Chapter 1. Yuki Onna

8 1 0
                                    


Julukannya adalah Yuki Onna, atau wanita salju, karena sikapnya yang dingin kepada siapa pun. Dia tinggal di kota Deliora, lebih tepatnya di Crimson Street nomor dua puluh empat. Dia adalah Kagura Hikari, gadis berumur 16 tahun dengan kulit putih, wajah cantik, dan berambut hitam panjang yang bersekolah di SMU Seiryu. Dia lumayan pintar karena mendapat beasiswa selama delapan tahun berturut-turut.

Akan tetapi, kehidupannya tidak seperti penampilan ataupun prestasinya yang bisa dibilang 'sempurna', dia sama sekali tidak punya teman. Mungkin dia bisa saja punya banyak teman kalau dia merubah sedikit sifatnya, namun Hikari lebih memilih untuk membuat tembok yang memisahkan dirinya dan dunia luar. Ia membuat sangkarnya, mengurung dirinya sendiri dan membuang kuncinya jauh-jauh.

***

Hikari sedang melamun di pojok kelasnya sebelum kelas dimulai, memandang jendela dengan tatapan kosong, dan sesekali bergumam tidak jelas atau lebih tepatnya, dia terlihat sedang melamun memandang jendela dengan tatapan kosong, dan terlihat sesekali bergumam tidak jelas. Yang sebenarnya terjadi adalah, Hikari sedang berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat, seseorang dalam kepalanya sendiri.

"Di kelas lagi?" tanya suara yang bergaung dalam kepala Hikari. Suara yang lebih mirip desisan.

"Kau sudah kuperingatkan jangan bicara selama aku berada di sekolah," balas Hikari dengan nada dingin yang mengancam.

"Benarkah? Aku tidak ingat..."

"Diam kau," hardik Hikari, lalu sedetik kemudian suara itu tidak terdengar lagi.

Bagi orang lain, hal seperti ini pasti sangatlah aneh, tetapi bagi Hikari yang sejak lama sudah menyadarinya, hal ini dianggap wajar, dan keanehannya bukan itu saja. Hikari lebih suka hidup sendiri daripada hidup dengan kerabatnya. Ia lebih suka menyendiri daripada begaul dengan teman sebayanya, dan dia juga lebih suka diam di rumah daripada jalan-jalan di luar. Tidak sedikit orang yang melabelinya sebagai anti social.

"Namaku Kurozawa Raichi.Yoroshiku!" Suara ramah itu memecah lamunan Hikari yang sama sekali tidak sadar bahwa kelas sudah dimulai sepuluh menit yang lalu.

Suara itu berasal dari seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan kelas. Sekilas tidak ada yang aneh dengan laki-laki ini, tetapi jika diperhatikan, rambutnya berwarna ungu tua. Anak-anak mulai berbisik-bisik tentang pendapat mereka mengenai Raichi, tapi tidak dengan Hikari yang sibuk mengeluarkan buku pelajarannya. Tanpa Ia sadari, Raichi sudah duduk di kursi kosong di sebelahnya. Rasanya aneh bagi Hikari yang biasanya duduk di pojok kelas sendiri sekarang harus duduk di sebelah laki-laki berambut ungu yang menarik perhatian. Mungkin karena dia tidak mengetahui keanehan gadis yang duduk di sebelahnya, Raichi terlihat biasa saja.

Selama pelajaran, Hikari menghindari kontak mata dengan Raichi, tetapi hal itu bukan untuk Raichi saja. Hikari selalu menghindari kontak mata dengan siapapun seakan-akan dia akan mati jika menatap mata seseorang.

Seperti biasa, Hikari selalu melewatkan jam istirahatnya dengan membaca buku, menulis-nulis, atau melamun. Akan tetapi, kali ini dia tidak bisa melewatkan jam istirahatnya dengan tenang karena orang-orang mulai mengerumuni meja Raichi. Mau tak mau, Hikari ikut mendengar percakapan mereka dengan Raichi.

Mereka terus bertanya tanpa henti.

"Kau berasal dari mana?"

"Berapa umurmu?"

"Dulu sekolah di mana?"

Lalu yang paling banyak adalah tentang warna rambutnya yang menurut Hikari biasa saja. Beberapa kali Hikari mendengar dirinya disebut-sebut dengan nama Yuki Onna saat mereka menyudahi acara tanya-jawab mereka dan mulai dengan acara 'bergosip'. Hikari lebih memilih menutup mulutnya dan berpura-pura tidak mendengar daripada mencampuri urusan mereka.

Shinjitsu and The Lost Memories [REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang