*TPOMV* Bab. 3

6.7K 96 12
                                    

6 Juni 2019...

Harap Maklum, Typo Bertebaran...

Aku merasa dilema. Disatu sisi aku bisa menyelamatkan Ibuku. Tapi disisi lain aku harus kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupku.

-Yvonne-

Aku menatap layar laptopku dengan perasaan dilema. Tanganku bergerak teratur mengetuk ngetuk meja tepat di sisi laptopku aku sudah mengisi formulir pendaftaran dalam situs itu dan juga harga yang aku inginkan yaitu 4 miliar, sesuai dengan hutang yang harus aku bayar. Aku bahkan memasang fotoku juga. Foto yang aku pasang adalah foto saat aku berjemur di pantai Bali, mengenakan kain bali, dengan latar Sunset Bali yang sangat indah.

          Aku memilih foto ini karena di foto itu wajah ku tidak terlalu kelihatan. Aku menghirup nafas pelan, lalu meminum kopi susu milikku yang tinggal sedikit. Mataku kembali menatap layar laptopku. Hanya tinggal menekan tombol enter, formulir pendaftaranku dikirim secara otomatias. Tapi aku masih dilema. Disatu sisi aku bisa menyelamatkan ibuku. Tapi disisi lain aku harus kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupku sebagai seorang gadis. Sesuatu yang seharusnya aku jaga untuk suamiku nanti.

Bunyi ponseiku, menarikku tatapanku dari layar laptop. Aku mengambil ponselku lalu melihat siapa penelfonnya. Namun aku menemukanmu, kalau nomor itu nomor baru. Karena itu aku meletakkan kembali ponselku ke atas meja. Tapi beberapa saat kemudian ada bunyi pesan masuk. Aku kembali mengambil ponselku dan membaca pesan itu.

Jika kau tidak mau mengangkat panggilan dari nomor ini, jangan salahkan aku jika aku bertindak yang tidak-tidak pada ibumu.

Tanganku gemetar saat membaca isi pesan itu. Hampir saja, ponselku jatuh. Beberapa saat kemudian ponselku kembali berbunyi, dan kali ini aku langsung mengangkatnya.

"Halo..."

"Saya tahu kau sudah gajian. Karena itu, saya rasa, sudah saatnya kau membayar hutangmu." suara dari seberang telfon seperti ketok palu untukku.

      Aku tahu, seseorang seperti pria ini pasti menyuruh anak buahnya untuk mengawasiku. Jadi aku tidak merasa terkejut lagi.

"Aku akan membayarnya. Berikan nomor rekening anda dan saya akan mentransfernya sekarang juga."

"Bagus."

         Setelah mengatakan kalimat itu, pria itu langsung menutup teleponnya. Beberapa detik setelah itu, ponselku kembali berbunyi. Sebuah pesan masuk dari penelpon tadi, yang memberikan nomor rekeningnya padaku. Aku langsung masuk ke dalam aplikasi m-banking dan melakukan transfer. Setelah selesai, aku mengirim pesan pada pria mengatakan kalau transfer yang sudah selesai sekalian bukti transfernya. Tidak ada balasan lagi dari pria itu dan aku juga tidak peduli. Aku meletakan ponselku ke atas meja dan merebahkan tubuhku ke sandaran kursi. Aku memejamkan mataku erat-erat, mencoba melepaskan semua beban yang ada dalam diriku.

"Aku harus melakukan itu," ucapku pada diriku sendiri.

Membuka mata kembali, aku bertekad untuk melakukannya. Jari telunjukku langsung kuarahkan ke tombol enter dan menekannya. Secara otomatis formulir pendaftaranku itu langsung terkirim.
Beberapa saat kemudian, sebuah pesan masuk. Aku membuka pesan itu dan membacanya.

Terima kasih atas kepercayaan anda pada situs kami. Jika sudah ada peminatnya, kami akan menghubungi anda.

      Selesai membaca pesan itu, aku langsung menutup laptopku dan berjalan ke ranjang. Aku membuka selimut lalu masuk dan tidur. Aku memejamkan mataku, berusaha mengenyahkan rasa bersalah yang ada dalam diriku dan memaksa duriku untuk tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Price Of My Virginity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang