"Berita hari ini! Penyanyi solois, Lee Jieun, baru-baru ini mengalami skandal menghebohkan ketika dia dipuncak karirnya, padahal sejak debutnya 3 tahun lalu dia benar benar jauh dari kata skandal dan menjadi penyanyi yang paling banyak dicintai penggemar, bagaimana pendapat anda tentang skandal ini?" seorang pembawa acara stasiun TV swasta membacakan teks yang terpampang dilayar dibelakang kamera dan bertanya rekan disampingnya
"Yah kau benar, aku pikir berita ini hanya hoax yang sengaja diberitakan anti fans untuknya tapi setelah melihat beberapa bukti sepertinya itu benar" balas lawan bicaranya yang mengandalkan improvisasi yang pasih
"Benar sekali, aku juga berharap berita ini hanya hoax awalnya karena bersihnya karir Lee Jieun sendiri di dunia hiburan ini... "
Tut! Layar TV mati begitu saja membuat seseorang yang sedang menontonnya terkejut karena layar TV yang berubah hitam
"Berhentilah melihat berita itu Jeon Jungkook!" omel seseorang dari belakang saat laki-laki yang bernama Jeon Jungkook itu melihat dirinya
Jeon Jungkook hanya menghela nafas berat dan kembali menatap gelas sloki sojunya yang masih terisi penuh
"Ini tidak yang seperti kau pikirkan hyung, sungguh, kebetulan saja TVnya menyala yang muncul berita itu, lagian aku tidak punya remote untuk mengganti acara, ani! Aku tidak perduli tentang berita itu" elak Jungkook akhirnya meminum habis sojunya dalam sekali teguk
Lawan bicaranya hanya memutar bola matanya tak percaya dengan perkataan Jungkook, dia benar-benar mengenal baik pria bernama Jeon Jungkook itu
"Terserah saja kau mau bilang apa padaku, tapi saat kau disini, kau dilarang keras untuk melihat dirinya, setidaknya aku tidak suka melihat wajah murungmu hanya karena wanita itu lagi..." ocehnya lagi yang sepertinya sangat membenci perempuan bernama Lee Jieun tersebut
"Arraso..." balas Jungkook pelan
Kring! Bunyi bel dari atas pintu depan menghentikan percakapan mereka, bersamaan mereka mengarahkan pandangan kepintu depan
"Ayah~~" panggil seorang anak yang baru saja masuk kedalam kafe tersebut dan berlari dipelukan ayahnya
"Aigoo.. Anak ayah sudah datang, bagaimana hari pertamamu sekolah sayang?" tanya ayahnya penasaran
"Sangat menyenangkan" jawabnya sumringah menunjukkan senyum paling lebar yang dia miliki membuat mata monolid yang diturunkan oleh kedua orang tuanya menutup sempurna seperti bulan sabit terbalik
"Benarkah? Kalau begitu bagaimana pelajaran hari ini, apa nilai anak ayah bagus semua?"
Anak perempuan itu langsung mengangguk cepat saat ayahnya bertanya "tapi ayah bisa kah kau membelikanku mainan baru? Aku ingin princess elsa" pintanya tiba-tiba manja
"Hm? Mainan baru?" ayahnya melirik istrinya sekilas
"Andwe" jawab ibunya datar, tidak setuju "mainanmu yang lain masih banyak sayang dan jarang kau mainkan, apa mau ibu sumbangkan dulu yang lain supaya kau bisa membeli yang baru?" sambungnya melirik suaminya tajam, karena dirinyalah anaknya jadi manja seperti itu
"Jangan~~" rengeknya turun dari gendongan ayahnya dan berlari memeluk ibunya
Ibunya berlutut menyamakan tingginya dengan anaknya "kalau begitu berhenti merengek mainan baru ya? Kalau kau selalu membeli mainan baru bagaimana dengan perasaan boneka poddlemu yang manis pasti dia akan sedih saat kau mulai melupakannya atau koboy ajjusi yang selalu menjaga keamanan rumah kita, uri Hyunji-nie tidak mau kan melihat mereka sedih" jelas ibunya memberikan pandangan mudah untuk anaknya agar lebih peduli dengan miliknya yang sudah ada
KAMU SEDANG MEMBACA
(I)-CEo is My Wife
Fanfiction"Aku bahkan tidak pernah melihat senyuman tulusnya" Jeon Jungkook "Tersenyum hanya akan membuatmu terlihat lemah. Ketulusan? Aku bahkan tidak percaya itu nyata" Chou Tzuyu