Bab dua

40 7 61
                                    

Budayakan nge Vote sebelum baca dan ngoment setelah baca my story :)

Happy Reading.

Sesampai di sekolah, Oca memarkirkan motor maticnya di tempat yang seharusnya dengan rapi lalu membuka helm dan menaruhnya di kaca spion.

Gadis itu menghirup udara pagi dengan rakus sambil menatap gedung sekolah dengan senyuman yang mengembang. Oca mengayunkan kaki menuju kelas tiba tiba seseorang dari belakang merangkul pundaknya sehingga membuat Oca terlonjat kaget.

"Pagi cantik." sapanya kepada Oca.

Gadis itu memutar bola mata.

"Ngagetin tau gak," Balas Oca jengah.

Sedangkan yang merangkul Oca hanya nyengir.

"Ca, camer gue apa kabar?" Tanya Joy tanpa melepaskan rangkulannya.

Oca mengernyit, "Camer?" tanyanya tidak mengerti.

"Calon Mertua." Joy menaik turunkan alis sedangkan Oca masih bingung.

"Ya tanya pacar kamu lah Joy, ngapain tanya sama Oca?!" Jawab Oca dengan raut wajah biasa saja.

Joy menggeleng, Cowok itu menghentikan langkahnya lalu berpindah menjadi didepan Oca.

"Bukan yang itu," kata Joy pelan.

"Kamu punya pacar baru lagi?" kerutan di dahi Oca semakin terlihat jelas.

"Gue punya calon istri." Joy menunjukan smirknya.

"Siapa? Kok ga bilang-bilang kalau mau nikah?"

Joy tertawa menggema dikoridor, untung murid Bakti Jaya masih sedikit yang datang kesekolah.

Oca mesih menunggu Joy menghentikan tawanya, setelah berhenti mata Joy meneliti wajah Oca dengan raut wajah serius.

"Calon istrinya ada didepan Gue,"

Blus pipi Oca memerah sempurna gadis itu menunduk menggigit bibir nya.

Lagi-lagi Joy tertawa, "Maksud gue ada di belakang lo ca." Joy ngakak.

Oca mengangkat wajahnya lalu berbalik, di sana telah berdiri seorang cewek tak kalah cantik, dengan surai hitam sepunggung menghiasi kepalanya tengah tersenyum kepada Oca.

Oca menjadi kikuk sendiri, dan tak lupa Oca juga membalas cewek itu dengan senyuman.

Joy terkekeh geli melihat Oca yang salting sendiri.

"Lo berharap jadi calon istri gue ya?" bisik Joy ditelinga Oca agar tidak terdengar Oleh cewek di depan Oca.

Oca menyikut perut pria itu sehingga membuat Joy meringis. Gadis itu mengayunkan kaki menuju kelas. Joy mengejar Oca dengan langkah yang tergesa lalu kembali merangkul pundak gadis itu.

Oca yang merasa ada tangan dipundaknya pun berhenti, gadis itu menoleh ke samping mendapati seorang Cowok yang mengangkat kedua alis nya.

Oca mendorong perut Joy.

"Kok Pacar kamu ditinggalin sih Joy?" desis Oca.

Joy melirik ke belakang di sana masih berdiri seorang cewek tadi yang masih memperhatikan interaksi antara Joy bersama Oca.

"Emang kenapa?" ujar Joy seenak hati.

"Itu pacar kamu Joy, masa kamu rela ninggalin dia sendirian, ajak kekelas kek!!"

"Trus lo sendirian dong kekelasnya?"

"Ya biasa aja, daripada pacar kamu ditinggal gitu, kan kasihan,"

Yoss(A)straTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang