Hari ini diselenggarakan sportday.
Semacam kegiatan sekolah yang berhubungan dengan olahraga--namanya aja sport. Tapi sebenarnya ini berlangsung selama satu pekan, tapi entah kenapa di sebutnya sportday, bukan sportweek.
Hari dimana tidak ada pelajaran dan diisi dengan berbagai macam perlombaan olahraga.
Dan hari dimana semua cewek berbondong-bondong melototin lapangan sambil fangirling.
Ngapain? Ya nyari coganlah. Itu cerita lama.
Dan aku tidak tertarik.
Well, sportday itu bisa dibilang favorit hampir semua anak di sekolah dan paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Memang sih seru, karena banyak lomba olahraga. Misalnya panjat tebing, renang, lari estafet, dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan menggerakkan tubuh. Dan tahu kan, betapa magernya aku? Haha.
Tapi ada satu yang bikin sportday asik.
Nggak ada pelajaran.
Tapi seperti yang kubilang tadi, aku tidak tertarik. Don't ask why.
Ada dua lomba yang sudah menjadi favorit dari tahun ke tahun, yaitu futsal dan basket. Bagi anak cowok, kedua lomba itu sudah menjadi 'budaya' untuk mereka. Sedangkan bagi anak cewek lomba futsal dan basket itu adalah kesempatan mereka untuk 'meneropong' cogan-cogan.
Cogan? Aku sih nggak peduli.
Mana ada yang cogan juga sih di sini? Mungkin ada, mungkin nggak pernah lihat, atau mungkin pernah lihat tapi tidak tertarik. Dan memang dari awal aku tidak tertarik.
Sambil berjalan melewati koridor, aku melihat banyak anak-anak yang bergerombol dan membahas sportday tahun ini. Tapi kebanyakan ngomongin cowok-cowok yang 'katanya' ganteng dan bakal berpartisipasi di sportday tahun ini.
Huftt ....
Aku menghela napas, menggeleng sambil berdecak, dan melenggang pergi.
Akhirnya aku memasuki kelas, dan langsung menuju ke barisan paling belakang. Aku segera meletakkan tas di kursiku.
Pada saat itu juga aku melihat tas biru adidas yang familiar, di sebelahku.
Oke. Itu pasti punya Angga.
Oh iya, hampir lupa, aku pun menaruh tas kertas di meja Angga. Tunggu, jangan mengira yang aneh-aneh. Aku cuma dititipin ini sama ayahku.
Jadi, ternyata ayahku dan ayahnya Angga itu rekan kerja.
Jangan kaget.
Aku aja baru tahu.
Dan jika kalian berpikir kenapa ayahku tidak memberikannya langsung ke temannya? Aku juga mempertanyakannya, kok.
Oh, iya. Yang lebih ngagetin itu adalah alasan dia pindah rumah dekat rumahku. Ya, karena ayahnya dia rekannya ayahku. Dan mereka sahabat yang literally sahabat.
Iya sih, ayah-ayah pada seneng gitu ya sesama rekan kerja rumahnya dekat. Ya, tapi anaknya?
Oke. Stop. Back to reality.
Oh iya, berarti hari ini aku tidak akan duduk di sebelahnya. Ya, karena semua anak harus keluar kelas untuk menonton sportday.
Senang juga akhirnya bisa tidak melihat tampang mengesalkannya sehari aja.
Haha, tapi kok rasanya sepi y--
Heh.
Bangun, Sab.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Riddle Upon Us
Teen FictionSabrina, cewek cuek yang tiba-tiba sebangku dengan cowok yang gayanya sok. Semua cewek memuja cowok itu sebagai cogan dan anak OSN yang jenius. Dan segala kebetulan membuat mereka sering bertemu. Tapi bagaimana kalau Sabrina melihat sifat asli atau...