Started : 12 juni 2019
Finished :
***
Playlist : Stay with me - Puch ft. Chanyeol (EXO)
***
HAPPY READING!
***
Putri Sarasvati melangkah anggun di jalanan kota kerajaan pisvit. Para pelayan disuruhnya pergi. Dirinya ingin sendiri. Well, dia bukan 'hanya' seorang putri. Dia juga manusia, ingin bebas. Tanpa aturan kerajaan serta pelayan-pelayan bagai anggrek yang menempel di putri-inangnya.
Sekitar tiga ratus meter kakinya sudah melangkah. Senyum tak surut dari parasnya. Kini, dia sudah tiba di pasar kota. Tempat yang kata banyak orang begitu menyenangkan.
"Bukannya dia putri itu?" celetuk salah satu penjual pasar kala matanya menangkap sosok anggun dengan balutan gaun princess.
Putri menghiraukan begitu saja. Tingkahnya akan mengambarkan betapa angkuhnya dia kalau saja senyum ramahnya tidak terulas. Tapi di balik itu, putri ingin bertegur sapa-tapi tidak bisa... Putri... Putri malu. Kakinya membawa putri melangkah lebih jauh. Matanya mengerjap pelan karena sinar mentari terlalu menyilaukan pandangannya. Kakinya terus melangkah dengan kepala tertunduk-berusaha membuat sinar silau mentari tidak menerpa wajahnya. Sampai jauh, kakinya terus melangkah.
Senyum tipis terulas kala tiba-tiba sinar mentari yang begitu silau mendadak sirna. Begitu putri mendongak, tanpa dia sadari sudah begitu banyak pohon memanyungi dirinya. Well, jangan bilang dirinya sekarang ada di hutan!
Raut wajah putri berubah panik. Gurat-gurat takut tergambar jelas di parasnya. Putri mengepalkan tangan kuat kuat, kakinya terus melangkah maju... Seolah dengan itu, usahanya mencari jalan keluar bisa terwujud. Tapi sialan! Putri malah semakin masuk ke dalam hutan, dia berteriak meminta bantuan, menangis, tapi... tetap saja sama, tidak ada penolong yang tiba tiba datang.
Sreeetttt
Busur panah tiba-tiba saja melesat mengenai pohon di belakang putri. Sukses sudah sang pemanah membuat tubuh putri makin gemetar. Putri menjauhi pohon terpanah sialan itu dengan menutupi matanya. Dia benar benar takut. Tapi tak lama setelah itu, sesuatu yang paling tidak terbayangkan oleh putri terjadi padanya. Dia jatuh. Terjerembat masuk ke dalam lubang. Ish! Pemanah sialan...
"Someone in here?! Please help me!"
"Help! Ku mohon!"
"Di sini gelap, Aku takut! Ku mohon, siapapun di atas sana!"
"Bantu aku!"
Tidak ada sahutan, putri yang malang... kakinya sekarang benar-benar lemas. Dia menangis, ingin rasanya mati saja daripada berada di lubang gelap yang terasa horor seperti ini. Batinnya frustasi.
"Ada orang di sana?" ucap putri lirih untuk terakhir kali, selanjutnya dia memilih untuk duduk sangking takutnya. Putri menangisi nasibnya, oh Tuhan, kumohon sampaikan maafku pada ayah... Mengingat ayahnya-sang paduka raja yang baru menikah lagi, tangisan putri semakin kencang.
"Ahhh tidak! aku tidak mau mati! Siapapun di atas sana tolong aku!"
"Kalian tidak tahu apa? Dosaku masih banyak yang belum terampuni!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
أدب المراهقينBagaikan Adam yang selalu 'ingin' bersama Hawanya, Aksa juga demikian. Nandini Sarasvati, kalau kata Aksa, dia itu tulang rusuknya. Gadis berwajah tirus dengan rambut pirang. Yang kata banyak orang biasa saja, yang kata orang tidak pantas bersanding...