Aku termenung di sudut waktu
Memutar kompas tak terarah
Kornea mata terfokus
Pada satu manusia
Yang awam rasa
Bibirnya membeku
Putih pucat tanda luka
Tatapan sayu tanda duka
Kita terkurung
Berdua
Di ruang waktu yang salah
Dia menderita
Menahan luka yang aku ukir
Terkuras sudah seluruh tenaganya
Kecuali rasanya
Itu tetap utuh,katanya
Aku percaya
Luka itu tak ku sengaja
Sungguh
Alasannya sederhana
Namun menyerpih hati
Dia mencintai
Dan mungkin saja aku juga
Tapi bersama itu sulit