Kami bertiga berangkat kesekolah dengan berjalan kaki. Karena di zaman SMP ku hanya satu-dua orang yg kesekolah membawa motor sendiri karena diantarkan oleh org tuanya. Sesampai disekolah kami bertiga berpisah karena harus masuk dengan kelompok dan kelas masing masing karena semuanya di pecah belah setiap hari katanya agar bisa kenal satu sama lain.
Waktu itu aku masuk kelompok 2,sedangkan dinda dan astri ada di kelompok 8. Satu kelompok terdiri 10 orang. Dan hanya kelompoku saja yang hanya ada 2 orang perempuan. Yaitu melsa dan aku. Melsa teman kenalanku.
Setelah semua mengikuti acara sekolah dilapangan semua murid masuk ke kelas. Dikelas, satu per satu mengenalkan dirinya masing masing kedepan, tak banyak kenal aku dengan perempuan hanya dengan melsa. Kebanyakan laki-laki yang akrab denganku. Semua kebagian memperkenalkan namanya. Saat bagian anak laki-laki paling terakhir yang duduk di ujung, saat itu aku tidak terlalu mendengar siapa namanya karena suaranya sangat pelan yang aku lihat dari dia,dia terlihat seperti anak nakal yang sulit dikasih tau,kritik,ataupun masukan. Dengan baju seragam keluar dan tidak ada Bet nama dan lokasi di seragamnya. Dan aku rasa aku gak perlu harus tahu namanya. Karena yang aku tahu hanya dia anak laki-laki yang pendiam dan tidak berkenalan seperti laki laki lainnya. Dia hanya diam di bangku dan memainkan handphone nya di kolong bangku, terlihat sangat cuek dan jutek,ataupun galak. Mungkin hanya dia yg selalu memainkan handphone dan membawa handphone. Ah aku kira itu bukan urusanku.
Game di kelas dimulai. Kakak mentor menunjuk satu perempuan dan satu laki laki bergiliran maju ke depan dan harus melakukan pantun bergombal sekedar bercanda. Saat aku di tunjuk oleh kak Aden,dia mentor cowok yg paling ganteng bagiku. Aku suka melihatnya. Dan dia org pertama laki-laki yang menanyakan namaku dan memuji rambutku seperti rambut sailoormoon katanya,karena dikuncir dua dan pitanya panjang karena rambutku panjang. Aku maju kedepan dan laki-laki yang dipilih ka aden adalah dia. Ya dia,aku gatau siapa namanya. Yang tadi kataku dia anak yang selalu diam bermain handphone. Saat ditunjuk dia mengatakan "aku gamau kak sama dia" yang dimaksud dia adalah aku. Seketika kesal saja aku melihatnya dan perkataannya yg membuat teman sekelasku ketawa. Kak aden memaksa dan dia akhirnya ke depan kelas, dan hanya berdiri tidak melakukan apa apa,serta tidak berbicara apapun. Akhirnya waktu game nya habis, aku dan dia kena hukuman untuk pulang lebih telat dan harus membersihkan kelas sepulang sekolah. Sangat kesal aku kepadanya. Dasar anak gak asik. Bukan aku ingin digombali tetapi baru pertama masuk aku sudah dihukum saja oleh mentor.
Sepulang sekolah sewaktu dijalan. Aku pulang bertiga lagi dengan astri dan dinda, sewaktu di jalan berhentilah motor yang sangat berisik knalpot nya. Yaa motor Rx-king aku menyebutnya motor penculik karena difilm film pemculik menggukan motor seperti itu. Dan anak laki-laki itu turun dan memanggil namaku dan memberikan kertas karton yang digulung. Ternyata itu kertas kursi goyangku. Laki laki itu memberikan kepadaku dan mengatakan "gimana sih ga teliti jadi cewe,besok kelasnya bukan disitu lagi kenapa kertas nya ditinggal,mau besok dihukum lagi dan nyalahin aku lagi?" Ujarnya
"Ohiya makasih maaf nya" kataku tanpa dia menjawab dia langsung pergi dan ngebut dengan motor penculiknya. Makin kesal saja aku dibuatnya.
Yaaaaa dia.
Si anak amburadul.Hari kedua.
Pagi itu sangat kepagian aku disekolah pukul 6 tepatnya. Sedangkan masuk MOS jam 6:45. Aku duduk di pinggir lapang yang banyak kursi, setelah itu datanglah teman yang lainya, dia july. Dia cowok. Dia satu satunya cowok yang genit kesemua cewe. Dia anaknya staff Tata Usaha disekolah itu. Makanya dia nakal,centil dan genit. Dia duduk di sebelah kananku. Dan memang july telah akrab juga dengan astri dan dinda. Kami tertawa bersama sama. Tak lama kemudian,cowo itu datang karena aku masih belum tau nama dia. Hari itu dia terlihat sedikit rapi bagiku. Dia memakai jaket hoodie berwarna putih,sepatu warna coklat newbalance, dan rambut yang dirapihkan tidak seperti kemarin dengan rambut yang sangat acak acakan. Dia menghampiriku,disitu masih ada dinda,astri dan july. Tiba tiba dia mengajakku untuk mengantarnya membeli kertas karton di terminal. Sedikit agak jauh karena potocopy di depan tutup. Karena aku sudah tidak enak kemarin dia mengembalikan karton ku jadi kuantar dia ke terminal dan menaiki motor penculiknya. Pertama kali aku naik motor begituan yang aku gasuka karena sangat berisik yang bisa menarik perhatian orang kalau melewati jalan. Kami berangkat dan melewati satu rumah yang banyak sekali anak lain yang masih nongkrong di rumah itu. Ternyata mereka teman temannya. Banyak sekali yg duduk di teras dan motor dihalaman rumah tersebut. Ketika melewatinya cowok itu membunyikan klakson motornya dan seketika teman temanya pun meledek dia karena dia membonceng perempuan dan itu aku dengan ejekan men-cie-ciekan.
Jujur aku gasuk. Lalu dia turun dari motor dan membeli karton sendiri. Dan menahan ku turun dari motor itu. Aku pikir kenapa dia mengajakku kalau dia bisa sendiri. Apa sih yang dia mau. Atau memang hanya membuat aku malu oleh teman temanya saja?
Setelah dia menaiki dan balik lagi kesekolah dengan ku. Aku bertanya padanya.
"'Maksudnya apa sih kalo bisa sendiri kenapa gak tadi beli sendiri aja jangan ngajak aku"
Jawabnya "ga boleh emang minta tolong?"
"Kalo minta tolong kenapa aku jangan turun dimotor?"
Dia menjawab "emang kamu mau disuruh-suruh? Aku gabisa nyuruh-nyuruh apalagi ke cewe"
"Trus minta tolongnya dimana ngajakin aku? Cuman mau pamer aja gitu ke temen temen kamu,kalo kamu boncengin cewe?"
Jawabnya "PD banget kamu,kalo niat pamer ngapain aku ngajak kamu. Aku cuman mau minta tolong kamu,buat nemenin aku dimotor. Karena aku lagi males kumpul sama mereka. Kalo bawa kamukan aku bakal ada alesan buat kesekolah lagi jadi gaikut nongkrong sama mereka"
"Kenapa gamau ikut nongkrong sama mereka?mereka kan temen kamu" ujarku
"Iya memang temanku. Tapi gara-gara aku ketauan sama bapak aku kemarin aku merokok disana sama mereka aku gaboleh dulu kesana, kasian nanti teman temanku ikut di marahin sama bapak aku. Bapakku galak."
"Iyalah galak ngapain juga ngerokok masih kecil,pantes bapa kamu marah gabaik masih kecil ngerokok"
"Ko ngekang?"jawab dia
"Siapa yang ngekang aku ngasih tau"jawabku kesal.
"Udh jangan banyak ngomong berisik,turun sana udh sampe. Makasih"Benar benar.
Yaaaa benar-benar. Hanya dia yang ku kesal dari semua teman cowok ku disekolah ini.