Beberapa mantan staf bandara Maimun Saleh memulai hari mereka dengan kebingungan. Seorang bos travelling agency telah menempatkan para staf mulai dari marshaller, engineer, hingga air traffic operator untuk stand by di posisinya masing-masing sejak subuh tadi dan mempersiapkan sebuah penerbangan vvip dari sebuah pesawat jet pribadi. Bandara yang sedang tidak difungsikan karena minimnya penumpang ini telah seminggu ini di operasionalkan kembali tanpa ada satupun pegawai yang tahu siapa orang penting dibalik penerbangan ini.
. . .
"You know you can at least sniff it once if you want to", ucap Nirmala kepada Nyoman yang sedang melipat dan merawat ballroom dress milik Nirmala dengan lembut ke dalam koper besarnya.
Dengan senyum yang ramah, Nyoman menjawab dan menggelengkan kepalanya tanpa berani memandang wajah Nirmala yang basah oleh keringat setelah menjalani rutinitas work out paginya. Tentu ia sadar bahwa menodai pakaian Nirmala dengan fantasi dan nafsunya merupakan dosa besar yang tidak boleh ia lakukan.
Nyoman tidaklah bisu, sebagai pelayan yang telah mengabdi kepada keluarga Nirmala sedari kecil, Nyoman yang berasal dari kasta budak tumbuh dengan kesadaran untuk tidak merusak kesakralan akustik ruang tempat Nirmala berada dengan suaranya yang tidak signifikan. Sudah hampir 10 tahun Nyoman tidak pernah mengeluarkan suaranya dihadapan Nirmala, setia terdiam mendengarkan dan siap untuk mematuhi segala perintah yang diberikan kepadanya.
Meskipun datang dari keluarga yang tidak mampu, Nyoman selalu menjaga penampilannya. Rambut kriting dengan potongan undercutnya selalu ia selaraskan dengan setelan jas hitam yang ia kenakan sepanjang hari melayani Nirmala. Dengan tubuh tegak berotot, Nyoman selalu merawat penampilannya agar tidak mempermalukan Nirmala di depan khalayak.
"Aku mandi dulu, bereskan semua pakaian olahragaku ini dan bawalah semua barang-barang ke pesawat", perintah Nirmala sembari berjalan telanjang dan menempelkan celana dalam olahraga basahnya yang pekat oleh wangi keringat ke hidung Nyoman.
Sesaat nyoman hampir pingsan saat aroma surga itu memanggilnya. Matanya tertutup untuk menghirup dalam-dalam anugrah yang diberikan Nirmala tersebut dengan penuh khidmat. Dengan ringan tubuh telanjang Nirmala melewati pelayannya yang sedang kaku membatu dengan celana dalam basah di hidungnya, menuju bath tub air hangat di kamar mandi resort yang telah Nyoman siapkan.
. . .
Nirmala melintasi landasan bandara Maimun Saleh dengan mengendarai Land Rover Discovery-nya yang ia kemudikan sendiri dari resort di selat Rubiah melintasi jalan yang buruk. Selepas ia berhenti di apron bandara, Nirmala keluar dari pintu yang dibuka oleh seorang flight attendant cantik berseragam merah ketat dengan kerudung bermotif songket yang dipasang dengan gaya asimetris.
Kaki jenjang Nirmala yang beralaskan heels stilleto putih setinggi 10cm pun berjalan ringan di aspal landasan pesawat yang masih cukup berkabut pagi itu. Udara dingin mengencangkan puting Nirmala yang nampak menonjol dari summer dress putih sedikit transparan, menampilkan bulat payudaranya yang sengaja tidak ia tutupi dengan bra.
"Haii, terimakasih dik. waah kamu cantik sekali", ujar Nirmala kepada flight attendant mungil dengan garis wajah yang tegas. sedikit kulitnya yang nampak dari seragam hijabnya menampakkan kehalusan dan rona yang bening.
KAMU SEDANG MEMBACA
ida ayu maharani
Romanceini adalah cerita dewasa tentang keseharian seorang perempuan dominan dalam dinamika karir dan gaya hidupnya. berlawanan dengan konstruksi sosial tentang perempuan, Ida Ayu Nirmala Maharani merupakan sosok wanita berkuasa yang mampu membuat semua le...