Chapter 3 : Skylark from The Moonlight Sonata

126 9 0
                                    

Sacrifices of Love

A Mobile Legends Fanfiction

Rated: T

Main Character in This Chapter:

Alucard, Miya, Zilong, Gusion, ?

Word Count:

Warning:

Typo/Fluff/Emosi Char Labil

.

Happy Reading!

.

Chapter 2 : Skylark from The Moonlight Sonata

*Third Person Pov*

Miya tertidur selama satu setengah jam dipelukan Alucard. Bayangkan saja Alucard yang harus menahan diri agar tidak membangunkan Miya atau membuat suara yang dapat membangunkan Miya. Namun karena sudah malam dan mereka sama – sama belum makan, Alucard mau tidak mau harus membangunkan Miya dan mengajaknya makan.

"Hey, ayo kita makan" Alucard menggoyang goyangkan tubuh Miya untuk membuatnya bangun

"Aku masih mengantuk"

"Hm, tapi kamu butuh makan"

"5 menit lagi"

"Aku suapin?" muka Miya memerah seketika karena tawaran Alucard yang tak disangka olehnya.

'Hm, boleh juga sih. Tapi pasti hanya gurauan' Batin Miya (Yang terlalu keras mengatakannya)

"Aku nggak bergurau kok, ayo sini buka mulutmu. Aaaa..." Alucard mengambil sepotong daging dan menyuapkannya ke Miya. 'Apa aku terlalu keras?' Batin Miya sambil secara refleks membuka mulutnya dan menelan daging tersebut yang dapat dibilang lezat (Efek Author puasa ya gini XD)

Malam itu, tak banyak yang hal yang semenarik bagaimana mereka saling mengobrol satu sama lain walaupun masih canggung. Alucard bercerita sedikit tentang masa lalunya yang kelam itu, sedangkan Miya bercerita tentang perjalanannya ke Land of Dawn ini untuk mengunjungi kakaknya juga.

"Kakak? Siapa namanya? Mungkin aku mengenalnya" Tanya Alucard pada Miya penasaran karena Miya juga bercerita bahwa kakaknya berada di daerah land of dawn.

"Namanya Estes Archer, dia memiliki role Support bila terjun langsung ke medan perang, Raja dari Moonlight Kingdom. Mungkin kamu pernah mendengarnya" Jelas Miya

'Moonlight Kingdom ya, aku pernah mendengarnya sedikit' batin Alucard

"Ya aku pernah mendengarnya"

"Nah dialah rajanya"

"Singkatnya kau seorang putri?"

"Yah seperti itu"

'Jadi begitu, dari sanalah dia mendapatkan julukan Moonlight Archer itu' Alucard membatin lagi. Entah antara dia menyembunyikan sesuatu atau memang memikirkan "Sesuatu" yang penting.

"Nah sekarang giliranku bertanya, apakah kamu punya saudara?" Miya bertanya

"Aku tidak punya, aku anak tunggal."

"Owh, apa kamu tidak merasa kesepian?"

"Aku sudah terbiasa, aku tidak merasa itu hal yang perlu dipermasalahkan terus menerus."

Mereka bahkan mengobrol hingga hampir tengah malam dan Alucard pun menyuruh Miya tidur sedangkan Ia akan berjaga sebentar. Hal ini sebenarnya dilakukan Alucard karena melihat siluet seseorang diantara pepohonan.

Srek Srek Srek..

Setelah Alucard merasa Miya telah terlelap dan menemui alam mimpinya, Alucard beranjak dan menghampiri sekitar lokasi siluet tersebut, mencoba untuk menemukan sosok dibalik siluet tersebut. Setelah beberapa kali memutar di daerah itu, sebuah belati dilemparkan persis di depan Alucard.

'Hanya satu orang yang punya belati ini' Batin Alucard sambil melihat sekeliling dengan waspada

"Gusion kan?" seru Alucard kepada Gusion yang berada dibalik pohon

"Sebagai Assassin, kau memang tetap mengasah pendengaran serta penglihatanmu, tapi kemampuanmu dalam hal melacak turun drastis" sebuah suara muncul

"Aku bukan hanya seorang Assassin, aku juga Fighter"

"Begitu pula aku, aku seorang Mage juga"

"Apa maumu? Kalau kau disini mengumpulkan info untuk dark abyss, aku harus menghentikanmu"

"Kau pikir semudah itu Alu? Naif sekali, bahkan rank divisi Assassin mu jauh dibawahku"

'Memang tidak mudah' batin Alucard lagi

"Namun jangan salah paham, kali ini aku bukanlah mata mata"

"Lalu apa tujuanmu? Berikan aku satu alasan agar aku tidak akan menggunakan fission waveku kepadamu"

"Maka akan ku ajarkan rasa sakit dari kombinasi sempurna antara kekuatan dan sihir"

"..."

"Blah blah blah, aku disini membawa informasi tentang apa yang dikatakan sapi besar yang kau bunuh itu"

"Minotaur?"

"Satu kesalahan yang dia ucapkan, tidak ada ramalan tentang seorang Demon Hunter dan seorang Moonlight Archer akan membunuh sang Catastrophe"

"Apa buktinya?"

"Asal kau tahu, hal itu memang mungkin, namun yang tertulis diramalan adalah Viscount dan Skylark dimana Modenna Butterfly tak dapat bertahan"

'Bagaimana dia tahu kalau nama lainku adalah Viscount?'

"Skylark?"

"Dialah Assassin No 1 saat ini. Setingkat diatasku, semoga beruntung"

Dan dengan begitu Gusion menghilang dalam sekejap dengan incandescent nya.

'Skylark ya, dan siapa Modenna butterfly itu?' Alucard terus melangkah dan menanyakan hal itu terus menerus. Masalahnya, Gusion tidak memberi clue tentang Modenna Butterfly itu. Hal ini menyebabkan Alucard harus berpikir keras.

Dan dia melihat ke arah tadi ia meninggalkan Miya, kali ini siluet seorang perempuan bertopi, dan berada tak jauh dari Miya. Dia melayangkan pandangannya ke arah Alucard.

"Viscount..." Ucapnya lirih dan seketika Ia menghilang tertarik oleh sesuatu


'Sekali lagi, bagaimana mereka tahu tentang Viscount itu?'

*Chapter 3 : Skylark from the Moonlight Sonata End)*

________________________________________________________________________________


Sekian dulu chapternya, asal kalian tahu kalau ini kebut2 an, habis ini mudik dan gak boleh bawa laptop

Setelah pulang nanti akan ada chapter 4. Aku mungkin bisa janji 1500 kata sampai.

Sekian terimanasib

.


Sacrifices of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang