Prolog

48 10 6
                                    

New York adalah kota terpadat di Amerika Serikat, dan pusat wilayah metropolitan New York yang merupakan salah satu wilayah metropolitan terpadat di dunia.

Bayangkan jika kota dengan jumlah masyarakat yang banyak seperti itu, dan tiba-tiba terdapat salah satu keluarga vampir murni di tengah-tengah kota New York.

Bagaimana nasib para penduduk kota New York ?

.
.
.


Monday, 11 May 2000
Hyde park, New York

Susana salah satu cafe di pusat kota Hyde Park, New york siang hari ini terbilang cukup ramai.

"Hey apa kau sudah lihat berita hari ini?" Tanya seorang wanita yang sedang duduk menyantap makanannya bersama temannya di cafe tersebut.

"Belom, memangnya ada apa?" Tanya wanita yang duduk di depannya.

Berita

Selamat siang warga kota New York, siang hari ini saya akan membawakan sejumlah berita yang belum lama terjadi.

Petama, saya akan membahas berita mengenai penyerangan sejumlah warga setempat. Para korban meninggalkan bekas luka dilehernya, bekas luka tersebut seperti bekas gigitan ular.

Wanita tadi melihat ke arah TV, "Maksudmu berita yang itu?"

Wanita di seberangnya pun menoleh ke belakang, "nah iya yang itu," jawabnya sambil melihat kearah TV, "apa menurutmu itu adalah bekas gigitan ular?" Tanya wanita itu.

"Hmmm, yah mungkin saja," jawabnya sembari mengangkat sebelah bahunya.

"Tapi, bagaimana bisa ular itu sampai ke leher korban?"

"Sudahlah, never mind it."

"Ok ok."

Kring

Suara bel di toko tersebut berbunyi. Ada dua orang Pria memasuki cafe tersebut, seketika pria itu menjadi pusat perhatian para pengunjung yang ada di cafe tersebut.

"Eh gila...ganteng banget."

"Iya ganteng mana tinggi putih pula .. gw aja yang cewe ga seputih itu ... jadi pengen nanya dia pake skincare apaan."

"Tinggi banget udah kayak model."

Mereka berjalan menuju ke kasir dan memesan beberapa minuman. Setelah mereka selesai memesan minuman, mereka mencari tempat duduk.

Semakin banyak wanita yang membicarakan mereka. Salah satu pria tersebut menyadari bahwa mereka sedang menjadi topik pembicaraan para wanita di cafe itu.

"Ssst..." salah satu pria tersebut menoleh kearah orang-orang yang membicarakan mereka sambil menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya sambil tersenyum tipis.

"Kampret lah gw melting nih."

"Wah sialan tuh orang bikin gw melting."

Awalnya mereka tidak peduli dengan semua ocehan para wanita itu. Sampai pandangan mereka tertuju pada salah satu wanita yang sedang duduk di dekat jendela cafe tersebut bersama temannya.

The DavinsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang