Bab satu

55 8 23
                                    

Sebelum baca budayakan pencet bintang dulu dan stelah baca budayakan mengomentar hehe, vote nya di tunggu..^o^

Ig @mikeoktavia_20

Happy Reading...

Pria paruh baya baru saja memasuki area bandara guna mencari keberadaan seseorang. Remon celingak celinguk mencari keberadaan Astra. Putranya itu selalu berbuat seenak hati, apabila Remon mengucapkan akan memindahkan Astra Ke luar negeri, maka tanpa berpamitan pun Astra akan berangkat dengan sendirinya.

Remon mengeluarkan ponsel dari balik celana bahannya lalu menghubungi seseorang. Panggilan terhubung pada deringan ketiga.

"Di mana Anak itu?"

"..."

"Baiklah, cegat dia sebelum saya sampai!!"

Tut.

Remon mengayunkan kaki ke tempat di mana Astra berada sekarang.

"Astra?" panggil seorang Gadis kepada Cowok jangkung, datar dan pelit ekspresi yang tengah duduk menunggu ke berangkatannya menuju indonesia.

Astra menoleh.

Gadis itu mendaratkan bokongnya di sebelah Astra.

"Kamu mau kemana?" tanyanya berbahasa inggris.

"Indonesia." Jawab Astra singkat.

Gadis cantik dengan rambut sebahu itu menunjukan ekspresi sedih, matanya tak beralih sedikit pun pada Cowok tak berekspresi di sebelahnya.

"Ngapain?"

Yang ditanya hanya bergeming, matanya menyorot tajam ke depan.

"Astraa?" Lagi-lagi Gadis itu memanggilnya dan kali ini Gadis itu menyentuh bahu Astra.

Astra kembali menoleh

"Kamu pindah ke Indonesia?" tanya Gadis itu lembut.

Astra mengangguk. Tidak ada tanda-tanda suaranya akan keluar.

"ASTRA..." kali ini bukan Gadis itu yang memanggil Astra, tapi pria paruh baya berkemeja putih yang dilapisi jas bawarna hitam yang melekat di tubuh kekarnya dan celana bahan dengan warna senada serta sepatu pantofel yang harganya puluhan juta.

Astra dan Gadis itu menoleh kepada pria paruh baya yang baru saja memanggil nama Astra.

"Siapa yang ngijinin kamu pergi hah?" rahang Remon mengeras dan menatap Astra tajam.

"Om?"

Mata Remon beralih dari Astra, pria itu menoleh ke Gadis disebelah putranya itu. Pandangan Remon berubah menjadi lembut dan tidak tajam lagi. Pria itu tersenyum.

"Laura?" lengkungan bibir Remon semakin lebar, sedangkan Astra memutar bola mata jengah.

Gadis yang bernama Laura itu tersenyum membalas sapaan Remon.

"Apa kabar kamu?"

"Baik Om. Om sendiri gimana?" Tanya Laura masih mempertahankan senyumannya, bagaimana tidak, Gadis yang telah lama menyukai Astra itu selalu bersikap sopan kepada Remon sebagai rekan kerja Dadynya sendiri, dan Remon yang selalu menjodoh-jodohkan Astra dengan Laura.

"Om baik, Oh ya kamu ngapain disini?"

"Nganterin sahabat Aku Om, dia mau ke Australi."

Remon mengangguk-anggukan kepalanya menanggapi perkataan Gadis itu.

"Astra, di Indonesia jangan lupain Aku ya, Aku disini menunggu kamu!" Ucap Laura masih berbahasa Inggris, Astra hanya mengangguk.

"Oh ya, Om, Astra, Aku pergi dulu Momy udah nunggu di mobil." Laura menatap sendu ke Remon dan Astra sebenarnya ia ingin sekali berlama-lama di sini sebelum Astra pergi, tapi apalah dayanya.

Yoss(A)straTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang