin gue ke alamat Mr. Harvan , lo juga pasti tahu ."
"Gue tahu ." Nisca tidak ingin dibopong jadi dia hanya mengikuti langkah seseorang tadi dengan pandangan mata yang blur dan beban di kepalanya , tetapi ketika beru saja tiga langkah Nisca sudah oleng .
"Gue bakalan gendong lo." Nisca sudah tidak berdaya.
"Lo siapa?."
"Gue L- ." Nisca sudah tidak sarkan diri.🍭
Sesampainya di rumah Nisca Leon langsung segera memasuki rumah mewahnya dan melihat begitu banyak tropy kebanggan Nisca . Ketika sampai di depan pintu kamarnya Leon tertawa dalam hati.
👑 THE ROOM OF QUEEN 👑
"Langsung tidurin di dalem aja den ." Leon memasuki kamar besar Nisca didalamnya semua barang tertata rapi begitu juga semua berwarna pink .
"Sini den ." Lron menidurkan Nisca di ranjang pinknya.
"Makasih loh den ."
"Iya bi . Kalo boleh tahu Nisca sakit apa?." Bi Neneng terdiam cukup lama.
"Bibi juga kurang tahu den." Leon kini terdiam . Dan satu hal dari Nisca ter ungkap , namun Leon tidak menyadarinya.🍭
"Non gak papa?." Itulah perkataan yang Nisca dengar ketika dia terbangun denga rasa pusing masil memenuhi kepalanya.
"Minum dulu non."
"Makasih bi."
"Non sakit kan?."
"Enggak bi . Tadi Nisca cuman kecapean doang . Bibi jangan bilang ke siapa - siapa yah kalo Nisca sakit ." Bi Neneng mengangguk lesu , Nonanya pasti saja seperti ini.
"Eh non itu di ada non Laura baru dateng ."
"Laura ? Yaudah Nisca siap - siap keluar ." Bi Neneng tersenyum sedih saat meninggalkan kamar Nisca . Nisca selalu menyembunyikan segalanya padahal Laura adalah temannya .
Nisca sedikit pusing tapi dia segera menepis rasa sakitnya saat melihat Laura di taman rumahnya .
"Haii." Laura tersenyum , Nisca duduk di sampingnya .
"Lo sakit?." Nisca terkejut
"Ah enggak kok , tadi gue cuman kecapean doang ."
"Tapi Kak Alfi mau dateng kesini katanya ."
Nisca tersenyum seketika .
"Aah sebenernya gue sempet pingsan tapi beruntung sih ada yang nolongin , sayangnya gue gatau dia siapa."
"Mungkin aja kak Alfi . Soalnya dia gak mungkin dateng tiba - tiba kalo lo gak sakit ." Nisca tersenyum sendu.
"Mungkin sih."
"Ah gue punya buktinya." Laura menheluarkan handphonenya dan membuka pop chat dengan Alfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADL
Teen FictionIni memang hanya kisah anak SMA yang mempunyai jalan cerita berbeda karena tak hanya Cinta dan kekuasaan yang terkandung dalam cerita ini akan membuatmu berfikir keras 😁😀. New story 😂 mohon dukungannya 🙇♀️ yang baca jangan lupa vote yaaa 😁 j...