benang emas

7.3K 42 6
                                    

"Hi pet, minggu depan aku ada meeting penting di Sabang selama 5 hari. meskipun dalam budaya Aceh harus berpakaian sedikit tertutup, pertemuan dengan Bupati dan stakeholder kali ini dihadiri banyak competitorku juga, so I need to exert some power. okayy, looking forward for your masterpieces. Love, Nirmala :*"

tersampaikan isi surat tersebut kepada Jules, dan dengan serentak dia terburu-buru membuka agenda dan mencoret mengosongkan enam hari kedepannya. Sebagai pendiri sekaligus pemimpin fashion house and luxury retail company berbasis di Singapura, Jadwal mingguan Jules sangatlah padat dan butuh banyak perhatian. Namun Jules tidak bisa melewatkan kesempatan kali ini untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada perempuan yang telah lama sangat ia puja, pakaian yang akan dikenakan Nirmala selama di Sabang harus ia ciptakan sempurna dengan tangannya sendiri.

"tolong bawakan saya Maroon linen, Cinnabar chiffon, dan beberapa combed cotton dalam Raspberry shade ke ruangan saya. and by the way sutra Uzbekistan sudah datang kan?", pinta jules kepada asisten pribadinya

"siap pak. hmm tapi karena harganya meningkat drastis, sutra Uzbekistan sudah sangat sedikit stocknya pak. Diperhitungkan stock yg kita punya hanya cukup untuk dialokasikan pada order pakaian pernikahan Pangeran Brunei bulan depan", jawab asistennya.

"Sudah tidak apa, untuk acara itu kita ganti stock lain, saya yang tanggung jawab. lagipula orang seperti pangeran Brunei tidak akan bisa membedakan kualitas sutra Uzbekistan dengan sutra India"

beberapa menit setelahnya Jules masuk ke dalam ruang kreatifnya. tidak ada yang berani mengganggu saat Jules dalam mode ini, badannya yang kekar dan putih bersih tersebut berkeringat dengan deras seakan sedang kesurupan dewa penenun. Meski sebagai kepala perusahaan dia lebih banyak mengurus hubungan bisnis dan manajerial, tidak ada yang bisa menandingi passion dan energi Jules saat ia memegang kain dan jarum jahit. Imajinasi dan kreativitasannya telah terbukti membawa perusahaannya sukses hingga menjadi pemain utama dalam pasar multinational luxury apparel hanya dalam 5 tahun beroperasi.

. . .

10 set pakaian sudah selesai Jules ciptakan, mulai dari sundress, cocktail dress, pakaian renang, hingga piyama malam. seluruh set pakaian itu ia pack satu persatu dalam garment bag lengkap beserta perhiasan, sandal dan sepatu yang berbeda-beda untuk Nirmala kenakan sesuai kebutuhannya. tinggal satu set lagi yang belum Jules selesaikan, pakaian resmi yang akan Nirmala kenakan saat conference dengan stakeholder di hari utama.

Merenung Jules memandang manequin istimewa yang berada tepat di tengah studio kerjanya. berletak di sebuah altar dengan pencahayaan lampu sorot yang optimal, Manequin ini merupakan imitasi persis wujud Nirmala dari ujung kaki hingga raut wajah. Setiap lekuk tubuh Nirmala yang tersampaikan melalui Manequin inilah yang menginspirasi karya-karya yang membawa Jules kepada kesuksesan.

"sayang, aku ada ide. aku tidak akan pernah menemuimu, maupun berbicara kepadamu, sebelum kamu berhasil membawa perusahaanmu menyentuh angka turnover 25 Milyar USD per tahun. sampai saat itu datang, kau tidak ku ijinkan bahkan untuk memandang fotoku",
ucap Nirmala yang menjadi kata-kata terkhirnya kepada Jules di sebuah malam dingin.

empat tahun telah berlalu, hanya manequin itulah yang menemani Jules melewati masa-masa suram tanpa mampu mengobati rindu di hatinya. Bahkan hingga Jules dipilih menjadi personal wardrobe specialist bagi permaisuri Inggris, Nirmala tidak mau menghubungi Jules karena nilai perusahaannya di pasar modal belum memenuhi persyaratan Nirmala.

. . .

Baru awal minggu ini omset perusahaan Jules menembus 25 milyar USD, dan saat itu pula Nirmala lalu menghubungi kembali Jules lewat pesan singkatnya. Untuk satu set pakaian terakhir yang sengaja diminta spesial didalam surat tersebut, Jules perlu memperkuat kembali sel-sel kreativitas dalam tubuhnya dengan melakukan ritual yang selalu dia lakukan semenjak Nirmala meninggalkannya.

Di hadapan manequin Nirmala, Jules bersujud mencium lantai sambil perlahan merangkak mendekati manequin tersebut. Seakan Nirmala menampakkan dirinya di ruang itu, postur manequin yang menjulurkan kaki kirinya dengan lentik kedepan seakan mengijinkan Jules untuk melanjutkan ritualnya.

Jules merenggangkan paru-parunya, menghirup sebanyak mungkin udara yang melewati sela-sela jari kaki kiri Nirmala untuk masuk ke dalam aliran darahnya. Ia resapi dengan teliti setiap sudut telapak kaki tersebut naik hingga ke paha Nirmala, dan berhenti saat hidungnya menyentuh lekuk kemaluan Nirmala. sambil memeluk erat paha dan menggengam lembut bulat pantat Nirmala, disana ia berdoa, mengucapkan mantra secara perlahan dari mulutnya yang masih terengah-engah akibat tidak ingin kehilangan aroma tubuh Nirmala.

Jules berdoa seakan Nirmala lah tuhannya, meminta izin dan petunjuknya untuk sekali lagi berkarya melalui kedua tangannya. setengah jam setelah Jules berdoa dalam posisi memeluk pinggang tersebut, ia naik secara perlahan melewati pinggang, perut, dan kedua payudara untuk menghirup aroma leher Nirmala. Jules memberanikan bibirnya untuk mencium setiap permukaan leher dan bahu, menghisap secara rakus aroma Nirmala yang tidak cukup ia dapatkan dari hidungnya.

beberapa saat dalam posisi tersebut, telinga Jules mendengar lembut suara Nirmala,

"Laksanakan, budak cintaku", ucap Nirmala,

"Baik, Maharani ku", balas Jules

. . .

Jules membuka lemari kain istimewa koleksi pribadinya. dia ambil songket sutra berbenang emas yang konon dikenakan bangsawan Kutaraja di zaman kesultanan Aceh. kain tersebut dia beli di pasar gelap barang-barang antik yang lalu ia restorasi atas bantuan penenun handal dari Gampong Lamno. Nilai kain tersebut sangatlah tinggi, selain karena merupakan peninggalan bersejarah, songket tersebut menggunakan sutra dan benang berkualitas tinggi hasil ciptaan tangan yang dibawa pedagang vietnam saat melintas selat Malaka.

Dengan hati-hati Jules menggunting songket tersebut dengan pola seath dress. berbeda dengan songket yang menggunakan kain katun, songket sutra ini begitu lembut meski menempel lekat pada manequin Nirmala. seath dress tersebut lanjut hingga ke ujung kaki, namun di modifikasi oleh Jules menggunakan model kimono sleeves dibagian lengan dan pundaknya. Jules menggabungkan sutra tersebut dengan chiffon sebagai selendang yang bisa difungsika sebagai hijab selama pertemuan, juga memasangkan dengan Operandi Ornate 5.5" pump heels merah karya Louboutin.

Shade of Raspberry, dengan pola emas pada songket Acehnya, dress set merah ini adalah simbolisasi kekuatan yang akan menampung dominasi Nirmala pada acaranya. Jules pun terengah-engah kewalahan mengantisipasi kekuatan yang mengendap dalam karyanya.

. . .

"wow, good job Jules, you're so useful. ga sia-sia aku memeliharamu"

kerja kerasnya terbayar. bukan uang yang Jules minta dari Nirmala, tapi pengakuan bahwa dirinya berguna.

ida ayu maharaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang