chapter 4

20 6 0
                                    

" oh ya bi ka zahwa dimana" tanya aida

"Ada dikamarnya"

"Yudah ya bi aku tinggal dulu" aida pergi meninggalkan bi jum di ruang makan

>skippp

Zahwa pov

Aku mendengar suara ketukan pintu.aku pum segera membukakan pintu

Dan yang kutemukan di depan pintu kamar ku adalah aida yang nyengir kepada ku dan menenteng sebuah tas yang sepertinya adalah oleh oleh dari korea.

   "Apa" tanyaku dengan menaikkan sebelah alisnya

"Ini" aida memberikan tas oleh olehnya

"Apa ini" tanyaku pura pura tidak tau

"Ini  buat kakak trus sama ini buat mama dari ai"  aida menyerahkan dua tas yang berisi oleh oleh untuk mamanya dan kakaknya

Zahwa pun mengambil tas  dari aida

" kak ai berangkat ya soalnya takut macet di jalan "

"Loh pagi pagi" tanya zahwa
"Iyalah kak"
"Maaf ya kakak gak bisa anter soalnya satu jam lagi kakak ada meeting"

Ya zahwa selain menjadi desainer ia juga menjadi CEO muda yang menggatikan mamanya sebenernya ia cuma dicabangnya aja yang kantor utamanya ada di new york

"Oke kak aku pergi assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Aida kemudian pergi dari kamarku

Zahwa pov end

Aida pov

Setelah aku keluar dari kamar aku pamit pada bi jum dan sopir rumah serta tukang kebun dirumahku
Ya kali ini aku gak mau dianter supir karena aku mau bawa mobil sendiri

Mobil ku sudah disiapakan oleh pak anton sopir rumah setelah aku yakin tidak ada yang tertinggal mobil ku kemudian berjalan dengan kecepatan sedang dan meninggalkan jakarta

Setelah 2 jam perjalanan akhirnya aku sampai juga dirumah papa walau sederhana tapi kelihatan elegan

"Assalamualaikum" aku mengetuk pintu kayu

"Waalaikumsalam" jawab seseorang dari balil pintu

Kemudian pintu itu pun terbuka disana aku melihat sosok papa ku walau sudah tua tapi ia sangat tampan

"CHACA" papa ku kaget dengan kehadiranku iya

Papa langsung memelukku " cha,kamu udh lama gak kesini loh ?"membelai kepalaku yang ditutupi oleh hijab

"Maafin chaca pah? Soalnya chaca kuliah di korea jadi kan jarang ke sini "

"Yudh kita lanjutkan ngobrolnya di dalam ya" papa mengajakku kedalam

Aida pov end

Author pov

"Loh kenapa kamu gak bilang sama papa kalo kamu sekarang kuliah di korea papa kira kamu udah gak mau ketemu sama papa lagi" ucap umar ayah chaca atau aida

"Bukan gitu yah,tapi chaca gak sempet ngasih tau ayah ,lagi pula ayah kenapa gak ngunjungin chaca sama kak  ais di jakarta"

"Kamu tau kan mama kamu gak suka kalo papa nengok kalian berdua lagian waktu papa kasih uang bulanan ke mama kamu  dia bilang gak perlu karena mamamu masih mampu biayain,tapi kan cha papa itu wajib ngasih nafkah ke kalian berdua bagaimana pun,kamu sama ais anak papa" umar menghembuskan nafas kasar

"Aku gak nyangka ternyata mama kaya gitu"chaca merasa kecewa dengan sikap mamanya

" kamu tau kan papa hanya penjual bakso ya mana mungkin bisa nandingin kemewahan mama kamu nak"

"Sebaiknya kamu istirahat aja nak kamu pasti capek kan" lanjut umar

Chaca hanya menuruti  perintah ayah nya lagipula ia memang sangat lelah 2 jam ia menyetir tanpa henti

Perlu kalian tau sebenarnya papa nya chaca adalah penjual bakso yang sukses yang terkenal sampai manca negara cabangnya ada di mana mna dan memiliki tanah dan kebun yang banyak kalo di banding kan dengan santi ibunya chaca dan ais jelas beda jauh klo du jumlah kan kekayaan santi itu cuma sedikit ya tampilannya saja yang terlihat glamour sedangkan umar mempunyai tanah berhektar hektar dan tempat bakso yg ada di mana mana jauh lebih kaya di banding santi tapi hanya saja umar ingin hidup sederhana sedikit hartanya ia. Sumbangakan kepada anak yatim dan kaum guava ya kalo masih ada sisa ia gunakan untuk syukuran

Dan satu lagi pak umar itu adalah sosok ayah yang baik









Vote dan coment


Story On My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang