Prolog : REVENGE

36 4 0
                                    

"Lana, dateng ya ke acara gue. Sabtu nanti, di Moraya Hotel" ujar Vivian sambil menyodorkan undangan berwarna ungu muda ke hadapan seorang wanita muda yang tampak sedang diam memandang ke arah lain.

"Lan, woyy! Jangan ngelamun" sahut Vivian lagi sambil menyenggol pelan lengan wanita tersebut.

Wanita bernama Lana tersebut tersentak lalu menatap lurus ke wajah Vivian.

"Lu undang siapa lagi?"tanyanya dengan wajah yang tampak serius.

●●●

Krittttt....

Pintu kayu tua itu bersuara nyaring saat terbuka. Lana masuk lalu melepas sepatu hak yang ia pakai, meletakkannya di rak sepatu dekat pintu. Ia lalu meletakkan kunci pintu di piring kecil di atas lemari sepatu.

"Bude, Lana pulang" sahutnya.

Tak lama, seorang wanita tua tampak tergopoh-gopoh mendatanginya dari arah dapur.

"Pas kamu pulang, opor ayamnya baru mateng" ujar wanita tersebut, yang adalah bude Diah.

"Lana ganti baju dulu ya, bude. Ga enak udah apekkkk" ujar Lana lembut.

"Ya sudah. Sana buruan. Bude siapin dulu piringnya ya" ujar bude lembut.

Lana beranjak menuju kamarnya yang ada di lantai 2. Masuk, dan menggantung tasnya. Lalu ia membuka lemari baju yang ada di pojokan kamar, mengambil sebuah kaos dan celana pendek lalu memakainya.

Setelah menghapus make-up nya, ia mencepol asal rambutnya lalu turun ke bawah lagi.

"Ga mandi nak?"tanya bude.

"Nanti aja bude. Habis makan, biar sekalian gosok gigi"ujar Lana.

Bude hanya mengangguk pelan, lalu mengajak Lana duduk dan mulai makan.

●●●

Alana Icasia Dominique. Itu nama asliku. Tapi karna satu dan lain hal, namaku berubah menjadi Alana Icasia Gantari. Aku hanyalah wanita biasa berumur 26 tahun, yang bekerja sebagai CEO di kantorku. Aku tinggal dengan budeku tercinta, bude Diah, karna orangtuaku meninggal dalam kecelakaan maut saat aku berusia 4 tahun. Karna bude Diah dan om Widi tidak bisa memiliki keturunan, mereka pun memutuskan untuk merawat dan membesarkanku hingga sekarang. Tapi om Widi sudah meninggalkan kami, menyusul kedua orangtuaku 5 tahun lalu.

Bude Diah adalah adik kandung papaku, Joshua Dominique. Sebenarnya nama bude bukan Diah, tapi Diana. Bude dan ayahku adalah anak blasteran Indonesia dan Portugal. Dan karena mereka lahir dan besar di Indonesia, nama panggilan mereka pun berubah menjadi Joni dan Diah.

Papa dan mamaku, Audee Natalie Halim, bertemu pertama kali saat mereka menempuh jenjang pendidikan di Australia. Mereka berawal dari sahabat, lalu jatuh cinta, dan papa pun melewati batas dengan menghamili mama.

Mama adalah anak perempuan satu-satunya di keluarganya, yang menganggap itu adalah aib keluarga, sehingga mengusir mama dari keluarga, dan mama papa pun hidup bersama.

Tak lama, aku lahir, dan saat aku berumur 2 tahun, mereka melangsungkan pernikahan sederhana mereka.

Saat aku berusia 4 tahun, setelah pulang berlibur, kami mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang. Papa dan mama berusaha melindungiku, dan akhirnya malah meninggal dunia.

Dari keterangan polisi, sepertinya itu adalah kecelakaan yang direncanakan. Tapi sampai sekarang kasus tidak bisa dipecahkan sehingga akhirnya ditutup.

Tapi menurut bude, itu adalah perbuatan dari pihak keluarga mama, karna setelah berita mama hamil di luar nikah, saham perusahaan milik keluarga mama nilainya sangat jatuh, sehingga hampir menyebabkan krisis keuangan dan terancam bangkrut.

Sampai sekarang, mereka mengira bahwa aku, juga sudah meninggal, padahal belum, terima kasih kepada om Widi yang menyamarkan identitasku, mengganti statusku menjadi anak mereka. Semua percaya, terlebih karena aku tidak mengikuti nama keluarga pihak papa, karna om Widi mengganti nama belakangku dengan nama keluarganya. Sehingga terlihat aku seperti anaknya.

Wajahku tampak sangat mirip dengan papa, walau beberapa unsur terdapat kemiripan dengan mama. Papa yang blasteran Indo-Portugal dan mama yang keturunan Tionghoa, menyebabkan aku tampak sangat berbeda.

 Papa yang blasteran Indo-Portugal dan mama yang keturunan Tionghoa, menyebabkan aku tampak sangat berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, menurut bude, aku cantik apa adanya, sehingga aku harus mencintai diriku apa adanya.

●●●

Hai readers semuaaa....
Udah lama aku ga post ceritaaa...
Hope u all luv it...
Yaaa, i know ini absurd bgt...
Like sebanyak-banyaknya...
Comment sbnyk-banyaknya...

Krn udah lama bgt ga nge post cerita, aku tuh ngerasa ide cerita jadi kaya ga ada, dan ini hasil ke-spontanan ku yg yaaaahhh...
Begitulah...

Semoga kalian sukaaa...
Jgn lupa baca jga utk chap seterus-seterusnya yaaa...

BUBHAYYY :* :* :*

REVENGE : Cinta, Nafsu dan DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang